Google adalah ikon dan identitas pencarian online yang diterima dan dijalankan oleh banyak orang Indonesia dan warga dunia.
Selama bertahun-tahun, Google mengembangkan dirinya dalam dunia internet. Hingga keluar istilah semacam “googling”, “mbah Google”, “tuhan Google” dan lain sebagainya.
Tapi ternyata lebih dari itu. Google berkembang melampaui sistem pencarian online saja.
Sekarang ini, Google membangun berbagai jenis produk konsumen. Sebut saja perangkat lunaknya seperti Gmail, Chrome, Maps, dan Android. Sedangkan perangkat kerasnya seperti smartphone Pixel, Google Home, dan Chromebook.
Produk Google juga bisa ditemukan di berbagai layanan internet lain seperti Google Fi, Flights, Checkout, dan Google Fiber.
Google adalah penanggung jawab utama terbentuknya sebuah gaya hidup, kehidupan, dan ekosistem internet modern.
Jumlah pengguna berbagai produk Google sudah lebih dari 1 miliar orang. Hampir semua orang di dunia ini pernah berinteraksi dengan berbagai produk Google.
Banyak dari orang-orang itu menggunakan perangkat lunak Google untuk mencari berbagai pengetahuan, berkomunikasi, bekerja, mengonsumsi media, dan bermanuver di internet yang luas tanpa akhir.
Baca juga: 15 Penemuan Teraneh dari Google Earth
Sejarah Google
Seperti kebanyakan perusahaan teknologi rintisan Amerika Serikat, Google lahir dari orang-orang yang terkait dengan Stanford University dan Silicon Valley.
Pendiri Google, Larry Page dan Sergey Brin adalah mahasiswa Stanford University yang berteman sejak tahun 1995.
Kolaborasi keduanya dimulai di tahun 1996 saat membuat sebuah proyek tentang program untuk mesin pencari.
Hasil proyek itu adalah sebuah program bernama Backrub dan sebuah makalah penelitian berjudul “The Anatomy of a Large-Scale Hypertextual Web Search Engine.”
Proyek kedua orang itu jadi berita besar di kalangan ilmuwan komputer. Proyek tersebut dianggap unik dan inovatif karena memakai sebuah teknologi bernama PageRank.
Proyek Backrub dikembangkan lagi. Tetap memakai teknologi PageRank. Sayangnya, saat Google berhasil dikembangkan, mereka kesulitan mendapatkan audiens atau investor yang mau memakai produk Google.
Karena dipaksa keadaan, Larry Page dan Segrey Brin memutuskan untuk terus mengembangkan Google sambil mencari pendanaan.
Hingga akhirnya Google dikenalkan ke publik setelah mengalami berbagai pengembangan.
Strateginya berhasil, dan setelah dikembangkan lebih lanjut, mesin pencari Google akhirnya berubah menjadi komoditas panas.
Salah satu pendiri Sun Microsystems, Andy Bechtolsheim, sangat terkesan sehingga setelah melihat presentasi Google.
Andy Bechtolsheim jadi investor pertama Google. Ia mengeluarkan dana sebesar 100 ribu dolar untuk Larry Page dan Segrey Brin sebagai modal pengembangan Google di masa depan.
Setelah dana diterima, Larry Page dan Segrey Brin mendirikan sebuah perusahaan bernama Google.Inc pada 4 September 1998.
Sejak saat itulah, sejumlah investor masuk ke Google Inc. Hingga akhirnya terkumpul lagi dana investasi sebesar 900 ribu dolar.
Salah satu investor besar dalam pendanaan pertama Google Inc. adalah Jeff Bezos, pendiri Amazon.com.
Dengan dana yang cukup besar itu, Google Inc. membuka kantor pertamanya di Menlo Park , California, sebuah kawasan penting di dekat Stanford University.
Google.com yang masih berstatus beta sudah diluncurkan dan menjawab 10.000 pencarian setiap hari. Pada 21 September 1999, Google secara resmi menghapus versi beta dari judulnya.
Baca juga: Agar Bisnis Tetap Lancar di Tengah Pandemik, Ini 3 Rekomendasi dari Google
Perjalanan Raksasa Internet Google Mengubah Dunia
Setelah menghapus versi beta, apa yang terjadi pada Google adalah sejarah besar internet modern. Berikut ini beberapa momen dan tanggal penting bagi Google dan perkembangan internet dunia:
1. Tahun 2001: Eric Schmidt untuk menjalankan Google. Eric Schmidt adalah nama penting bagi Google karena di tangan dialah Google jadi raksasa internet dunia. Alasan Eric Schidmt direkrut adalah karena latar belakangnya di dunia industri teknologi dan komputer.
