Berita Nasional Terpercaya

Warga Dusun Sedan Menolak Keberadaan Tiang Provider Internet

0

SLEMAN, BERNAS.ID – Keberadaan tiang dan kabel provider jaringan internet saat ini banyak dikeluhkan oleh masyarakat. Tidak hanya di tengah kota saja yang terlihat banyak kabel bergantungan semrawut, dan tidak tertata dengan rapi. 

Kini, perusahaan provider juga berinvansi ke pinggiran kota yakni wilayah perdusunan. Salah satunya di wilayah Dusun Sedan, Kalurahan Sariharjo, Kapanewon Ngaglik, Kabupaten Sleman, lebih tepatnya di wilayah RT 06. 

Tidak sedikit warga di sana yang melakukan penolakan terhadap keberadaan jaringan kabel fiber optik (FO) yang diduga berasal lebih dari salah satu provider tersebut. 

Baca Juga : Ruwet, Warga Joho Condongcatur Tolak Pemasangan Tiang Jaringan Internet

Seperti yang terjadi di RT 06 Dusun Sedan beberapa hari terakhir ini. Kehadiran salah satu tiang provider yang belum diketahui pemilik perusahaannya mendapatkan penolakan. 

Masyarakat setempat menilai jika keberadaan tiang dan kabel provider internet yang tidak tertata akan mengurangi estetika lingkungan. “Karena kalau banyak tiang dan kabel yang semrawut kan pemandangannya kurang bagus,” ujar Catur, warga RT 06 Dusun Sedan, Sabtu (18/9/2021).

Catur yang juga Ketua Pemuda RT 06 setempat, meminta agar tiang-tiang provider yang mengganggu dan tidak berizin itu segera dibongkar karena sangat berbahaya terutama pada malam hari.

Apalagi sebelumnya, di wilayah tersebut juga ada pemasangan tiang provider internet dari perusahaan yang belum diketahui milik siapa yang tidak melalui proses izin terlebih dahulu. Dari kejadian itu, akhirnya warga sepakat memperketat setiap  pemasangan tiang dan kabel provider internet.

“Sebelumnya tidak izin ke warga maupun RT, RW ataupun Dukuh. Tahu-tahu tiang provider sudah dipasang,” ujar Ketua RT 06, Suratman.

Sejumlah tulisan penolakan dipasang di tiang jaringan internet. Karena dikhawatirkan meluas ke jalan kampung yang sempit dan dapat mengganggu akses keluar masuk halaman rumah warga.

Adapun tulisan diantaranya “Mikirke Corona Wae Wes Ruwet Kaya Kabel, Bro”, ada pula tulisan “Tolak Penambahan Tiang Fiber Optik”, serta tulisan “Disini Ada Demitnya. Silahkan Dipindah”. 

“Pemasangan tiang FO yang terjadi selama ini cukup membuat sejumlah warga tidak nyaman. Pasalnya tiang FO dilakukan bergerombol dengan tiang listrik di tepi jalan. Sehingga satu titik bahkan bisa terdapat tiga hingga empat tiang,” kata warga lain, Baharuddin Kamba. (cdr)

Leave A Reply

Your email address will not be published.