Bernas.id – Seorang guru memberikan tugas kepada muridnya untuk mencari informasi tentang pergerakan kemerdekaan Indonesia periode 1950-1970. Ketika tugas dikumpulkan sang guru membaca ulang hasil tulisan muridnya. Ada sesuatu yang janggal di sana. Tiba-tiba muridnya yang sangat susah menulis ini menulis kata-kata yang luar biasa panjang dan detail. Usut punya usut sang murid melakukan copy paste dari artikel orang lain. Semua kata-katanya persis sama. Pernahkah Anda mengalami hal ini?
Anak-anak yang terlahir dengan teknologi di sekeliling mereka memang sangat piawai menggunakan internet. Mereka sudah menjadi bagian dari penghuni masyarakat digital. Masyarakat digital selayaknya masyarakat pada umumnya memiliki aturan yang disepakati bersama. Anak kita yang mulai beranjak dewasa perlu memahami hal itu. Fungsi orang tua adalah memberikan pengarahan akan pentingnya menghargai karya orang lain dan menjaga keamanan diri sebagai masyarakat digital. Memberikan arahan agar bersosialisasi dengan baik sebagai masyarakat digital.
Kesadaran akan pentingnya anak memahami fungsinya sebagai masyarakat digital mulai diajarkan di beberapa sekolah melalui kurikulum digital citizenship. Situs seperti childnet.com dan internetmatters.org, bahkan mempunyai rencana pembelajaran untuk guru dalam mengajarkan siswa remaja bijak menggunakan sosial media. Topik digital citizenship dibagi menjadi beberapa kategori.
Plagiarisme
Kasus anak yang mengunduh materi dan menempelkan apapun yang ditulis di internet mentah-mentah merupakan satu kasus plagiarisme. Jangan terburu-buru menumpahkan kemarahan ketika anak melakukan hal ini. Pastikan dulu apakah anak memahami apa yang disebut plagiarisme. Berikan contoh cara mengambil intisari dari artikel yang dibacanya.
Digital Safety
Ajari anak data-data apa saja yang boleh disebarkan secara online. Data nomor telepon, nama lengkap, foto, dan lokasi sebaiknya tidak dibagikan secara umum. Pahami bahwa masa remaja adalah masa untuk berbagi hobi dan menunjukkan jati diri, namun ajarkan untuk tidak berbagi informasi yang terlalu detail. Salah satu topik dalam gawai kidsmart.org.uk yaitu tentang digital footprint. Sampaikan kepada anak bahwa setiap kali mereka membuka gawai apapun di internet mereka akan meninggalkan jejak. Jejak tersebut dapat dengan mudah dimodifikasi dan dibagikan ke orang banyak dalam bentuk yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Inilah yang menjadikan anak perlu waspada terhadap informasi dirinya.
Cyberbullying
Kids zaman now tidak asing dengan istilah haters. Haters yang sering menghujat artis tertentu merupakan bagian dari cyberbulling. Sampaikan kepada anak bahwa di mana pun itu, termasuk di internet, kita harus mengucapkan kata-kata yang baik. Mengolok-olok orang lain kita bahkan dapat membuat kita terjerat hukum.
Orang tua kerap menghadapi tantangan tersendiri terhadap anaknya. Bentuk tantangan berubah seiring dengan zaman. Tantangan ini semakin tinggi pada usia remaja. Hanya satu yang tidak berubah. Kemauan orang tua untuk belajar memahami anak dan mendampingi anak berkembang dalam suasana yang saling menghargai.
Referensi: www.children.com