Bernas.id – Seorang financial planner atau perencana keuangan di Indonesia merupakan salah satu pekerjaan yang sedang populer akhir-akhir ini. Mungkin secara sekilas dapat dilihat bahwa perencana keuangan ini bertugas untuk memberikan saran-saran terkait rencana keuangan seseorang di masa depan.
Selain itu, perencana keuangan ini juga pekerjaan yang semakin berkembang sejalan dengan banyaknya perusahaan jasa dibidang keuangan. Munculnya seorang perencana keuangan salah satunya yaitu rendahnya literasi finansial di Indonesia, sehingga tidak jarang cerita yang muncul tentang penghasilan sudah mencukupi, akan tetapi belum dapat memenuhi kebutuhan hidupnya sering ditemui.
Maka dari itu, dibutuhkan seorang financial planner yang tepat. Lalu, apa itu financial planner dan apa saja yang harus dipahami terkait profesi ini? Berikut akan dijelaskan secara lengkap dan rinci.
Baca juga: Apa Itu Akuntansi Keuangan? Inilah Pengertian, Fungsi, Tujuan, dan Standarisasinya
Pentingnya Perencana Keuangan
Seorang perencana keuangan sangat dibutuhkan untuk mengatur kondisi keuangannya secara lebih baik dan dengan kondisi yang diharapkan. Memasuki dunia kerja pertama kali, tentunya sangat dibutuhkan perencanaan keuangan yang matang agar dapat digunakan dengan tepat.
Di samping itu, perencanaan keuangan akan sangat dibutuhkan pada saat sudah memasuki dunia pernikahan hingga masa pensiun. Beberapa hal yang harus dipenuhi salah satunya yaitu mencukupi kebutuhan hidup keluarga termasuk asuransi.
Maka dari itu, seorang perencana keuangan sangat dibutuhkan guna mengatasi perencanaan tersebut. Hal tersebut bertujuan agar keuangan yang ada dapat terorganisir dengan baik dan tepat sasaran.
Baca juga: 11 Jenis Profesi Akuntan di Indonesia dan Standar Kompetensinya
Apa Itu Financial Planner?
Perencana keuangan atau financial planner merupakan seorang profesional yang membantu individu atau keluarga dalam menghadapi masalah keuangannya melalui suatu perencanaan keuangan yang tepat. Adanya seorang perencana keuangan ini juga bermanfaat untuk menetapkan perencanaan hari tua, investasi, perencanan pajak, dan distribusi kekayaan selain untuk membantu manajemen arus kas, perencanan asuransi, dan tujuan keuangan jangka pendek.
Baca juga: Inilah 10 Jenis Ilmu Akuntansi yang Ada di Perusahaan
Jenis Perencana Keuangan di Indonesia
Perencana keuangan memiliki dua macam jenis yang harus diketahui, yaitu:
1. Perencana Keuangan Independen
Merupakan seorang perencana keuangan yang tidak terikat atau bekerja pada perusahan atau institusi tertentu.
2. Perencana Keuangan Dependen
Perencana keuangan ini bekerja atau terikat pada institusi atau perusahaan tertentu, seperti perusahan asuransi jiwa, bank, ataupun sekuritas.
Baca juga: Akuntan Pemerintah: Pengertian, Perbedaan, Tugas, dan Jenis-jenis Pengawasannya
Syarat Seorang Perencana Keuangan (Financial Planner)
Seorang perencana keuangan yang bersertifikasi memiliki persyaratan yang harus dipenuhi dengan berstandar pada Financial Planning Standards Board (FPSB), yaitu:
- Standar kompentensi melalui pendidikan dan ujian.
- Memiliki standar etika yang terdiri dari 8 prinsip etika dan 37 peraturan etika.
- Standar praktik yang ada pada 6 langkah proses perencana keuangan CFP.
Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa seorang perencana keuangan tidak hanya memahami tentang perencanaan keuangan saja, akan tetapi keahlian dalam angka dan komunikasinya juga sangat diperlukan.
Baca juga: Menjadi Akuntan Pendidik: Pengertian, Syarat, Tugas, dan Perannya
Tugas Perencana Keuangan
Beberapa tahap yang harus dijalankan oleh seorang perencana keuangan yaitu:
1. Menetapkan Tujuan Keuangan
Pada tahap ini, seorang perencana keuangan akan membantu kliennya untuk menentukan dan menetapkan rencana keuangannya dengan baik. Sehingga hasil yang akan dicapai terhadap rencana keuangan akan semakin baik dan terorganisir.
2. Mengumpulkan Data yang Relevan
Seorang perencana keuangan harus mengumpulkan data-data yang relevan terkait data keuangan nasabah, mulai dari asset yang dimiliki, kewajiban yang ditanggung, dan sebagainya. Dalam hal ini, nasabah juga harus terbuka kepada perencana keuangan untuk menyampaikan data yang lengkap agar dapat digunakan sebagai bahan dalam merencanakan keuangan dengan baik dan tepat.
3. Analisa Data
Perencana keuangan akan melakukan analisa terhadap data-data yang sudah didapatkan untuk dapat merencanakan keuangan dengan baik serta dengan melihat kondisi keuangan nasabah.
Baca juga: Profesi Akuntan Publik: Pengertian, Peranan, Jasa, dan Persyaratannya
4. Mengembangkan Rencana untuk Mencapai Target
Seorang perencana keuangan juga harus dapat mengembangkan target keuangan yang diinginkan nasabah. Perencanan keuangan juga harus disusun sesuai dengan kondisi nasabah dengan baik dan tepat.
Rencana keuangan yang dikembangkan juga harus spesifik dan sesuai target. Selain itu, perencana keuangan juga dapat merekomendasikan produk keuangan kepada nasabah yang nantinya dapat mencapai tujuan keuangannya.
5. Menerapkan Rencana
Rencana keuangan yang sudah disusun dengan matang harus dijalankan dengan baik pula. Dalam hal ini, seorang perencana keuangan harus dapat mengawasi dan membantu jalannya rencana keuangan yang dilakukan oleh nasabah agar sesuai dengan yang diharapkan.
6. Memonitor Rencana
Memonitor suatu rencana keuangan merupakan tahap terakhir yang dapat dilakukan oleh seorang perencana keuangan. Hal tersebut dapat dilakukan dengan melakukan evaluasi bulanan atau tergantung kesepakatan dengan nasabah terkait perencana keuangan yang sudah berjalan. Dengan begitu, perencana keuangan yang sudah berjalan dapat dikoreksi agar berjalan lebih baik ke depannya serta mencapai tujuan yang diharapkan.
Baca juga: Rumah Jogja Murah DP 10 Persen Angsuran 2 Jutaan
Kesimpulan
Seorang perencana keuangan sangat penting dan dibutuhkan di masa mendatang untuk dapat membantu merencanakan keuangan dengan baik dan tepat. Menjadi perencana keuangan tidak hanya membutuhkan kemampuan dan pemahaman tentang ilmu perencanaan keuangan saja, akan tetapi harus diimbangi dengan etika dan komunikasi yang baik. Dengan begitu, dapat disimpulkan bahwa seorang perencana keuangan sangat dibutuhkan untuk membantu perencanaan keuangan nasabah dengan tepat dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
Baca juga: Kampus Akuntansi UNMAHA Pencetak Akuntan, Inilah Keunggulannya