Bernas.id – Cerpen atau cerita pendek adalah karya sastra yang umumnya ditulis secara singkat dan jelas. Dalam bahasa Inggris, cerpen disebut short story. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, cerita berarti rangkaian peristiwa yang ditulis atau dituturkan, baik peristiwa nyata maupun fiksi. Sementara itu, pendek berarti cerita yang ditulis atau dituturkan kurang dari 10.000 kata sehingga memberikan kesan tunggal dan dominasi satu tokoh pada satu situasi.
Meski peristiwa di dalam cerpen dikisahkan cenderung pendek, tapi menulis cerpen bukanlah hal mudah. Penulis cerpen perlu memikirkan cara agar cerpen yang dibuat mampu menjangkau keseluruhan peristiwa untuk diceritakan secara jelas dan padat. Karya sastra jenis cerpen sering disebut sebagai fiksi prosa yang tidak memuat permasalahan rumit. Namun, tetap memiliki pesan atau amanat untuk membacanya.
Berdasarkan paparan di atas, penting bagi pengarang untuk memahami unsur intrinsik cerpen agar cerpen yang ditulis runtut sehingga mudah dimengerti oleh pembaca. Di samping itu, amanat dari cerpen yang disajikan secara jelas, padat, dan runtut lebih mudah membuat pembaca terkesan.
Baca juga: Pentingnya Prosa Ciri Khas Dan Jenisnya pada Tulisan
Daftar Isi :
Tema
Tema adalah gagasan pokok dari peristiwa yang akan dimuat ke dalam cerpen. Meski tema jarang dituliskan secara gamblang di cerpen, tetapi isi cerpen bermula dari tema. Tema bersifat umum sehingga inspirasi tema sering berasal dari lingkungan sekitar, kisah seseorang, sejarah, dan lain-lain.
Cara menentukan tema
- Tema harus menghubungkan judul dengan isi keseluruhan cerita
- Tema mampu mengungkapkan makna kalimat atau dialog utama yang tampil di dalam cerita
- Tema dapat dapat dipilih melalui masalah yang paling menonjol dan banyak memicu konflik sehingga rentetan peristiwa yang diceritakan pun semakin banyak
Baca juga: Pentingnya Diksi dalam Keindahan Puisi
Tokoh dan Penokohan
Setiap peristiwa pasti memiliki tokoh yang mengalaminya. Begitu pula peristiwa di dalam cerpen. Tokoh adalah orang yang mengalami serangkaian peristiwa di dalam cerpen. Singkatnya, tokoh adalah orang yang diceritakan oleh pengarang. Sedangkan, pemilihan adalah cara pengarang untuk menggambarkan sekaligus mengembangkan sifat tokoh. Umumnya penokohan terbagi menjadi tiga, yaitu protagonis, tritagonis, dan antagonis
Protagonis merupakan tokoh utama yang seringkali digambarkan sebagai karakter yang baik dan dihampiri berbagai masalah. Berbeda dengan protagonis, antagonis adalah tokoh yang sering dianggap pembuat konflik. Sementara itu, tokoh tritagonis adalah tokoh penengah di antara perseteruan protagonis dan antagonis.
Cara mengembangkan penokohan dalam cerita
- Penokohan ditonjolkan melalui perilaku dan gerak-gerik tokoh
- Penokohan ditunjukkan melalui dialog antar tokoh
- Sifat-sifat tokoh dijelaskan secara gamblang oleh pengarang
- Pengarang mendeskripsikan latar cerita yang berkaitan dengan tokoh
- Pengarang menguatkan penokohan tokoh melalui pendapat atau pandangan dari tokoh lain.
Baca juga: Mengenal Diksi dan Perannya dalam Penulisan
Alur atau Plot Cerita
Alur adalah rangkaian kejadian atau peristiwa yang diceritakan oleh pengarang. Sederhananya, alur adalah jalan cerita. Rangkaian peristiwa di dalam cerpen disajikan melalui hubungan sebab akibat dan hubungan waktu sehingga alur sebuah cerita terbagi menjadi tiga, yaitu alur maju, alur mundur, dan alur campuran.
