Bernas.id – Sejauh mana kamu memahami cara membuat catatan kaki atau footnote? Footnote adalah penjelasan tambahan tentang referensi yang di diletakkan pada kaki halaman karya ilmiah seperti buku karya ilmiah, makalah, skripsi, atau jurnal.
Sumber referensi juga beragam mulai dari buku, jurnal, internet, surat kabar, dan lainnya. Catatan kaki bukan hanya sebatas menunjukkan sebuah referensi, melainkan memberi keterangan lain pada sebuah teks.
Hubungan footnote dengan teks yang ditulis tersebut ditandai dengan pemberian nomor sama pada keduanya. Hal ini penting bagi pembaca karena memudahkan untuk menelusuri sumber catatan kaki dari buku karya tulis ilmiah, skripsi, makalah, atau karya tulis lainnya.
Lantas, apakah fungsi catatan kaki? Apa saja ketentuan penulisan catatan kali yang benar? Berikut ini adalah penjelasan tentang catatan kaki dan beberapa ketentuan penulisannya.
Baca juga: Bagaimana Cara Menulis Sitasi yang Benar? Begini Cara Penulisannya
Fungsi Catatan Kaki (Footnote)
Catatan kaki berfungsi untuk menguatkan pernyataan penulis di dalam sebuah karya ilmiah sehingga berfungsi sebagai tempat dimana evidensi diperoleh.
Selain itu juga untuk menunjukkan peminjaman istilah yang digunakan penulis dan memberi keterangan atas persoalan yang sama yang sudah dibahas pada karya orang lain. Bahkan footnote tersebut juga berfungsi membandingkan dengan hasil penelitian yang orang lain.
Baca juga: Cara Menulis Kutipan Langsung dan Kutipan Tidak Langsung Lengkap
Ketentuan Penulisan Catatan Kaki
Perlu digaris bawahi, penulisan catatan kaki harus bersifat konsisten dan benar serta tidak melebihi sepertiga halaman. Beberapa unsur yang terdapat pada catatan kaki yaitu nama penulis/pengarang, penerjemah, dan editor (penulisan nama tanpa gelar), judul tulisan ditulis dengan benar sesuai kaidah bahasa, tahun terbit referensi dipublikasikan, nomor halaman referensi (disingkat dengan hal/h/hlm).
Lebih jelasnya ketentuan penulisan catatan kali adalah sebagai berikut:
- Ditulis di bagian bawah halaman, sudah otomatis ketika menggunakan fitur references di Microsoft Word dan disertai nomor.
- Ditulis dengan 1 spasi.
- Footnote ditulis menjorok 3 cm dari tepi kertas.
- Tidak diperkenankan footnote nyambung dengan halaman selanjutnya.
- Untuk footnote dari sumber yang sama cukup ditulis nama penulis dan halaman referensi, apabila beda judul penulis sama maka ditulis dengan (nama penulis, judul 2 sampai 3 kata, dan halaman.
- Nama pengarang ditulis lengkap tanpa perlu dibalik.
- Nama penulis buku/jurnal/majalah/dll yang lebih dari 3 orang cukup penulis pertama yang ditulis.
- Judul ditulis miring atau italic.
Baca juga: Tinjauan Pustaka: Pengertian, Manfaat, Cara Membuat, dan Contohnya
Contoh Penulis Catatan Kaki dari Berbagai Sumber
Teknik penulisan karya ilmiah berupa catatan kaki dari berbagai sumber tentunya berbeda, berikut contoh penulisannya:
1. Catatan kaki bersumber dari buku
Susiana, Manajemen Kearsipan (Bandung Pustaka Sinar Harapan, 2001), hlm. 12.
2. Catatan kaki bersumber dari terbitan berkala (majalah, jurnal)
Raniaka, Rekam Medis dan Kesehatan (Medical Records) dalam Kedudukannya sebagai Penunjang Kesehatan Nasional, [Berita Arsip Nasional], No. 36, Juni 1988 (Jakarta: ANRI, 1988), hlm. 8.
