JAKARTA, BERNAS.ID – Pendiri gerakan Kawal Covid-19, Ainun Najib, mendorong Presiden Joko Widodo untuk mengambil langkah signifikan dengan memimpin langsung penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia. Ainun berpendapat bahwa kasus kematian Covid-19 diperkirakan dapat mencapai angka 100 ribu di bulan Juli 2021.
“Kalau kita tidak ada drastic measures, berarti Juli ini yang meninggal lebih dari 100 ribu. Lebih dari 100 ribu kalau pemerintah tidak melakukan drastic measures,” jelas Ainun saat diwawancara Najwa Shihab dalam acara Mata Najwa yang disiarkan oleh Trans7, Rabu (7/7).
Kawal Covid-19 merupakan gerakan non-profit yang bertujuan untuk memberikan informasi akurat kepada masyarakat dalam kaitannya dengan pandemi Covid-19 yang terjadi di Indonesia. Ainun sebagai inisiator Kawal Covid-19 mengatakan bahwa data resmi dari pemerintah tidak menunjukkan data faktual di lapangan.
Baca juga: Covid-19 Tembus 34 Ribu per Hari, Biofarma Siapkan Alat Uji Baru
Menurut Ainun, kasus kematian bisa lebih dari data saat ini jika pendataan dilakukan dengan benar. Ainun menambahkan dalam pernyataannya bahwa masih banyak Pemerintah Daerah (Pemda) yang berusaha menutup-nutupi data agar keadaan di daerah tersebut terlihat baik-baik saja.
“Presiden mesti langsung memberi komando seperti dilakukan di negara-negara lain. Setiap Minggu memberikan petunjuk jelas, ketegasan, bahkan ancaman ke dinkes-dinkes atau daerah-daerah yang menghijaukan angkanya,” tegas Ainun.
Situasi ini menurut Ainun diperparah dengan melonjaknya kasus kematian tenaga kesehatan di lapangan. Dari data yang ia miliki, terhitung kematian meningkat empat kali lipat setiap bulannya.
Baca juga: Pencapaian PPKM Darurat di Jogja Masih Cukup Rendah
“Itu kalau kita lihat kematian nakes bulan Juni, itu empat kali lipat kematian nakes bulan Mei. Sekarang di bulan Juli kita belum seminggu, angka kematian sudah hampir mendekati kematian nakes bulan Juni,” lanjut Ainun.
Sementara itu, Indonesia kembali mencatatkan rekor penambahan kasus baru sejumlah 34.379 pasien pada Rabu (7/7). Sejak awal pandemi di Indonesia, rekor baru angka kematian pun tercatat sejumlah 1.040 pasien di hari yang sama.
Guna mengantisipasi lonjakan penambahan kasus baru, Presiden Jokowi melontarkan wacana perluasan area Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat ke daerah di luar Pulau Jawa-Bali. Sejauh ini, Indonesia telah memberlakukan PPKM Mikro di 43 kabupaten/kota tersebar di 20 provinsi. Penanganan ini dikoordinir oleh Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Airlangga Hartarto.
“Arahan Bapak Presiden, seandainya daerah itu fasilitas pendukungnya semakin terbatas atau berkurang, tentu sesuai mekanisme dan kriteria yang tentu akan kita tingkatkan dari ketat menjadi darurat,” kata Airlangga, Rabu (7/7).