Berita Nasional Terpercaya

Konglomerat Ini Peringatkan Bahaya Facebook dan Google Bagi Warga Dunia

0

Bernas.id ? Di era seperti sekarang, Facebook dan Google menjadi situs yang hampir tak terpisahkan dari keseharian kita di kala sedang menjelajahi internet. Jika Facebook memudahkan seseorang untuk mengunggah status terbaru sambil berkomunikasi satu sama lain, maka Google memudahkan seseorang dalam mencari informasi yang bertebaran di dunia maya.

Kendati terbukti memiliki manfaat yang besar, kedua situs tadi tetap tidak luput dari sentimen negatif. George Soros adalah salah satu yang memiliki pandangan demikian. Orang terkaya ke-17 dunia versi majalah Forbes tersebut berkomentar kalau Facebook dan Google justru merupakan ?penghalang bagi inovasi?.

?Perusahaan tambang dan minyak mengeksploitasi lingkungan fisik. Perusahaan media sosial mengeksploitasi lingkungan sosial,? kata Soros seperti yang dikutip oleh The Guardian. ?Ini sungguhlah keji karena perusahaan media sosial mempengaruhi cara orang berpikir dan… memiliki konsekuensi jangka panjang terhadap berjalannya demokrasi, terutama yang berkaitan dengan pemilu.?

?Kekuatan untuk membentuk perhatian publik kian lama kian terkonsentrasi di tangan segelintir perusahaan. Dibutuhkan usaha keras untuk menuntut hak dan mempertahankan apa yang disebut oleh John Stuart Mill sebagai ?kebebasan pikiran?. Ada kemungkinan bahwa sekali (kebebasan itu) hilang, mereka yang hidup di era digital bakal kesulitan untuk mendapatkannya kembali,? papar konglomerat AS kelahiran Hongaria tersebut.

Soros kemudian memperingatkan bahwa di masa depan, tidak menutup kemungkinan bahwa kedua perusahaan tadi dipaksa oleh pemerintah di negara-negara tertentu untuk memata-matai rakyatnya sendiri. Ia lantas meminta kepada  mereka yang memiliki kewenangan untuk mencegah perusahaan-perusahaan raksasa internet bertindak demi kepentingannya sendiri.

Pidato tersebut dikumandangkan oleh Soros pada hari Kamis (25/1/2018) saat mengisi acara Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss. Dalam pidato yang sama, Soros juga mengkritik rezim Donald Trump karena menganggap tindakannya mendekatkan AS pada perang nuklir dengan Korea Utara.

Leave A Reply

Your email address will not be published.