3. Catatan kaki bersumber dari kumpulan artikel dalam sebuah buku
Tian Arika, Manajemen Waktu dan Keefektifan Belajar, dalam Judith Ellis (ed.), Keeping Archives (Victoria: D.W. Thorpe, 1997), hlm. 455.
4. Catatan kaki bersumber dari makalah seminar
Arif Afandi, “Laporan Keuangan sebagai Jalan Pengambilan Keputusan,” Makalah Seminar Apresiasi Kearsipan Pejabat Eselon III dan IV Kabupaten Semarang, 1 Juli 2009, hlm. 16.
5. Catatan kaki bersumber dari terbitan pemerintah
Peraturan Pemerintah Nomor … tahun …. tentang …., pasal ….
6. Catatan kaki bersumber sumber lisan
Wawancara dengan Ahmad, tanggal 13 Oktober 2021 di Kantor Kepatihan Yogyakarta.
7. Catatan kaki bersumber dari karya ilmiah tidak diterbitkan (LTA, Skripsi, Tesis, Disertasi, dll.)
Putri Handayani dkk., “Dampak Perubahan Pengelolaan Arsip Aktif dari Sentralisasi ke Desentralisasi di Desa Garangan Boyolali,” LTA D-III Kearsipan Fakultas Ilmu Budaya, UGM, 2000, hlm. 28.
8. Catatan kaki bersumber dari buku terjemahan
Muhammad Rab’i, Sejarah Penaklukan Konstantinopel, Terj. Riyana (Bandung: Permata Indah, 1998), hal. 23.
9. Catatan kaki bersumber catatan kaki dari koran
Kompas, 2 Juli 2021, hlm. 27.
Baca juga: Bagaimana Menuliskan Biodata Narasi yang Berkesan Bagi Penulis Pemula?
Cara Membuat Catatan Kaki di Microsoft Word
Teknik menulis catatan kaki pada Microsoft Word dapat melalui beberapa langkah diantaranya:
- Menulis kutipan langsung bisa dengan menggunakan tanda kutip (“…..”) dan apabila lebih dari empat baris maka ditulis menjorok dengan spasi 1. Sedangkan kutipan tidak langsung ditulis dengan bahasa sendiri yaitu dengan parafrase.
- Selanjutnya, letakkan kursor di ujung kalimat yang kamu kutip atau parafrase.
- Buka icon References dan klik pada bagian Footnotes.
- Pilih Insert Footnote hingga di kanan atas kalimat dan kaki halaman muncul angka 1 berukuran kecil. Kemudian tulis identitas sumber sesuai ketentuan yang sudah dijelaskan di atas.
- Lakukan cara yang sama setiap selesai mengutip dari karya orang lain, sampai muncul angka-angka berikutnya.
Baca juga: 35 Jenis Font Keren untuk Desain dan Menulis Buku 2021
Kesimpulan
Demikian beberapa penjelasan terkait definisi, unsur, fungsi, dan ketentuan cara menulis catatan kaki dari buku karya ilmiah, skripsi, makalah, dan sumber-sumber lain yang bisa dipelajari ketika menulis tulisan. Semoga mampu mengaplikasikan dengan baik dan benar sesuai kaidah yang berlaku. Banyak cara untuk menuliskan sumber referensi salah satunya menggunakan fitur Microsoft Word sesuai penjelasan di atas.
Jika cara menulis referensi dari buku, artikel ilmiah, makalah, jurnal, atau karya tulis ilmiah lain di atas membuatmu bingung dan selalu salah, kamu bisa beralih dengan memanfaatkan sebuah software seperti Mendeley. Mendeley bisa kamu manfaatkan sebagai perpustakaan pada sebuah komputer atau laptop karena berfungsi untuk menyimpan berbagai sumber referensi baik ebook, jurnal, artikel ilmiah, dan lainnya.
Ada fitur footnote dan daftar pustaka yang saling berkaitan sehingga tidak akan ada kesalahan dalam penulisan referensi pada saat membuat artikel ilmiah, laporan, skripsi, tesis, dan lainnya.
Baca juga: Cek Professional and Practise Mentor Sebelum Menjadi Mahasiswa UNMAHA