Tahun 2001 juga ditandai dengan hadirnya jabatan Chief Culture Officer. Jabatan ini berfungsi melakukan manajemen budaya perusahaan agar tetap sama dan sesuai komitmen awal para pendiri dan karyawan. Komitmen tersebut adalah melaksanakan pekerjaan mereka dengan objektif dan tanpa konflik kepentingan dan bias.
2. Tahun 2002: Pada musim panas 2002, Yahoo mencoba untuk mengakuisisi Google sebesar $ 3 miliar , tetapi Google dilaporkan menolak kesepakatan karena merasa bernilai setidaknya $ 5 miliar.
3. Tahun 2003: Google pindah ke sebuah properti kontrakan yang bernama Amphitheatre Technology Center di Mountain View, California. Langkah ini dirancang untuk mengakomodasi lebih dari 1.000 orang tenaga kerja Google. Setelah properti Amphitheatre Technology Center dan kawasan sekitarnya dibeli Google, kantor Google ini kemudian dikenal dengan nama Googleplex.
4. Tahun 2004: Pada tanggal 1 April 2004, Gmail diluncurkan ke publik dengan fitur penyimpanan 1GB dan kemampuan pencarian lanjutan. Pada tahun 2004, layanan email selain Gmail hanya punya fitur penyimpan ratusan byte saja.
Tentu saja apa yang dimiliki adalah sebuah inovasi besar. Lucunya, karena diluncurkan pada tanggal 1 April, peluncuran Gmail dan fitur penyimpanannya hanya dianggap sebagai lelucon April Mop.
Pada tahun yang sama, Google mulai melakukan penjualan saham di lantai bursa saham Amerika Serikat. Proses Initial Public Offering (IPO) Google ini mendapat sambutan hangat dari publik.
5. Tahun 2006: Walaupun Google menyediakan versi bahasa Mandarin di situs pencariannya, bukan berarti Google bisa eksis di negara China. Hingga akhirnya, tahun 2006, Google berhasil mendirikan anak perusahaan di China dan secara resmi hadir di negeri tirai bambu. Akan tetapi Google harus bersaing ketat dengan mesin pencari Baidu yang sudah eksis di China sejak lama.
Pada tahun yang sama Google membeli YouTube dengan harga $1,65 miliar. Kesepakatan itu saling menguntungkan bagi kedua belah pihak: Google memenangkan perang untuk lalu lintas video online. Sedangkan YouTube memperoleh akses ke sumber daya Google yang besar dan kuat.
6. Tahun 2007: Setelah meluncurkan produk AdSense yang memungkinkan pemilik situs web menempatkan iklan kontekstual dan bertarget, Google memperkuat dominasinya di industri iklan dengan mengakuisisi DoubleClick sebesar $3,1 miliar.
Dengan DoubleClick, yang berspesialisasi dalam iklan bergambar dan menjalankan pertukarannya sendiri, Google semakin memperluas kerajaan iklannya yang meluas di internet.
7. Tahun 2008: Google mempekerjakan beberapa karyawan/developer Mozilla Firefox. Dari merekalah muncul browser pesaing Mozilla Firefox bernama Google Chrome for Windows.
Chrome jadi browser web yang mendominasi dunia internet, alias digunakan oleh 60 persen pengguna internet dunia. Chrome jadi kekuatan pendorong terbesar yang membuat Google Search lebih relevan daripada sebelumnya.
Pada tahun 2008 juga, Google meluncurkan HP Android pertama. Sistem operasi Android adalah sistem operasi HP paling populer saat ini.
Berbagai fitur andalan seperti software open source, integrasi mendalam dengan produk/layanan Google, dan harga terjangkau jadi pendorong perkembangan OS Android.
8. Tahun 2010: Pada awal 2010, Google menemukan serangan phishing canggih di China pada infrastrukturnya. Tujuan pishing adalah mengekstrak alamat email dan info pribadi aktivis hak asasi manusia China.
