Bernas.id – Dunia maya heboh dengan video dua pasangan yang berbuat tidak senonoh. Lebih mengejutkan lagi, pemeran wanitanya diduga sebagai alumni kampus ternama di Indonesia. Dalam waktu kilat, nama dengan inisial HN yang diduga sebagai pemerannya tenar mendadak dan jadi trending topic di mesin pencari. Meme kreatif yang menyentil kelakukan dari pemerannya pun jadi bahan lelucon di akun-akun humor.
Di waktu lain, wanita yang disebut-sebut sebagai pemerannya mengklarifikasikan bantahan dari fitnah besar yang dituduhkan padanya di akun media sosial. Dari kabar yang beredar, pasangan yang ada di video tersebut belum berstatus suami istri. Namun, tayangan yang ditampilkan justru melakukan sesuatu yang boleh dilakukan pasangan halal.
Terlepas dari simpang siurnya kebenaran, kejadian tersebut tentu jadi rekor buruk bagi anak muda Indonesia. Negara dengan mayoritas muslim masih jauh dari salah kaprah dalam menerapkan cinta. Bumi pertiwi yang menjunjung tinggi nilai-nilai ketimuran dan keluhuran. Dari kejadian ini tidak menutup kemungkinan, generasi berikutnya akan melakukan penyimpangan lebih berani dari pendahulunya.
Dengan viralnya video asusila ini jadi alarm bagi ayah dan bunda guna lebih peduli dalam menjaga si kecil dari kesalahan memahami cinta. Seperti yang diketahui, selama ini di dunia pendidikan tidak ada ilmu cinta buat generasi muda untuk jadi bekal bagi mereka dalam memahami konsep cinta yang tepat.
Akhirnya sebagaimana yang dilaporkan BKKBN pada tahun 2012, 29,5% remaja pria dan 6,2% remaja wanita pernah ngeraba atau merangsang pasangannya, 48,1% remaja laki-lai dan 29,3% remaja perempuan pernah ciuman bibir, 79,6% remaja pria dan 71,6% remaja pernah pegangan tangan dengan pacarnya, paling banyak usia pertama pacaran adalah 15-17 tahun, 8,3% remaja laki-laki dan 1% remaja perempuan udah pernah melakukan hubungan intim di luar nikah dan dari seluruh usia 10-24 tahun yang disurvei hanya 14,8% ngaku belum pernah pacaran. Makanya ini perlu langkah serius bagi ayah dan bunda untuk membentengi si kecil dari virus bahaya cinta.
Bekali si kecil dengan ilmu cinta
Imam Ali bin Abi Thalib pernah menasihati, ?Harta yang menjaga adalah sang majikan, sedangkan ilmu yang menjaga adalah majikannya.? Karena cara paling ampuh untuk membekali si kecil dengan pengetahuan. Cara membekalinya para orang tua bisa membelikan buku-buku tentang cinta yang benar atau membacakannya. Bagi yang mempunyai anak usia remaja, arahkan buat ikut kelas online atau seminar tentang ilmu cinta bersama narasumber yang ahli. Hari ini, ilmu cinta sudah mudah ditemukan dari berbagai sumber. Melalui YouTube, Google, Instagram dan media sosial lainnya sangat gampang ditemukan.
Bukan melarang tapi mempahamkan dan perhatikan
Mayoritas orang tua lebih fokus kepada melarang anaknya pacaran. Sedangkan seseorang yang dilarang tanpa diberikan penjelasan detail kenapa perbuatan tersebut dilarang bisa membuat penasaran dan berakhir pada menjajalnya. Ini kesalahan yang sering dilakukan banyak orang tua. Si anak dilarang pacaran tanpa tahu buah hatinya menjalin pacaran secara diam-diam.
Untuk menghindari anak dari pacaran, suapi kepada buah hati tentang informasi bahaya dan kerugian besar bagi orang yang pacaran. Bentengi anak dengan pemahaman yang kuat bukan melarang dan menjelek-jelekannya kala ia kepergok punya pacar.
Ada nasihat bijak yang patut direnungi, ?Jika murid tidur ketika belajar, bukan muridnya yang harus dibangunkan tapi gurunya.? Dengan begini, kala si anak terjebak jerat pacaran, jangan salahkan sang anak tapi intropeksi diri dan temukan cara bagaimana memahamkan anak Anda tentang untung ruginya pacaran.