Cerpen yang menyajikan rangkaian peristiwanya berdasarkan urutan waktu dan bergerak ke depan berarti memiliki alur mandur. Sebaliknya, jika cerita di dalam cerpen bergerak mundur ke masa lalu atau flashback, cerpen tersebut memakai alur mundur. Cerpen dengan alur campuran menceritakan rangkaian peristiwanya tak tentu arah. Terkadang menceritakan masa lalu dan seketika bisa kembali menceritakan peristiwa masa depan.
Baca juga: Mengenal Biografi dari Ciri-ciri Hingga Strukturnya
Latar atau Setting Cerita
Latar cerita merujuk pada keterangan yang berupa penggambaran tempat, waktu, dan suasana setiap peristiwa yang berlangsung di dalam cerpen. Keberadaan latar atau setting pada suatu dianggap mampu menjadi landasan rangkaian cerita bergulir secara jelas dan konkret.
Dalam suatu cerpen, latar dibedakan menjadi latar tempat, latar waktu, dan latar sosial, yang mana dapat bersifat faktual maupun imajinatif. Selain memperjelas rentetan peristiwa di dalam cerpen, latar juga mendukung penokohan dalam suatu cerita.
Baca juga: Tips Menulis Daftar Pustaka dengan Benar
Sudut Pandang
Sudut pandang adalah cara pengarang memposisikan diri dalam bercerita atau cara pandang pengarang dalam menyampaikan ceritanya. Sudut pandang dibagi menjadi empat, yaitu:
- Sudut pandang orang ketiga serba tahu. Pengarang cerita dapat berperan di dalam cerita sekaligus membuat ceritanya. Pada cerpen dengan sudut pandang ini, pengarang dapat mengomentari dan ikut berdialog dalam cerita.
- Sudut pandang orang ketiga sebagai pengamat. Pengarang memposisikan diri sebagai pengamat dan tidak ikut berperan di dalam cerita.
- Sudut pandang orang pertama sebagai pelaku utama. Dalam sudut pandang ini, pengerang berperan sebagai pelaku utama di dalam cerita sehingga identik dengan penggunaan kata aku.
- Sudut pandang orang pertama sebagai pelaku sampingan. Pengarang mendampingi pelaku utama dan memberikan tanggapan pada peristiwa di dalam cerita.
Baca juga: 51 Jenis Font Keren untuk Desain dan Menulis Buku
Gaya Bahasa
Unsur gaya bahasa menjadi faktor utama pembangkit minat baca. Gaya bahasa digunakan oleh pengarang untuk membangkitkan suasana cerita sekaligus membujuk pembaca untuk membaca cerita sampai akhir. Sederhananya, gaya bahasa adakah gaya pengarang saat bercerita. Kepiawaian gaya bahasa dapat dibangun dengan tiga unsur, yaitu:
- Citraan atau imagery. Penggunaan kata citraan berfungsi untuk membangkitkan pengalaman tertentu dan membentuk kondisi emosional
- Diksi. Pemilihan kata yang tepat untuk menyampaikan pemikiran pengarang dalam suatu cerita
- Sintaksis, yaitu cara pengarang menyusun berbagai kalimat dalam suatu cerita.
Baca juga: 18 Jenis Konjungsi, Pengertian, dan Contoh Kalimat Terlengkap
Amanat
Secara umum, pembuatan karya pasti disertai tujuan, salah satunya untuk menyampaikan pandangan atau opini pembuat karya terhadap suatu peristiwa. Pandangan pembuat karya ini diartikan sebagai amanat. Sebagai salah satu karya, cerpen pun mengandung amanat. Amanat adalah pesan yang terkandung di dalam cerita dan ingin disampaikan oleh pengarang. Biasanya amanat pada cerpen bersifat tersirat. Amanat dapat berupa kritik sosial, protes, ajakan, dan sebagainya.
Baca juga: Interpretasi: Pengertian, Tujuan, dan Macam-macamnya