Bernas.id – Para pemimpin sekolah swasta kini harus semakin meningkatkan kualitas layanan mereka. Bagaimana tidak? Stigma bahwa sekolah negeri memberikan kualitas layanan nomor dua sudah mulai bergeser. Semakin banyak lulusan sarjana pendidikan yang mumpuni bekerja di sekolah-sekolah negeri. Ditambah lagi subsidi pemerintah pada sekolah tersebut.
Dalam meningkatkan kualitas layanan pendidikan ada hal-hal yang perlu diperhatikan oleh penyedia layanan. Ada satu hal yang merupakan kunci terpenting dalam layanan pendidikan. Kekuatan sebuah persepsi.
Persepsi adalah sebuah citra yang dibentuk oleh orang melalui pengalaman panca indera. Bayangkan gambaran ini. Anda sangat pusing setelah selesai mengajar. Kemudian Anda menelungkupkan kepala Anda di atas meja. Kemudian murid Anda yang baru saja selesai masuk pelajaran olahraga masuk ke dalam kelas. Apa yang murid Anda lihat? Apa yang mereka bayangkan? Sepintas mereka akan melihat gurunya tertidur di dalam kelas sementara mereka dimarahi jika tidur di dalam kelas. Atau mereka beranggapan gurunya bermalas-malasan sementara mereka harus berolahraga. Inilah yang dinamakan sebuah persepsi. Kita melihat diri kita dari apa yang kita niatkan, namun sering kali orang melihat dari apa yang tertangkap panca indera, bukan kenyataannya.
Sering kali guru yang sebenarnya baik dalam mengajar, namun ketika citranya pada saat itu buruk, akan mengakibatkan penilaian orang terhadapnya buruk. Begitu juga dengan staf sekolah. Bisa jadi ia sedang pergi ke kamar mandi sebentar, ketika telepon di ruang penerima tamu berdering dan tidak terangkat. Ini akan menimbulkan citra bahwa telepon sekolah tidak pernah diangkat.
Jika kita ingin meningkatkan kualitas layanan sekolah sebaiknya kita berhati-hati dan menghindarkan diri dari persepsi buruk. Diperlukan sebuah perencanaan yang cermat, penanganan keluhan yang baik, dan kerjasama dari semua elemen pendidikan. Dengan melakukan perencanaan dan simulasi terhadap layanan sekolah maka kualitas layanan dapat ditingkatkan.