Bernas.id – Masih terbayang di benak kita ketika menyambut sang buah hati yang lahir. Belaian, dekapan, dan curahan kasih sayang menyelimuti sang bayi. Bayi itu kemudian tumbuh dan berkembang. Mulai duduk, merangkak, sampai berjalan. Sebagai orang tua, kita membantu mereka menjalani prosesnya. Namun, yang sering kita lupakan adalah sampai kapan kita harus membantu secara fisik? Ketika kita melihat anak kita yang sudah duduk di kelas 2 SD dan masih minta disuapi atau dimandikan.
Kita jadi tersadar bahwa anak kita belum mandiri. Apa yang salah? Bisa jadi kita terlalu sering memberi bantuan. Ketika mendadak kita menyadarinya, rasa frustasi pun datang dan kadang kita berlaku ekstrem. Tiba-tiba kita meminta anak kita melakukan segala sesuatunya sendiri. Sang anak pun jadi kaget dan malah menangis.
Bagaimana cara agar anak dapat mandiri secara perlahan-lahan? Dalam teori pendidikan Vygotsky, kita mengenal ada namanya Zone of Proximal Development (ZPD). Zona ini adalah zona batas antara sesuatu yang diketahuinya dan tidak diketahuinya. Zona dimana anak memiliki kesulitan untuk melakukan sesuatu dan memerlukan bantuan. Kita harus tahu kapan saatnya kita menolong dan kapan saat kita melepas pertolongan.
Kita ambil contoh misalnya menalikan sepatu. Kita lihat dulu apakah anak kita sudah punya pengalaman menalikan tali sepatu. Jika belum, kita akan mulai tahap awal.
Tahap pertama yang dilakukan adalah tahapan ?I do you watch?. Kita akan contohkan perlahan-lahan cara menalikan sepatu. Setelah selesai melakukan ulangi sekali sampai dua kali sampai anak paham.
Tahap kedua adalah ? I do you help?. Pada tahapan ini anak akan mencoba 1-2 tahapan mengikat tali sepatu. Bantu sebagian besar tahapannya.
Tahap ketiga adalah tahapan ?You do, I help?. Pada tahapan ini, anak yang melakukan kegiatannya sendiri. Ia yang mengikat, namun kita membantu. Bantuan dikurangi secara bertahap.
Tahap terakhir adalah tahap ?You do I watch?. Tahapan dimana anak melakukan sendiri dan kita menjadi pengamat.
Dengan menerapkan langkah-langkah ini, maka anak akan muncul rasa percaya dirinya tanpa merasa tertekan karena tidak dapat melakukannya sendiri.