Bernas.id – Secara umum ada dua jenis teks dalam karya tulis, yaitu teks fiksi dan nonfiksi. Teks fiksi lahir dari imajinasi penulis dan banyak ditemukan pada novel serta buku bacaan sejenis. Sementara itu, teks nonfiksi merupakan hasil dari serangkaian penelitian ilmiah. Teks nonfiksi dapat ditemukan pada jurnal ilmiah, buku pelajaran, majalah atau media baca lain yang serupa. Penulis dan pembaca perlu sama-sama tahu tentang kedua jenis teks ini sehingga tidak menimbulkan kesalahpahaman.
Daftar Isi :
Baca juga: Mengenal Teks Narasi Hingga Cara Menulisnya
Teks Fiksi serta Penjelasannya
Pengertian Teks Fiksi
Kata fiksi merupakan kata berasal dari bahasa latin fictum yang memiliki arti membentuk, membuat, mengadakan, dan menciptakan. Dalam bahasa Indonesia, fiksi diartikan sebagai objek yang dibentuk, dibuat, atau diimajinasikan. Oleh karena itu, teks fiksi dapat didefinisikan sebagai karya sastra yang tersaji dalam bentuk cerita khayalan berdasarkan imajinasi penulis. Untuk lebih jelasnya, simak pendapat ahli tentang teks fiksi di bawah ini:
- Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mendefinisikan teks fiksi sebagai karya sastra yang berbentuk cerita khayalan atau rekaan.
- Definisi teks fiksi menurut Abrams adalah cerita dalam bentuk narasi yang ditulis berdasarkan khayalan penulis dan tidak merujuk pada kebenaran sejarah manapun.
- Dalam Teori Pengkajian Fiksi, Nurgiyantoro mengemukakan bahwa teks fiksi adalah prosa yang disajikan dalam bentuk narasi yang memiliki sifat imajinatif. Meski imajinatif, prosa yang disajikan tetap masuk akal dan memuat nilai kebenaran yang menggambarkan hubungan antar manusia yang didramatisir.
- Teks fiksi didefinisikan oleh Wellek dan Warren sebagai struktur teks yang koheren dan mempunyai tujuan estetik serta menghibur.
Ciri-ciri Teks Fiksi
- Keberadaan teks fiksi mudah dijumpai pada novel, cerita pendek, dongeng, legenda, dan bacaan sejenisnya. Meski teks fiksi ditulis berdasarkan khayalan, tapi penyajian setting cerita dikemas seolah nyata, baik dalam penulisan tema, karakter, nama kota, dan suasana yang diangkat. Sebuah teks fiksi umumnya memiliki ciri-ciri berikut:
- Teks fiksi ditulis berdasarkan khayalan atau cerita nyata yang dimodifikasi. Biasanya penulis menambahi atau mengurangi cerita sebenarnya untuk menghasilkan cerita baru yang lebih menarik dan dramatis.
- Tujuan utama teks fiksi adalah sebagai sarana hiburan dan menceritakan sebuah peristiwa.
- Alur cerita pada teks fiksi disajikan secara menarik sehingga teks fiksi biasanya lebih dilirik oleh para pembaca.
- Bahasa yang digunakan pada penulisan teks fiksi cenderung santai dan komunikatif.
- Teks fiksi disajikan dengan menekankan emosi sehingga pembaca bisa hanyut dalam perasaan saat membacanya.
Jenis Teks Fiksi
Ada berbagai pendapat dalam pembagian jenis teks fiksi. Teks fiksi secara umum dibedakan menjadi dua jenis, yaitu novel dan cerita pendek. Namun, Nurgiyantoro berpendapat bahwa teks fiksi hanya untuk karya sastra dalam bentuk narasi yang terbagi menjadi tiga jenis, yaitu fiksi historis, fiksi biografi, dan fiksi sains. Sementara itu, melalui Prosa Fiksi, Dwi Santoso membagi fiksi menjadi prosa lama dan prosa baru.
