Berbisnis kuliner memang banyak diminati oleh berbagai kalangan yang baru akan memulai usaha. Hal tersebut tentu dikarenakan faktor pemahaman bahwa berbisnis kuliner adalah bisnis yang mudah dimasuki oleh siapa saja. Terlebih lagi adanya fakta bahwa setiap orang pasti butuh makanan sebagai kebutuhan primer. Namun karena bisnis kuliner merupakan bisnis yang mudah dimasuki oleh siapa saja, inovasi sudah menjadi hal wajib yang harus dilakukan para pelaku bisnis untuk bisa bersaing dengan kompetitor yang sudah ada.
Adalah Rendi, Rifaldi, dan Reflin. Yang memulai usaha kuliner dengan mengambil jenis makanan khas meksiko dengan brand Restory. Berbagai kalangan tentu pernah mendengar atau bahkan mencoba makanan Meksiko seperti: Burritos, Tacos, Nachos, dan sebagainya. Makanan yang berbahan utama kulit tortilla ini memang lebih dikenal oleh beberapa kalangan menengah ke atas. Namun, Restory berusaha mengambil segmentasi pasar yang berbeda dengan sedikit konsep yang telah dimodifikasi sebelumnya.
?Kami mencoba mengambil segmen yang berbeda agar makanan meksiko ini bisa lebih dikenal dan diterima oleh masyarakat awan selain masyarakat menengah ke atas, tentu dengan sedikit modifikasi rasa dan penampilan dari makanan Meksiko aslinya. Hal tersebut juga kami lakukan agar rasa dari makanan Meksiko bisa lebih diterima oleh orang Indonesia pada umumnya. Terlebih lagi kami juga ingin menggeser image bahwa sebetulnya makanan ini bukan hanya bisa dinikmati kalangan atas, tetapi juga bisa dinikmati oleh berbagai kalangan.? Tutur Rendi selaku CEO dan owner dari Restory.
Rendi juga menuturkan alasannya kenapa ia memulai bisnis makanan khas Meksiko ketimbang usaha kuliner lainnya. ?Awalnya kami ingin memulai dengan usaha makanan kebab, tapi setelah kami pikir-pikir itu udah terlalu banyak pemainnya. Tiba-tiba kami kepikiran untuk membuat Burrito, produk pertama kami, yang berawal dari iseng-iseng nyari di internet dan hasil dari wisata kuliner kami. Kebetulan kami ini juga hobi berwisata kuliner dan suka makanan-makanan unik, hingga akhirnya kami kepikiran untuk mencoba membuat Burrito sendiri di rumah. Setelah beberapa kali trial and error akhirnya kami coba untuk menjualnya. Awalnya hanya menjual Burrito saja yang kami titipkan ke beberapa sekolah dan kampus di Jakarta, Alhamdulillah peminatnya banyak juga. Kami pun terus mencoba membuat beberapa varian jenis makanan Meksiko lainnya dengan cita rasa yang telah kami modifikasikan sebelumnya.?
Modifikasi yang dimaksud tentu dari segi harga dan juga rasa yang agak berbeda dari makanan Meksiko aslinya. Namun, kedai Restory tidak mengubah konteks makanan Meksiko aslinya. Untuk seporsi Burrito misalnya, Restory membandrol harga hanya Rp20.000 saja dengan isian daging ayam.
Kedai Restory saat ini baru memiliki satu outlet di daerah Jatibening, Bekasi, lebih tepatnya di food court Out The Box Sentrakota. Walaupun masih terbilang baru, Restory sudah mulai dikenal oleh masyarakat terutama bagi para pecinta kuliner di sekitaran Bekasi. Dengan harga yang terjangkau, tak heran jika banyak pengunjung yang tertarik untuk mencoba makanan khas meksiko ala Restory ini, bahkan tak sedikit yang selalu repeat order di hari selanjutnya.
?Biasanya di sini ramainya malam, maka dari itu kami hanya buka pada pukul 16.00-22.00 saja. Kadang kalau weekend bisa lebih ramai lagi. Kan di sini sering ada nobar bola atau live music. Terkadang saya mesti ikut turun melayani pelanggan, karena kalau hanya berdua saja suka kewalahan melayani pelanggan yang menyerbu outlet kami.? Ujar Rendi.