Bernas.id – Islam merupakan agama yang sempurna. Segala sesuatu yang ada di dunia ini telah diatur dalam syariat islam. Baik ditinjau dari aspek hal kecil, yang banyak diremehkan manusia, sampai hal yang tak mampu terpikir oleh akal manusia. Sungguh sempurna ajaran islam, Maha Suci Allah yang telah memberikan karunia terbesar kepada hambanya berupa nikmat Islam dan iman. Kenikmatan yang mampu melindungi pemiliknya dari kenistaan dunia fana ini.
Islam mengajarkan untuk beretika dalam segala keadaan. Sebagaimana kita sadari, bersosialisasi memiliki kaitan yang sangat erat dalam kehidupan manusia. Oleh karena itu, Allah memberikan petuah kepada manusia melalui utusan-Nya yang mulia Rasullullah Muhammad Shallallahu ?Alaihi Wasallam. Coba pikirkan bagaimana bila kehidupan di dunia ini tidak ada aturan. Manusia melakukan segala sesuatu sekehendaknya ?
Tentu jawabannya adalah dunia ini akan hancur karena murka Allah, sebagaimana yang terjadi pada kaum Nabi Luth dan masih banyak contoh bangsa yang Allah musnahkan karena pembangkangan mereka. Akankah sekarang ini akan terulang? Di saat dunia ini telah terbuka, dengan segala kemudahan yang telah sampai pada kita?
Seiring berjalannya waktu manusia semakin berinisiatif untuk melakukan penelitian terhadap ajaran Islam dan pengaruhnya terhadap kelangsungan hidup manusia. Seperti menyegerakan tidur di awal malam atau seusai salat Isya, bila tidak ada hal bermanfaat yang harus dilakukan seperti belajar atau urusan penting yang harus diselesaikan, lalu bangun di akhir malam untuk salat.
Penelitian di University of Rochester menunjukkan, bahwa berbagai senyawa yang bersifat racun di otak dikeluarkan saat seseorang sedang tidur. Bila proses ini berjalan baik, saat bangun tidur otak akan kembali bugar seperti halnya badan terasa lebih segar. Sebaliknya bila proses ini terlalu banyak mengalami hambatan, misalnya karena susah tidur atau memang sengaja begadang, maka racun-racun itu akan menumpuk di otak. Ini akan berdampak dalam jangka panjang bisa memicu penyakit Alzheimer.
“Penelitian ini menunjukkan bahwa otak memiliki status fungsional yang berbeda pada saat tidur dan terbangun,” kata Dr Maiken Nedergaard, ilmuwan yang melakukan penelitian tersebut seperti dikutip dari Daily Mail, Sabtu (19/10/2013).
Saat tidur sel-sel otak dikatakan akan menyusut hingga 60 persen. Kondisi ini menyebabkan racun-racun itu terdorong keluar dari otak dengan lebih efisien dibandingkan dalam kondisi terbangun. Sehingga pembersihan otak dari racun-racun kimia hasil metabolisme sampingan diklaim meningkat hingga 10 kali lipat saat seseorang sedang tidur. Bila proses itu terjadi saat bangun, energi yang dibutuhkan bisa membuat orang kehilangan kemampuan untuk berpikir.
Sedangkan Islam telah mengajarkan hal ini beberapa abad yang lalu. Sebelum otak manusia berpikir sejauh ini namun ajaran Islam telah memberi jalan yang terbaik dalam menjalani kehidupan.