Bernas.id – Di Indonesia, perusahaan manufaktur sangat berkembang pesat dan memiliki peran untuk membantu pertumbuhan ekonomi nasional di Indonesia saat ini. Industri ini juga banyak menyerap tenaga kerja serta meningkatkan pula nilai ekspor dan nilai investasi suatu negara.
Alasan utamanya adalah pengoperasian perusahaan manufaktur sangat membutuhkan kerjasama dari pihak pemerintah, pengusaha, dan juga masyarakat. Banyaknya minat daya beli masyarakat terhadap jenis produk-produk di bidang manufaktur tentu akan meningkatkan pula proses produksi barangnya.
Sementara itu, secara global pun manufaktur di Indonesia menempati posisi ke-9. Ini merupakan nilai tawar tersendiri terhadap industri dan perusahaan manufaktur yang ada di Indonesia untuk menarik para investor.
Lantas, apa saja perusahaan-perusahaan manufaktur di Indonesia yang perlu diketahui? Berikut ini akan dijelaskan secara lengkap di industri dasar dan kimia, industri barang konsumsi, dan aneka industri beserta pengertiannya.
Baca juga: Perusahaan Manufaktur: Pengertian, Karakteristik, dan Jenis-jenisnya
Pengertian Perusahaan Manufaktur
Perusahaan manufaktur ini merupakan perusahan bisnis yang bergerak di bidang pengubahan bahan mentah atau suku cadang menjadi barang jadi dalam skala yang besar serta menggunakan bantuan tenaga mesin dan manusia. Dengan begitu, barang jadi hasil produksi akan dijual langsung ke konsumen masyarakat, ke produsen lain untuk diproduksi kembali menjadi barang yang lebih kompleks, ataupun dijual kepada pedagang grosir yang mendistribusikan barang secara eceran.
Baca juga: Mengenal Akuntan Intern di Perusahaan: Pengertian, Tugas, dan Bagiannya
Daftar Perusahaan Manufaktur di Indonesia
Perusahaan manufaktur ini ternyata terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia) serta terbagi menjadi tiga sektor, yaitu:
1. Industri Dasar dan Kimia
Pada sektor ini pun masih terbagi lagi menjadi subsektor yang terdiri dari produksi bahan mentah menjadi bahan jadi berupa semen, keramik, porselen, dan kaca; logam dan sejenisnya; kimia; plastik, kemasan; pakan ternak, kayu dan pengolahannya; pulp dan kertas.
a. PT Semen Indonesia (SMGR)
Perusahaan ini merupakan salah satu perusahaan manufaktur yang paling besar di subsektor industri semen. Kegiatan usaha produksinya pun berupa penambangan, penggalian, dan pengolahan bahan mentah menjadi bahan pokok yang digunakan dalam industri semen dan pengolahan bahan pokok yang nantinya menjadi beragam semen lain atau hasil industri lainnya.
Selain itu, perusahaan manufaktur ini juga melakukan kegiatan perdagangan, pemasaran, dan distribuasi berbagai bahan baku dan hasil produksi industri semen bahkan hingga pasar internasional.
Sebagai perusahaan manufaktur bahan konstruksi, entitas ini sudah berdiri sejak tahun 1953 yang terkenal dengan nama Semen Gresik serta memiliki empat pabrik yang berlokasi di Gresik, Tuban, Padang, dan Tonasa. Selain di Indonesia, pabrik ini juga ada di Vietnam dengan nama Thang Long Cement Join Stock Company (TLCC).
Baca juga: Mengenal Aktiva Tidak Berwujud, Karakteristik, dan Manfaatnya bagi Perusahaan
b. Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA)
Perusahaan manufaktur ini merupakan perusahaan agri-food terbesar di Indonesia yang beroperasi secara komersil sejak tahun 1975 di bidang subsektor pakan ternak. Bisnis usaha yang dijalankan berupa peternakan ayam, pembuatan pakan ternak, vaksin hewan ternak, dan pengolahan unggas.
Selain itu, perusahaan ,manufaktur di sektor agri-food ini juga memiliki bisnis budidaya ikan, udang, dan peternakan sapi. Produk protein hewani yang terkenal dan dijual dalam bentuk makanan olahan freezer ini terkenal dengan nama merk So Good dan So Nice. Ditambah lagi, perusahaan JPFA ini juga membagi unit bisnisnya ke berbagai divisi, yaitu unggas, daging, vaksin, aquaculture, dan sebagainya.
c. PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk
PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia adalah perusahaan manufaktur yang berdiri sejak tahun 1972 ini merupakan perusahaan industri manufaktur yang bergerak di bidang produsen kertas. Pabrik perusahaan yang berlokasi di Sidoarjo dan berkantor pusat di Jakarta ini memiliki hasil produksi berupa kertas khusus, kertas karbon, buku latihan ,alat tulis, amplop, dan sebagainya.
Baca juga: 12 Sektor Perusahaan di BEI, Calon Investor Ayo Merapat!