Serangan itu mendorong Google untuk mengubah cara operasinya di China. Walaupun mengetahui langkah berisiko apa yang akan terjadi: Google.cn dialihkan ke Google.com.hk, mesin pencari tanpa sensor yang berbasis di Hong Kong.
Segera setelah itu migrasi terebut, pemerintah negara China melarang hadirnya Google di negeri tirai bambu.
9. Tahun 2011: Pada Juni 2011, Chromebook pertama yang dibuat oleh Acer dan Samsung tersedia di pasaran. Chromebook menjadi kekuatan laptop andalan dalam dunia pendidikan. Karena menyedikan paket laptop dengan sistem operasi yang sudah terinstal dan berbagai software gratis.
Apa yang dilakukan Google dengan Chromebook dan OS Chrome ditiru Microsfot. Perusahaan Microsoft mengeluarkan laptop Windows S-Mode sebagai kompetitor Chromebook dan OS Chrome.
10. Tahun 2013: Google menghentikan layanan agregator website dan blog bernama Google Reader. Keputusan ini dianggap tidak tepat karena membuat masyarakat internet cenderung mengakses konten-konten kontroversial.
11. Tahun 2014: Google mengakuisisi perusahaan AI (artificial inteligent) DeepMind. Perusahaan AI DeepMind adalah salah satu perusahaan penting dunia dalam pengembangan teknologi AI.
Dalam akuisisinya, Google membentuk dewan etika indepeden yang bertugas mengawasi perkembangan dan aplikasi teknologi perusahaan.
12. Tahun 2015: Pendiri Google, Larry Page memutuskan mengubah bentuk perusahaan. Google yang dulunya jadi induk berbagai anak perusahaan, kini harus jadi anak perusahaan.
Baca juga: 3 Cara Jadikan Google sebagai Mesin Pencari Uang
Induk perusahaan baru dibentuk. Bernama Alphabet dan dipimpin oleh Sundar Pichai. Sejak saat itu, setiap anak perusahaan Alphabet fokus pada pengembangan masing-masing.
13. Tahun 2018: Jangkauan dan pengaruh Google di dunia saat ini sangat tak tertandingi dalam bisnis internet modern. Hingga akhirnya, apa yang dilakukan Google dianggap sebagai sebuah praktik monopoli.
Maka pada tahun 2018, European Commission (badan regulasi milik Uni Eropa), menjatuhkan denda 5 miliar dolar ke Google.
Alasannya, Google lebih memprioritaskan layanan belanja online milik sendiri dalam iklan-iklan yang ditampilkan di browser Chrome. Ditambah lagi dengan fakta bahwa berbagai aplikasi Google terinstal di Android sejak dari pabrikan (by-deault).
Hubungan Google dan European Commision terus berlanjut dalam berbagai dugaan praktik monopoli lain dan sejumlah denda lanjutan.
Cara Google Menghasilkan Uang
Google terkenal dengan mesin pencarinya yang populer, layanan email, browser web, Android, dan berbagai perangkat online yang digunakan setiap hari di berbagai kondisi serta waktu.
Namun, apa yang jarang dipikirkan banyak orang adalah bahwa semua layanan ini gratis. Jadi bagaimana Google menghasilkan uang?
Dominasi pendapatan Google berasal dari layanan periklanan miliknya, Google Ads.
Saat seseorang menggunakan mesin pencari Google untuk menelusuri apa pun, seperti ide dekorasi rumah minimalis, ia akan diberikan daftar hasil penelusuran yang dihasilkan oleh algoritma Google.
Algoritma ini mencoba memberikan hasil yang paling relevan dengan karakteristik pencarian.
Bersama dengan hasil pencarian itu, akan muncul halaman-halaman yang sesuai pencarian tapi berasal dari program iklan Google Ads.
Untuk mendapatkan posisi teratas dalam iklan Google, pengiklan harus saling mengalahkan. Tawaran yang lebih tinggi naik ke atas. Sementara tawaran rendah mungkin tidak akan ditampilkan.
Pengiklan membayar Google setiap kali pengunjung meng-klik iklan. Sebuah klik bisa bernilai mulai dari puluhan rupiah hingga ratusan ribu rupiah.
Semuanya tergantung pada kompetisi istilah atau keyword pencarian di mesin pencari Google.
Integrasi iklan-iklan Google Ads ada di hampir semua layanan web Google. Setiap situs web yang dilihat saat masuk ke Gmail, YouTube, Google Maps, dan situs Google lainnya dihasilkan dari platform periklanan, Google Ads.
