JAKARTA BERNAS.ID – Pertemuan Presiden kelima Megawati Soekarnoputri dan Presiden Prabowo Subianto, dipastikan akan terjadi.
Lalu seberapa besar kemungkinan rencana pertemuan ibu Mega dengan presiden Prabowo terwujud?
Pengamat politik Ray Rangkuti memilai, pertemuan itu terjadi kira-kira di kisaran 70%. Hanya melihat waktu yang tepat, dimana keduanya akan leluasa bertemu.
Baca Juga : Pertemuan Megawati-Prabowo Terbuka, Aria Sebut Original Jangan Dirangkakan Koalisi
Menurut Ray pertemuan Ketua Umum PDIP dan Ketua Umum Gerindra itu baru sekarang terjadi, karena tidak ada lagi halangan cukup berarti, untuk keduanya dapat bertemu. Pilpres sudah selesai, pilkada juga. Kabinet juga sudah terbentuk.
“Maka, jika keduanya bertemu, tak ada bobot politik pragmatis menyertainya. Keduanya dapat bertemu dengan bobot persahabatan yang telah lama terjalin. Maka kalaupun ada politik di dalamnya maka bobot politik kebangsaannya akan jauh lebih kuat, “ kata Ray dalam keterangan tertulisnya, Minggu (19/1/2025).
Lanjut Ray, pertemuan itu punya hal yang positif bagi keduanya. Bagi Mega, hal itu menegaskan bahwa tak ada jarak yang prinsipil antara Dia dengan Prabowo. Bahwa sebelumnya mereka berbeda, telah selesai dengan berakhirnya hajatan pemilu dan pilkada.
Baca Juga : Megawati dan Prabowo Akan Berkomunikasi Langsung Atur Pertemuan
Selain itu, memecah dominasi Jokowi dalam pemerintahan Prabowo. Sehingga cawe-cawe Jokowi akan dapat lebih dipinggirkan.
“Saat yang sama, upaya mengganggu PDIP dari luar dapat diperlemah. Khususnya menjelang kongres PDIP 2025 di tahun ini. Sebab, langkah mengganggu keberadaan satu partai yang datang dari luar, umumnya berkaitan dengan pembiaran atau bahkan dorongan dari pemerinrah yang sedang berkuasa, “ jelas Ray.
Hal itu memastikan, pemerintah yang sedang berkuasa tidak memiliki keinginan terlibat untuk cawe-cawe ke dalam aktivitas satu parpol adalah satu jaminan tersediri akan keutuhan parpol.
Bagi Prabowo sambung Ray, moderasi oposisi. PDIP, mungkin, tidak akan diajak masuk ke kabinet. Tapi diharapkan dapat dimoderasi. Di mana perkara-perkara penting bagi pemerintahan Prabowo tidak mendapat kendala, khususnya dari luar pemerintahan. Tak hanya itu, mengayunkan teman politik. Bila selama ini, khususnya menjelang 100 hari pemerintahan Prabowo, langgam politik Prabowo terlihat berkaitan dengan Solo, maka setelah 100 hari, kemungkinan kaitan itu makin dilonggarkan.
“Sebab, 100 hari berhubungan dengan Solo, tak ada kemajuan signifikan yang dicapai oleh pemerintahan Prabowo. Alih- alih makin meningkatkan citra positif pemerintahan Prabowo malah kesan yang terlihat adalah terus merosotnya tingkat kepuasaan,” tambahnya.
Karena itulah, ada kemungkinan setelah 100 hari pemerintahan Prabowo, pemrintahan yang lebih berpusat pada Prabowo sendiri akan makin dikuatkan. Perintah pembongkaran pagar bambu di PSN PIK2 salah satu indikasi jarak yang mulai dibentangkan oleh Prabowo terhadap Jokowi. Saat yang sama, rotasi kubu dalam lingkarang kekuasaan Prabowo, juga akan bergeser.
Lalu apakah pergeseran ini juga menandakan adanya pergeseran lain di lingkaran Prabowo?
Kemungkinannya kata Ray iya. Ada berapa kelompok ataukubu di lingkarang kekuasaan Prabowo atau Gerindra.
Kalau kaitannya Prabowo dan Gerindra, setidaknya ada 3 kubu dalam internal Gerindra yang berkaitan dengan pemerintahan Prabowo. Kubu Hasyim, Kubu Ahmad Muzani dan Kubu Sufmi Dasco Ahmad.
Sejak dari pembentukan kabinet hingga menjelang 100 masa pemerintahan Prabowo, kubu Sufmi cukup menonjol. Dalam bagian inilah mengapa Prabowo terlihat seperti bayang-bayang Jokowi. Dalam bahasa lain, kubu Sufmi ini memiliki irisan yang cukup kuat dengan Jokowi.
Sementara dua kubu lain lebih berjarak. Bahkan kubu Hasyim terlihat memiliki jarak cukup jauh.
Setelah 100 hari Prabowo lengket dengan kubu Dasco, hasilnya lebih banyak sentimen negatif dari pada positifnya.
Maka, berdasar itu, paska 100 hari kesan Prabowo sebagai Prabowo harus lebih dominan. Dan dalam skema itu, ditambah rencana pertemuan dengan Mega, nampaknya dua kubu lain mulai lebih dekat.
“Alias kubu Hasyim dan Muzani akan lebih banyak berkiprah bila dibandingkan kubu Dasco, “ tutupnya. (FIE)