2. Industri Barang Konsumsi
Berdasarkan produk yang dihasilkan, sektor barang konsumsi ini terbagi menjadi beberapa subsektor, yaitu makanan dan minuman; rokok; farmasi; kosmetik dan barang keperluan rumah tangga; peralatan rumah tangga.
a. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP)
Perusahaan ini merupakan anak perusahaan dari PT. Indofood Sukses Makmur (INDF) yang kegiatan operasionalnya ada di 50 pabrik yang tersebar di Indonesia. ICBF, sebutan untuk perusahaan ini, memiliki enam divisi yang bergerak dibidang masing-masing, yaitu mie instan, dairy atau produk susu, penyedap makanan, snack atau makanan ringan, nutrisi dan makanan khusus, dan minuman.
Selain itu, perusahaan manufaktur barang konsumsi ini juga memiliki bisnis lain berupa kemasan dan karton yang berguna untuk mendukung kegiatan operasional utamanya.
Baca juga: Survei McKinsey: Pandemi Bikin Perusahaan Pilih Reskilling, Bagaimana di Indonesia?
b. PT Gudang Garam Tbk (GGRM)
Perusahan ini terkenal dengan industri manufaktur barang konsumsi berupa rokok. Produk yang terkenal dari perusahaan manufaktur ini dipasarkan sejak tahun 1958 hingga mancanegara ini berupa rokok kretek. Varian produknya pun beragam, mulai dari sigaret kretek klobot, sigaret kretek linting-tangan, dan sigaret kretek linting-mesin.
c. PT. Kimia Farma (KAEF)
Perusahaan dari industri kesehatan ini merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dibidang farmasi pertama di Indonesia sejak tahun 1817. Perusahaan ini menawarkan pelayanan terhadap kesehatan dan kelengkapannya yang terintegrasi hingga klinik, apotek, dan laboratorium klinik. Bidang usaha lain yang dikembangkan dalam industri ini yaitu manufaktur farmasi, riset dan pengembangan, perdagangan, distribusi, serta pemasaran dan ritel.
Di samping itu, perusahaan manufaktur di bidang farmasi ini juga memiliki enam pabrik yang khusus memproduksi etikel, obat bebas, generic, lisensi, dan bahan baku. Hal tersebut dilakukan untuk mengurangi ketergantungan pada bahan baku obat impor.
d. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR)
Perusahaan multinasional ini juga merupakan perusahaan manufaktur terbesar yang sering dijumpai di lingkungan masyarakat seperti produk merk Lifebuoy, Sunlight, Pepsodent, dan sebagainya. Industri ini memproduksi barang konsumsi berupa makanan minuman, personal care, dan perlengkapan rumah tangga.
Selain itu, sebagai perusahaan manufaktur, Unilever juga memiliki sembilan pabrik yang tersebar di area Jababeka-Cikarang, Rungkut-Surabaya, dan kantor pusat Tangerang.
Baca juga: 4 Manfaat Perusahaan Go Public, Salah Satunya Gampang Utang
3. Aneka Industri
Berdasarkan pada barang yang diproduksi, industri ini terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu subsektor mesin dan alat berat; otomotif dan komponen; tekstil dan garment; alas kaki; kabel; elektronik.
a. PT Astra International Tbk (ASII)
Inilah perusahaan manufaktur yang tidak hanya menjalankan usaha dibidang otomotif, akan tetapi terdapat pembagian segmen bisnis yang dijalankan juga, yaitu jasa keuangan, alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi, agribisnis, infrastruktur dan logistik, serta properti.
Salah satu perusahaan terbesar di Indonesia ini berdiri sejak tahun 1957 dan ternyata memiliki 58 anak perusahaan dengan produk yang dihasilkan berupa kelapa sawit, batubara, kendaraan bermotor, alat berat, layanan logistik, printer, dan layanan asuransi serta pembiayaan.
b. PT Sri Rejeki Isman Tbk
Perusahan tekstil dan garment yang terbesar di Asia Tenggara ini terletak di Sukoharjo yang terkenal dengan nama Sritex. Industri ini memiliki empat bidang produksi yaitu pemintalan, penenunan, finishing, dan pakaian busana.
Selain itu perusahaan manufaktur Sritex ini juga memproduksi benang yang berkualitas tinggi, kain mentah dengan proses tenun, pewarnaan dan printing, serta seragam dan fashion. Lalu, seragam militer Indonesia dan 35 seragam negara lain termasuk NATO juga diproduksi oleh perusahaan ini.
Baca juga: Ada Aset yang Nilainya Naik, Tanah Kaving di Jonggol
Kesimpulan
Perusahaan manufaktur yang ada di Indonesia sangat banyak dan beragam jenisnya, baik yang berskala besar maupun kecil. Peran industri ini sangat membantu pertumbuhan ekonomi nasional yang ada di Indonesia dengan baik. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya sektor lapangan kerja yang ada dan kegiatan ekspor beragam produk yang bahkan dijual hingga ke mancanegara.
Baca juga: Begini Rumah Eksklusif DP Cuma 5% dengan Angsuran Rp1 Jutaan Saja!