SLEMAN, BERNAS.ID – Pemerintah Kabupaten Sleman menggelar pasar murah sebagai upaya mengendalikan kenaikan harga bahan pokok menjelang Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru). Pasar murah berlokasi di Lapangan Pendowoharjo, Sleman, Selasa (13/12).
Pagelaran pasar murah di Lapangan Pendowoharjo kali ini menjadi yang ketiga kalinya sejak 8 Desember. Pagelaran pasar murah ini akan dilakukan sebanyak 4 kali di setiap zona. Pasar murah akan digelar di empat zona, yaitu Sleman Utara, Sleman Barat, Sleman Tengah, dan Sleman Timur.
Baca Juga Gunungkidul Punya Potensi Besar Di Sektor Kerajinan
Kepala Bidang Usaha Perdagangan Disperindag Sleman, Kurnia Astuti mengatakan pasar murah bertujuan untuk pengendalian kenaikan harga komoditas. “Ikut mengendalikan harga karena beberapa komoditas mengalami kenaikan harga menjelang Nataru. Ini juga memberi kesempatan kepada masyarakat umum untuk bisa mendapatkan bahan pokok dengan lebih murah,” terang di lokasi Pasar Murah.
Lanjut tambahnya, ada berbagai komoditas bahan pokok seperti minyak, gula, beras, telur, daging ayam, dan terigu yang dijual di bawah harga pasar. “Ini harga distributor. Kami beri biaya distribusinya sehingga dapat harga lebih murah karena sudah harga distributor. Total keseluruhan bahan pokok sebanyak 43.5 Ton, yang terdiri beras, minyak, gula, telur, daging ayam, dan terigu,” beber Kurnia.
Dalam prosesnya, Disperindag Sleman melakukan pembatasan untuk setiap transaksi agar dapat penjualan bahan pokok dapat lebih merata. “Kita batasi per sekali transaksi, untuk beras kita batasi 25 kg, minyak goreng 6 liter, gula 10 kg, terigu 25 kg, dan telur ayam 15 kg,” jelas Kurnia.
“Hari ini mewakili Sleman Tengah di Lapangan Pendowo dan nanti di akhir tanggal 15 Desember kami akan masuk di Lapangan Raden Ronggo (Kalasan) untuk memfasilitasi masyarakat di Sleman Timur,” imbuh Kurnia.
Baca Juga DKP Gunungkidul Lepas 400 Ribu Benih Ikan Ke 20 Telaga
Kurnia menyebut masyarakat sangat antusias dengan pagelaran pasar murah karena seluruh bahan pokok terjual habis sebelum pasar murah ditutup. “Kita buka jam 9 pagi sampai jam 2 siang, tapi jam 12 itu rata-rata sudah habis,” katanya.
Siti, salah satu warga yang berbelanja mengatakan pasar murah sangat membantu dirinya untuk mencukupi kebutuhan pokok keluarga di tengah kenaikan harga bahan pokok seperti beras dan telur ayam. “Senang sekali, karena harganya lebih murah dari yang di pasar,” tukasnya. (jat)