SLEMAN, BERNAS.ID — Himpunan Mahasiswa Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Bisnis dan Ekonomika (FBE) Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) menyelenggarakan Seminar Nasional yang bertajuk ?Melihat Peluang Bisnis di Era Revolusi Industri 4.0?, Jumat (10/05/2019), Pukul 13:30 WIB sampai selesai, di Kampus UAJY, Jalan Babarsari, Yogyakarta.
Seminar Nasional FBE UAJY tersebut menghadirkan nara sumber, antara lain Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Resiko Kemenkeu RI, Asteria Diantika (Kasubag Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK DIY), dan Delly Nugraha (Vice President Regional Central Java GOJEK). Dan bertindak selaku moderator Aloysius Gunadi Brata (Dosen FBE UAJY).
Alysius Gunadi Brata selaku Panitia Pengarah, kepada Bernas.id, melalui pesan elektronikan, menyatakan, pengusaha muda sangat berpeluang meraih kesempatan bisnis dalam revolusi industri 4.0, terutama pada sektor-sektor berbasis teknologi digital.
?Selanjutnya, pengusaha muda yang bertalenta, kreatif, dan inovatif akan diuntungkan oleh gelombang revolusi industri keempat ini. Pemerintah telah menyiapkan 1-2 subsektor industri unggulan dari lima sektor yang telah ditentukan dalam peta jalan industri 4.0 (Making Indonesia 4.0) yang baru diluncurkan pemerintah, sehingga dapat mendorong industri lainnya,? ujar Gunadi.
Sementara dalam Making Indonesia 4.0, pemerintah fokus pada pengembangan lima sektor manufaktur yang akan menjadi percontohan, yaitu industri makanan dan minuman (mamin), tekstil dan produk tekstil (TPT), otomotif, kimia, serta industri elektonik. Untuk memperkuat struktur industri nasional, pemerintah menjalankan 10 inisiatif, meliputi perbaikan alur aliran barang dan material, membangun satu peta jalan zona industri yang komprehensif dan lintas industri, serta mengakomodasi standar-standar keberlanjutan.
Ketua Panitia Seminar Nasional FBE UAJY, Bura, menambahkan, bahwa saat ini dunia sudah memasuki era revolusi industri 4.0. Suatu era dimana terjadi otomasi dan pertukaran data terkini dalam teknologi pabrik yang mencakup sistem siber-fisik, internet untuk segala, komputasi awan, hingga komputasi kognitif. Dunia industri Indonesia harus menyiapkan diri mulai dari sumber daya manusia, infrastruktur serta teknologi media telekomunikasi, regulasi dari pemerintah yang dapat melindungi industri dalam negeri, hingga menggeser orientasi industri dari manufaktur ke sektor jasa. (*/ted)