HarianBernas.com – Pada Kamis (19/01/2017) warga ibu kota dikejutkan dengan peristiwa terbakarnya Pasar Senen pada pukul 04.15 WIB dinihari. Pasar yang menjadi salah satu pusat perkonomian di Jakarta itu berdiri sejak 1935. Kebakaran pertama kali tampak di lantai satu kemudian merambat dan membesar hingga ke lantai tiga.
Kronologi musibah terbakarnya Pasar Senen dijelaskan oleh Perwira Piket Suku Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Jakarta Pusat Syarifudin. Menurut dia, kebakaran bermula dari lantai satu di Blok III Pasar Senen.
?Api awalnya terlihat di lantai satu, kemudian membesar dan paling terdampak sekarang di lantai tiga,” kata Syarifudin di lokasi kebakaran, Kamis (19/1/2017).
Petugas pemadam kebakaran pun mulai berjibaku memadamkan si jago merah yang merajalela. Masih terkuncinya pintu gerbang pasar di lantai satu menjadi penyebab sulitnya petugas damkar untuk memadamkan api hingga ke bagian dalam. Dari luar, petugas berusaha memadamkan api semaksimal mungkin.
“Gerbangnya masih dikunci semua, kita coba antisipasi agar api tidak merambat,” ujar Syarifudin.
Mobil pemadan kebakaran dikerahkan dari 27 unit menjadi 45 unit. Mobil-mobil pemadam kebakaran tersebut dari Suku Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Pusat serta mobil bantuan dari dinas pemadam di Jakarta Utara, Jakarta Barat dan Jakarta Timur.
Asap dari musibah kebakaran Pasar Senen tersebut terlihat dari jarak 800 meter dari lokasi kebakaran. Menandakan betapa hebatnya api yang melahap bangunan pasar.
Mengundag Prihatin Cagub DKI Jakarta Nomor urut 3, Anies Baswedan
Anies Baswedan pun mengiyakan bahwa asap yang berasal dari kebakaran Pasar Senen tampak dari kejauhan. Pemandangan tersebut dilihat oleh Anies saat dalam perjalanan menuju Jalan Kebon Kosong Gang 7 Kelurahan Kebon Kosong perbatasan RW. 001-003, Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat pada Kamis (19/1/2017).
?Ukurannya cukup massal, cukup besar. Saya tadi perjalanan ke sini tidak ke arah Senen, tapi di sekitar Merdeka Timur itu asapnya masih terlihat. Jam (pukul) setengah 11 saja masih terlihat besar. Jadi lima jam itu untuk ukuran api cukup besar,” ujar Anies.
Anies pun mengungkapkan kesedihannya akan nasib para pedagang Pasar Senen yang harus menanggung kerugian akibat kiosnya terbakar. Selain berharap permasalahan yang berkaitan dengan musibah kebakaran ini segera teratasi, mantan rektor Universitas Paramadina ini juga mengungkapkan apresiasi yang tinggi kepada petugas yang berjibaku memadamkan api.
Pasangan dari Sandiaga Uno ini juga berharap pemda dan aparat terkait dapat menelusuri penyebab musibah kebakaran tersebut.
Peristiwa kebakaran yang kerap terjadi di Jakarta menjadi perhatian tersendiri bagi Cagub yang diusung oleh Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini. Bukan hanya pemukiman, pasar tradisional juga rawan dengan musibah kebakaran.
Penyebab yang sering terjadi adalah karena listrik. Seringkali instalasi listrik tidak memenuhi standar keamanan yang ada sehingga rawan terjadi hubungan arus pendek atau korsleting.
Anies memaparkan bahwa perlu diperhatikan pemanfaatan listrik di jam-jam tertentu. Jika sudah jam tutup pasar dan tidak ada orang perlu menggunakan jalur khusus. Pedagang pasar juga diedukasi menggunakan alat-alat listrik yang tepat.
Jika nantinya dirinya dan Sandiaga Uno diberi amanah untuk memimpin Jakarta, Anies nerencana melakukan revitalisasi pasar tradisional dan mengevaluasi kembali instalasi listrik yang terpasang di pasar-pasar tradisional.
“Listrik itu memang mungkin harus kita review lagi, diaudit lagi apakah saat ini cara instalasinya memiliki risiko atau tidak. Yang berisiko harus kita ubah,” jelas Anies lagi.
Untuk pedagang Pasar Senen khususnya yang baru tertimpa musibah, Anies berharap pedagang bisa berdagang kembali dengan nyaman, tidak perlu dilakukan relokasi permanen. Idealnya, dilakukan upgrade pada blok yang terbakar.
Anies pun berjanji jika dirinya terpilih nanti ia akan mengupgrade kawasan Pasar Senen menjadi lebih baik lagi.