Berdasarkan perbedaan pendapat di atas dapat dirangkum bahwa jenis teks fiksi adalah:
- Prosa Baru, berupa cerita pendek, novel, prosa liris, cerita anak, dongeng, fabel, novelet, dan fiksi mini. Prosa lama tidak termasuk dalam teks fiksi karena disampaikan secara lisan.
- Fiksi historis, yaitu fiksi yang terinspirasi dari jejak sejarah. Penulis menambahkan berbagai kisah dan memadukannya dengan fakta sejarah yang dihimpun.
- Fiksi Biografis, yaitu karya sastra yang dihasilkan dari imajinasi penulis dan disajikan dalam bentuk dialog.
- Fiksi Sains, yaitu khayalan penulis yang dipadukan dengan fakta ilmu pengetahuan. Fiksi jenis ini disebut juga dengan fiksi ilmiah.
Baca juga: Apa Itu Unsur Intrinsik Cerpen? Inilah Penjelasannya
Teks Nonfiksi serta Penjabarannya
Pengertian Teks Nonfiksi
Teks Nonfiksi merupakan tulisan yang bersifat informatif karena penulis bertanggung jawab atas kebenaran isi tulisan. Penulisan teks nonfiksi dilakukan berdasarkan penelitian dan pengumpulan data yang akurat serta fakta yang melekat pada suatu peristiwa.
Penulisan teks nonfiksi terlebih dahulu melalui penelitian, kajian keilmuan, atau pengalaman sehingga teks nonfiksi kaya akan informasi. Keberadaan teks nonfiksi dapat dijumpai dalam surat kabar, koran, laporan ilmiah, maupun biografi.
Baca juga: Mengenal Teks Editorial, Jenis, dan Struktur Penulisannya
Ciri-ciri Teks Nonfiksi
1. Penggunaan bahasa formal
Penulisan teks nonfiksi menggunakan bahasa formal. Meski terkadang ada beberapa buku nonfiksi yang ditulis dalam bahasa ringan, tapi tetap saja bahasa yang digunakan termasuk normal dan sesuai dengan ejaan bahasa Indonesia yang benar.
2. Teks nonfiksi ditulis menggunakan bahasa denotatif
Bahasa denotatif adalah bahasa yang menunjukkan makna sebenarnya, bukan kiasan. Penggunaan bahasa denotatif menjadikan teks fiksi tersaji secara lugas. Teks nonfiksi menjabarkan informasi secara lengkap tanpa berbelit-belit.
3. Teks nonfiksi berisi fakta
Teks nonfiksi ditulis berdasarkan fakta yang diperoleh dari penelitian lapangan maupun sumber valid lainnya. Oleh karena itu, teks nonfiksi dapat dijadikan sumber rujukan atas informasi tertentu. Beberapa buku yang memuat teks nonfiksi antara lain buku pelajaran, buku motivasi, dan buku referensi.
4. Isi teks nonfiksi berupa penemuan baru atau bahan yang diambil dari sumber terdahulu
Pada kondisi tertentu, bisa saja teks nonfiksi dihadirkan sebagai hasil penelitian yang baru dilakukan. Namun, teks nonfiksi bisa juga berasal dari sumber lain yang sudah lebih dulu ada. Tujuannya untuk menyempurnakan temuan lama. Hal ini merujuk pada sifat teks nonfiksi yang dapat dijadikan sebagai sumber referensi.
Bentuk dan Jenis Teks Nonfiksi
Bentuk teks nonfiksi terdiri atas riwayat hidup atau biografi, esai, karya tulis ilmiah, dan catatan dokumenter. Di samping itu, Jenis teks nonfiksi dibedakan menjadi dua, yaitu teks nonfiksi murni dan teks nonfiksi kreatif. Teks nonfiksi murni merupakan tulisan yang dikembangkan berdasarkan data asli penelitian dan bukti pendukung. Contohnya makalah, biografi, jurnal, dan karya ilmiah. Sementara itu, karya nonfiksi kreatif adalah tulisan dari sumber otentik yang dikembangkan melalui imajinasi penulis. Contohnya novel Dan Brown yang berisi perpaduan fakta dan sejarah dengan imajinasi penulisnya.
Baca juga: Mengenal Unsur Intrinsik Drama dari Para Ahli Dunia