BERNAS.ID – Pada 17 Agustus 1945 Indonesia resmi merdeka dari penjajahan Jepang. Kemerdekaan Indonesia diperoleh setelah para pahlawan berjuang untuk Proklamasi Kemerdekaan.
Terdapat beberapa fakta di balik proses Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia. Dari berbagai sumber, bernas.id merangkum 5 diantaranya.
1. Teks Proklamasi Dirancang di Rumah Orang Jepang
Teks proklamasi yang dibacakan oleh Bung Karno disusun di rumah orang Jepang. Seorang Perwira Tinggi Kekaisaran Jepang bernama Tadashi Maeda mempersilakan rumahnya dipakai untuk membuat teks proklamasi.
Tadashi juga menjamin keamanan para pahlawan dari gangguan dan ancaman pihak Jepang. Saat ini, rumah Tadashi Maeda sudah menjadi Museum Perumusan Naskah Proklamasi,
Baca juga: Tinjauan Pustaka: Pengertian, Manfaat, Cara Membuat, dan Contohnya
2. Teks Proklamasi Sempat Menjadi Sampah
Siapa sangka bahwa teks proklamasi yang asli sempat dibuang di tempat sampah. Seorang wartawan bernama Burhanuddin Mohammad Diah menemukan teks tersebut di tempat sampah rumah Tadashi Maeda.
Teks yang dibuang tersebut adalah teks tulisan asli Ir. Soekarno atau disebut dengan Teks Proklamasi Klad. Sedangkan teks proklamasi yang diketik ulang oleh Sayuti Melik disebut Teks Proklamasi Otentik.
Teks Proklamasi Klad tersebut kemudian dikembalikan pada negara pada tahun 1992.
Baca juga: Interpretasi: Pengertian, Tujuan, dan Macam-macamnya
3. Dokumentasi yang Minim
Ternyata, dokumentasi saat pembacaan teks proklamasi sangat sedikit. Frans Menur menjadi pahlawan yang menyelamatkan bukti dokumentasi pembacaan teks proklamasi. Film hasil jepretannya berhasil disembunyikan dari tentara Jepang dengan berbohong bahwa film foto sudah diserahkan pada barisan pelopor.
Baca juga: 18 Jenis Konjungsi, Pengertian, dan Contoh Kalimat Terlengkap
4. Penyebutan Tahun ‘05
Mengapa bagian tahun tidak ditulis 1945? Kita tahu pada teks proklamasi, penulisan tanggal dibuat menjadi “Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05”.
Saat itu, Indonesia mengikuti tahun penanggalan zaman pemerintahan Jepang. Pembacaan teks proklamasi sesuai dengan penanggalan tersebut dibuat pada tahun 2605, yang kemudian disingkat menjadi tahun 05.
Baca juga: 51 Jenis Font Keren untuk Desain dan Menulis Buku
5. Persiapan Upacara yang Seadanya
Upacara kemerdekaan tidak punya cukup waktu panjang untuk direncanakan. Maka tak heran jika upacara pembacaan teks proklamasi dibuat sangat sederhana, bahkan dengan persiapan yang sangat terbatas.
Pengeras suara yang digunakan adalah hasil curian dari stasiun radio milik Jepang, bendera jahitan Fatmawati yang sederhana, dan tiang bambu sebagai tiang bendera dadakan. Walau begitu, upacara tetap terasa khidmat dan berjalan sesuai dengan rencana.
Mengingat perjuangan pendahulu kita mengorbankan banyak air mata, peluh, bahkan pertumpahan darah maka sudah seharusnya kita mengisi kemerdekaan dengan hal-hal baik.(snt)
Baca juga: Kaidah Penulisan Huruf Miring dan Tujuan Penggunaannya