Baca juga: 5 Cara Mudah Meraup Untung dari Google Adsense di YouTube
Program AdSense Google memungkinkan situs web non-Google untuk memasukkan iklan bergambar Google di halaman website mereka.
Maka, saat pengunjung meng-klik iklan bergambar di situs web tersebut, akan ada pembagian keuntungan. Sebagian untuk Google, sebagian yang lain untuk pemilik situs.
Keuntungan didapat Google karena ada banyak sekali website yang hadir di internet. Hampir semua web yang eksis di internet memasang layanan iklan Google Ads.
Sedangkan, pendapatan Google yang lain berasal dari berbagai proyek terkait non-iklan. Ada beragam proyek Google dari bisnis online dan offline.
Contoh pendapatan lain-lain Google dari bisnis online adalah profit dari Play Store, Chromecast, Chromebook, Android, Google Apps, dan Google Cloud Platform.
Untuk contoh pendapatan lain-lain Google dari bisnis offline adalah mobil self-driving Google, Google Glass, dan investasi di pembangkit listrik tenaga surya di Gurun Mojave.
Sebenarnya sejumlah pakar ekonomi mengkritik investasi dan bisnis Google di sejumlah proyek offline. Karena biaya yang dikeluarkan dari bisnis non-esensial tersebut memotong margin keuntungan perusahaan induk.
Google di Tahun 2021 dan Masa Depan
Google telah merilis lebih dari 250 produk, baik online atau offline. Produk-produk tersebut merupakan ujung tombak eksperimen Google.
Bagi Google, eksperimen adalah kunci perkembangan perusahaan. Oleh karena itu, walaupun ada banyak produk dirilis, ada banyak juga produk Google dihapus.
Hingga tahun 2019, Google tercatat menghapus 16 aplikasi, 151 layanan, dan 13 proyek perangkat keras.
Google memiliki pendekatan berbeda dalam setiap kegagalan. Bagi Google, kegagalan bisa dimanfaatkan untuk proyek produk di masa depan.
Caranya, Google menciptakan sistem dokumentasi dan pembelajaran dari setiap kegagalan produk mereka.
Metode dokumentasi dan pembelajaran ini membantu Google melakukan identifikasi masalah, membantu mengurangi kesalahan, dan meningkatkan pertumbuhan produk.
Dengan filosofinya dan perkembangannya, Google jadi sesuatu yang ikonis di dunia internet.
Istilah “Google” secara resmi diakui oleh Oxford Dictionary sebagai kata kerja.
Hampir semua orang di Internet telah menggunakan, layanan atau produk Google dengan berbagai cara.
Pernyataan ini tidak berlebihan, mengingat Google memiliki lebih dari 1 miliar orang menggunakan setiap produk dan layanannya.
Berikut adalah beberapa data yang menunjukkan seberapa besar perusahaan Google:
1. Google memiliki lebih dari 92,03% pangsa pasar mesin pencari di seluruh dunia pada Agustus 2021.
2. Google bernilai sekitar $280 miliar pada tahun 2019.
3. Pada Januari 2020, perusahaan induk Google, Alphabet, menjadi perusahaan keempat di dunia yang mencapai kapitalisasi pasar satu triliun dolar.
4. Google memiliki sekitar 200 perusahaan.
5. Chrome memiliki pangsa pasar browser 62,41% secara global per Februari 2019.
6. Google menerima lebih dari 63.000 pencarian per detik atau lebih dari 3 juta pencarian per menit pada hari tertentu.
Saat ini, Google bukan lagi sekadar mesin pencari tetapi alat untuk membuat kehidupan sehari-hari manusia jadi lebih baik dan lebih mudah.
Selama bertahun-tahun, Google telah memperluas produk dan layanan, memberi manusia lebih dari sekadar alat untuk menjelajahi internet dan dunia.
Seperti mempelajari resep masakan terbaru, memanfaatkan Google Ads, belajar keahlian tertentu secara otodidak, atau menjelajahi berbagai website yang terlarang.
Google telah memperkaya hidup serta mengubah gaya hidup manusia dengan lebih banyak cara daripada yang bisa dihitung dan diidentifikasi. Walaupun begitu, bukan berarti tidak ada cacat. Salah satu cacat ringan Google seperti 10 Kesalahan Google Translate Jawa Indonesia.