Tidak masalah apakah Anda adalah bagian dari perusahaan multinasional raksasa dengan ribuan karyawan atau pemilik UMKM, strategi omnichannel bisa sangat tepat bagi banyak jenis bisnis. Menerapkan strategi pemasaran omnichannel dapat menjadi salah satu cara paling pasti untuk memperkuat citra produk bisnis Anda dan mendorong pertumbuhan perusahaan secara keseluruhan.
Omnichannel membuat calon pelanggan menemukan produk bisnis Anda di televisi, ponsel, publikasi cetak, atau melalui kunjungan door to door. Semua aktivitas pemasaran di berbagai saluran itu harus berkelanjutan agar memberikan pengalaman positif bagi pengguna. Karena itu, jenis pemasaran multi saluran ini harus konsisten dan berada dalam satu strategi besar.
Baca juga: Transaksi Penjualan Online Naik 400 Persen Selama Pandemi Covid-19
Apa itu Pemasaran Omnichannel?
Pemasaran omnichannel adalah pemasaran yang beroperasi di beberapa saluran dan platform berbeda. Konsep utamanya adalah menggabungkan serta menyelaraskan pemasaran online dan offline. Omnichannel marketing merupakan antisipasi atas beragamnya kemungkinan hubungan antara pelanggan dengan bisnis.
Omnichannel marketing juga berfokus pada pembentukan citra dan brand awareness di semua saluran pemasaran yang dijalankan.
Omnichannel bukan berarti mengorbankan strategi pemasaran sudah berhasil mendatangkan konsumen. Omnichannel juga tidak berarti menyama-ratakan semua saluran pemasaran. Pemasaran omnichannel lebih sebagai sebuah metodologi yang berusaha untuk menyatukan semua praktik pemasaran agar saling melengkapi dan menjangkau sebanyak mungkin audiens target bisnis UMKM Anda.
5 Tips Membuat Strategi Omnichannel Marketing
Dibutuhkan waktu yang cukup panjang untuk agar strategi pemasaran omnichannel yang dijalankan UMKM bisa berhasil dan mencapai target. Oleh karena itu, berikut ini adalah sejumlah langkah awal untuk mempersingkat waktu dan menjadikan omnichannel marketing lebih efekftif dijalankan:
1. Sempurnakan Branding Produk
Branding adalah seni membangun bisnis UMKM sebagai merek yang otentik, bereputasi, dan dapat dikenali. Ada banyak cara untuk menghasilkan branding yang baik dan konsisten, seperti dari iklan Instagram hingga promosi di dalam supermarket. Kunci branding yang baik sebagai bagian strategi omnichannel marketing adalah mempertahankan narasi yang sama untuk berkelanjutan di berbagai saluran.
Baca juga: Teknik Maut Meningkatkan Penjualan
2. Mintalah Bantuan yang Tepat
Sumber daya bisnis UMKM umumnya terbatas sehingga berisiko terjadi kesalahan operasional. Oleh karenanya, jas pihak ketiga dengan spesialisasi tertentu bisa sangat membantu. Jadikan pihak ketiga sebagai partner Anda menjalankan usaha.
3. Integrasikan Kehadiran Online dan Offline
Berkat smartphone, saat ini sebagian besar dari kita tidak pernah jauh dari perangkat yang terhubung ke internet. Teknologi itu menyatukan pengalaman orang-orang di dunia online dan offline yang menjadi sesuatu yang terintegrasi.
Efeknya bagi praktik marketing adalah dibutuhkan strategi pendekatan yang mampu memasukkan serta menyelaraskan kehadiran merek di dunia offline dengan praktik pemasaran online.
Baca juga: Jangan Asal Go Digital, UMKM Wajib Kuasai Omnichannel
4. Menyelaraskan Pemasaran Dengan Proses Bisnis Lainnya
Ada banyak hal yang perlu dipikirkan untuk memastikan semua upaya pemasaran Anda selaras. Walaupun begitu, sebagai pemilik bisnis, Anda tidak hanya perlu memikirkan pemasaran saja.
Artinya, praktik pemasaran bukanlah segalanya dan bukan juga akhir dari hubungan Anda dengan konsumen. Pengalaman dan hubungan pelanggan dengan bisnis UMKM Anda tidak hanya dari praktik pemasaran saja.
Oleh sebab itu, strategi omnichannel tidak hanya tentang pemasaran tapi juga tentang layanan keluhan konsumen, layanan purna jual, atau layanan komunitas.
5. Gunakan Data Pelanggan
Mengumpulkan data pelanggan sangat penting untuk menciptakan pengalaman konsumen dalam sebuah strategi omnichannel. Karenanya, dalam proses pemasaran, UMKM bisa menyimpan berbagai data yang diberikan konsumen.
Sebagai contoh, dalam digital marketing, Anda bisa menyimpan data lokasi, data akun, dan data lain yang bisa didapatkan dari konsumen. Sedangkan, dalam proses pemasaran offline, ujung tombak pemasaran bisa melakukan survey atau menawarkan komunikasi via Whatsapp.
Dengan begitu, Anda bisa menyesuaikan berbagai kebutuhan dan karateristik konsumen dengan produk bisnis UMKM yang dikeluarkan.
Praktik omnichannel marketing bagi UMKM adalah metodologi pemasaran di mana sejumlah salura berbeda dimobilisasi sedemikian rupa sehingga selaras dan saling melengkapi. Efek praktik omnichannel yang baik akan menumbuhkan bisnis jadi lebih besar dan berkembang.