Strategi pemasaran dapat membantu pemilik UMKM mengidentifikasi dan menjangkau audiens, dengan waktu terbatas dan anggaran yang sedikit. Kunci utamanya adalah mengidentifikasi taktik pemasaran berbiaya rendah serta memberikan pengembalian investasi yang baik.
Bagi pemilik usaha kecil, identifikasi strategi marketing ini akan menjabarkan langkah demi langkah yang harus ditempuh dalam sebuah rencana jangka panjang. Dalam strategi sekaligus rencana tersebut, Anda akan membuat, menjadwalkan, mengevaluasi, dan mengukur strategi pemasaran Anda.
Baca juga: Anggaran Pemasaran UMKM: Berapa Biaya yang Mesti Dikeluarkan?
Sehingga akan terbentuklah cetak biru rencana pemasaran yang menyeluruh, mencakup tujuan pemasaran, deskripsi produk dan layanan Anda, riset pasar, informasi pelanggan, dan perincian strategi pemasaran.
Berikut ini cakupan pembahasan strategi marketing UMKM:
Daftar Isi :
Strategi Marketing UMKM Terbaik
Tujuan pemasaran adalah untuk terhubung dengan pelanggan. Untuk bisa mencapai hal tersebut, UMKM dapat menerapkan berbagai strategi berbiaya rendah. Berikut ini adalah sejumlah strategi marketing terbaik dan murah untuk usaha kecil:
1. Tentukan tujuan jangka pendek dan jangka panjang. Apakah meningkatkan kesadaran merek? Memperluas jangkauan audiens? atau menunjukkan kebanggaan pada produk dalam negeri?
2. Habiskan sebagian anggaran marketing untuk pemasaran online berbayar. Contohnya seperti iklan penelusuran berbayar, iklan visual, dan iklan di media sosial.
3. Analisis dan tingkatkan situs web Anda menggunakan SEO
4. Aktif dan konsisten di website dan akun media sosial. Dengan aktif nge-blog, Anda meningkatkan eksposur ke audiens secara organik.
5. Gunakan dan maksimalkan Google Bisnis
6. Buat webinar atau jadi pembicara webinar untuk memberikan eksposur pada diri dan bisnis Anda.
7. Buatlah acara, undang komunitas yang terkait dengan bisnis ke acara semacam open house, makan siang, atau workshop.
8. Latih karyawan sehingga mereka tahu tentang produk dan layanan bisnis dengan lebih detail.
5 Ide Pemasaran UMKM
1. Situs web
Setiap usaha kecil membutuhkan, minimal, sebuah situs web. Situs website ini seharusnya dapat diakses oleh audiens yang mencari produk dan layanan Anda. Situs web yang dirancang dengan asal-asalan, tidak ramah pengguna, sulit dinavigasi, dan tidak ditata secara logis dapat menjadi mimpi buruk bagi pemilik usaha kecil. Karenanya, tidak ada salahnya memakai jasa profesional.
Baca juga: 4 Tren Digital Marketing 2022 yang Perlu Diketahui Pelaku UMKM
Ilustrasi strategi pemasaran offline
2. Media sosial
Jika audiens ada di media sosial, maka Anda dan bisnis juga harus eksis di media sosial. Terlepas dari ukuran dan industrinya, marketing di media sosial sangat berharga untuk bisnis apa pun. Pemasaran di media sosial menjadi kunci penting di setiap tahap saluran penjualan saat ini. Situs media sosial seperti Facebook, TikTok, Twitter, LinkedIn, YouTube dan Instagram menargetkan dan menyenangkan pelanggan. Sehingga, pada akhirnya, menghasilkan permintaan, meningkatkan penjualan, dan mengaktifkan pemasaran organik berdasarkan pengalaman pelanggan.
3. Iklan Online
Meskipun iklan online terasa menguras uang dibandingkan dengan opsi pemasaran lainnya, strategi ini cukup efektif bagi UMKM. Strategi iklan online dapat menjadi alat pemasaran yang kuat untuk usaha kecil yang ingin mencapai jumlah maksimum pelanggan potensial dalam waktu singkat. Manfaatkan layanan iklan online di Google, YouTube, Instagram, TikTok, dan berbagai platform lain. Pada awalnya memang terasa menguras anggaran, akan tetapi jika dilakukan dengan tepat, iklan online menyediakan konsumen yang tidak terbatas.
Baca juga: 5 Kesalahan yang Harus Dihindari dalam Digital Marketing di Instagram
4. Konten Pemasaran
Dengan membuat konten yang berharga dan relevan, UMKM bisa memperoleh visibilitas, meningkatkan brand awareness, mendapatkan keunggulan kompetitif, meningkatkan lalu lintas situs web, dan mendorong konversi.
Konten marketing bagi UMKM merupakan kelebihan yang sulit disaingi perusahaan besar. Alasannya karena konten pemasaran bisnis kecil terasa lebih natural, cepat beradaptif dengan tren, dan butuh anggaran sedikit. Hanya saja memang pada awalnya, membuat konten marketing yang menarik membutuhkan kemampuan kreatif dan menguras waktu sendiri.
5. Mikro-Influencer Marketing
Menggunakan mikro-influencer untuk pemasaran UMKM membantu dalam mendorong keterlibatan audiens lokal atau komunitas. Saat ini, terjadi pergeseran drastis dalam influencer marketing yang tidak lagi didominasi oleh selebriti dan sosialita besar. Mikro-influencer adalah tren yang berkembang saat ini karena mereka memiliki suara di kalangan-kalangan tertentu.
Jumlah follower yang cukup signifikan, semangat mereka membuat konten, dan harga murah merupakan keunggulan mikro-influencer. Anda bisa memakai sejumlah mikro-influencer untuk menargetkan berbagai jenis audiens.
Para mikro-Influencer ini tidak hanya menghasilkan konten yang bernilai tetapi juga terlibat secara pribadi dengan audiens mereka. Produk UMKM yang dipromosikan mikro-influencer mau tidak mau akan menarik para follower dan simpatisan selebritis lokal ini.
Dengan memakai strategi pemasaran di atas, UMKM diharapkan bisa mencapai audiens yang lebih luas. Dengan begitu, pemasaran produk jadi jauh lebih berkembang. Strategi marketing UMKM dengan memanfaatkan teknologi internet merupakan jawaban atas mahalnya aktivitas pemasaran offline.