SLEMAN, BERNAS.ID – Anemia dan stunting masih menjadi masalah serius bagi anak Indonesia. Data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 menunjukkan bahwa satu dari empat anak mengalami anemia, sementara prevalensi stunting pada angka 21,54. Kondisi ini menggarisbawahi pentingnya pemenuhan kebutuhan gizi anak anak guna mempersiapkan generasi yang sehat.
Sebagai upaya untuk mengatasi tantangan ini, pemerintah telah memperkenalkan Rencana Aksi Nasional Pangan dan Gizi (RAN-PG) 2025-2029, yang berfokus pada penguatan ketahanan pangan dan gizi melalui berbagai Intervensi. Menanggapi urgensi tersebut, PT Sarihusada Generasi Mahardhika (SGM) dan Indonesia Food Security Review (IFSR) bersama Yayasan Pembangunan Citra Insan Indonesia (YPCII) dan UMB Boga meluncurkan program Makan Bergizi Generasi Maju, program percontohan yang bertujuan untuk mendukung peningkatan gizi anak anak yang berkelanjutan yang menargetkan 2.000 siswa PAUD, TK dan Sekolah Dasar di Kabupaten Sleman dan Bantul, Yogyakarta.
Acara peluncuran digelar Rabu (13/11/2024) di SD Muhammadiyah Ambarketawang 1, Sleman. Hadir dalam acara ini, Deputi Bidang Pemantauan dan Pengawasan Badan Gizi Nasional Mayjen Purnawirawan Dadang Hendrayudha.
“Makan bergizi ini, kalau kita mau jujur, ini adalah programnya untuk semua orang. Efek multiplier-nya itu luar biasa,” ujarnya.
Ia menambahkan, program ini tidak bisa hanya dilakukan oleh satu badan saja. Terkait multiplier effect, ia menjelaskan, untuk program ini butuh dapur khusus, di mana satu dapur butuh kurang lebih 47 pekerja .
“Tolong hasil uji coba ini bisa dibuat dalam bentuk tulisan sebagai evaluasi kita,” imbuh dia.
Baca juga: Stunting Juga Dipengaruhi Keakuratan Pengukuran Berat Badan
Memperkuat program makan bergizi gratis yang digagas oleh pemerintah, Uji Coba Program Makan Bergizi Generasi Maju Ini berfokus pada empat pilar utama, yakni: 1) Penyediaan makanan bergizi yang dilengkapi dengan susu bubuk fortifikasi dengan kombinasi unik zat besi dan vitamin C, untuk membantu penyerapan zat besi hingga 2 kali lipat, 2) Edukasi gizi seimbang dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), 3) Program minim sampah yang mendukung konsep zero waste, serta 4) Pengukuran dampak sosio ekonomi bagi masyarakat.
Edukasi gizi, PHBS dan pola asuh disampaikan secara menyeluruh dengan melibatkan guru dan orang tua, bertujuan untuk menanamkan pemahaman mendalam akan pentingnya kesehatan dan kebersihan sejak dini. Dengan dukungan dari Badan Gizi Nasional, Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta serta Pemerintah Daerah Kabupaten Sleman dan Bantul, diharapkan upaya pemenuhan gizi melalui program ini dapat lebih terkoordinasi dan efektif.
“Sarihusada terus mendukung tumbuh kembang anak Indonesia agar memperoleh nutrisi yang baik. Kami memahami bahwa untuk memberikan dampak yang berkelanjutan, program ini harus lebih dari sekadar penyediaan makanan bergizi. Oleh karena itu, Sarihusada berkomitmen untuk menjadi penggerak perubahan melalui Program Makan Bergizi Generasi Maju dengan pemberian makan bergizi yang dilengkapi susu fortifikasi yang memiliki nilai gizi tinggi, serta program peningkatan kebersihan dan kelestarian lingkungan. Kami ingin memastikan bahwa anak-anak Indonesia tidak hanya tumbuh sehat dan optimal, tetapi juga paham akan pentingnya kebersihan, dan kelestarian lingkungan. Program ini juga merupakan bentuk dukungan nyata terhadap Rencana Aksi Nasional Pangan dan Gizi 2025 2029 yang dicanangkan oleh pemerintah Indonesia,” papar VP General Secretary PT Sarihusada Generasi Mahardhika, Vera Galuh Sugianto.
Vera menambahkan bahwa sebagai pelopor nutrisi anak di Indonesia selama lebih dari 70 tahun, Sarihusada sangat menekankan pentingnya kualitas dan keamanan pangan, terutama untuk produk-produk yang dikonsumsi oleh anak anak. “Kami menjalankan program pemberdayaan koperasi dan peternak secara berkelanjutan untuk peningkatan produktivitas dan kualitas susu segar dalam negeri, penyediaan sarana dan prasarana peternakan, pengelolaan susu, serta peningkatan ketahanan terhadap perubahan iklim yang mencakup peternak di daerah DIY, Jawa Tengah dan Jawa Timur,” jelas Vera.
Baca juga: Seyegan Mampu Turunkan Angka Stunting Tiga Tahun Berturut-turut
Medical & Science Director PT Sarihusada Generasi Mahardhika, Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH, menjelaskan bahwa susu bubuk terfortifikasi dengan kombinasi unik zat besi dan vitamin C dipilih sebagai komponen utama dalam program Makan Bergizi Generasi Maju karena kandungan nutrisinya yang lebih lengkap dibandingkan susu cair, yang umumnya tidak diperkaya dengan mikro nutrisi penting seperti zat besi dan mengandung lebih banyak gula.
“Proses fortifikasi pada susu bubuk membuatnya lebih kaya nutrisi, sehingga memberikan manfaat lebih luas. Selain membantu memenuhi kebutuhan zat besi untuk mengatasi anemia pada anak-anak, susu bubuk terfotifikasi dengan kombinasi unik zat besi dan vitamin C terbukti bantu penyerapan zat besi hingga 2 kali lipat sehingga lebih ideal untuk mendukung pertumbuhan anak. Kami ingin memastikan bahwa setiap elemen dalam program ini didasarkan pada riset dan inovasi terbaru agar dampaknya benar-benar signifikan bagi kesehatan anak-anak Indonesia,” jelasnya.
Program Makan Bergizi Generasi Maju ini unik dengan pendekatan komprehensifnya, menekankan peran penting hidrasi melalui air minum higienis dan manfaat Ilmiah susu terfortifikasi dalam mendukung kesehatan anak. Program ini tidak hanya menyediakan makanan bergizi secara gratis, tetapi juga membentuk kebiasaan kesadaran gizi dan kepedulian lingkungan, menjadikannya inisiatif berkelanjutan dengan manfaat jangka panjang bagi generasi masa depan untuk Indonesia Maju. (den)