PALU, BERNAS.id– Wakil Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Helvi Moraza berharap Universitas Tadulako (Untad) Palu bisa cetak wirausaha muda lewat pemberdayaan Badan Usaha Milik Kampus (BUMKamp). Hal itu ia sampaikan saat pemaparan materi di hadapan pengurus Perkumpulan Ekonomi Rakyat Nasional (Peknas) se-Sulteng periode 2025-2030, di Hotel Sriti, Jl. Durian, Kota Palu. Kamis, (16/1/2024)
Menurutnya, Kementerian UMKM telah mengembangkan BUMKamp di salah satu daerah di Indonesia. “Ada satu provinsi yang sedang kita coba kembangkan dengan kerja sama semua pihak. Gubernur berkomitmen, Bupati dan Wali Kota berkomitmen, kemudian Kapolda dan Kodim juga terlibat mengawasi, kemudian Kadin berperan, ditambah dengan peran serta perguruan tinggi dalam mengelola dan mencari talenta-talenta muda wirausaha, itu akan lebih mudah karena kajian-kajian ilmiah dari sana. Nah, di tempat itu kita kembangkan Badan Usaha Milik Kampus, di situlah para dosen menjadi asesor talenta-talenta muda wirausaha, kemudian kita bantu dengan Joint Production House atau Rumah Produksi Bersama dan program-program di Kementerian UMKM. Kita harapkan karena di sini (Sulteng) juga punya perguruan tinggi yang besar, yaitu Universitas Tadulako (Untad) Palu,” kata Helvi Moraza.
Ia mengatakan, pada Maret 2024, jumlah penduduk miskin sebanyak 25,22 juta orang. Oleh karena itu, untuk mendukung penanggulangan kemiskinan, di sektor UMKM, Kementerian UMKM telah menetapkan beberapa program prioritas.”Nah itu sudah dicontohkan dengan platform digital, yaitu perluasan akses pasar UMKM.Kemudian perluasan akses pembiayaan UMKM,Kemudian penguatan produksi dan perluasan kemitraan dalam rantai pasok, Kemudian pengembangan kapasitas SDM UMKM melalui pelatihan-pelatihan, dan organisasi, khusus untuk pelatihan ini,kita minta semua kepala dinas untuk mendaftar dan itu juga melibatkan banyak pihak karena kita berupaya menjaring talenta-talenta baru bagi wirausahawan muda,” paparnya.
Helvi menegaskan bahwa penanggulangan kemiskinan bisa dilakukan melalui pendekatan yang inklusif dan kolaboratif. “Seperti yang saya sampaikan tadi, khususnya di Provinsi Sulawesi Tengah pada September 2023 nilai ekspor meningkat sekitar 22,94 persen dibanding September 2022. Tiga sektor unggulan utama Sulteng, yakni pertanian, pertambangan, dan industri pengolahan, di sini peluangnya besar dengan dukungan PAD yang besar, itu tergantung visi dan misi putra-putri Sulteng sendiri, kami dari Kementerian UMKM sesuai dengan tugas dan fungsinya,” ungkapnya.
Arahan Presiden Prabowo, kata Helvi, bicara soal UMKM, ada dua hal mendasar yang fundamental, yakni, permodalan, kemudian akses pasar. “Karena kami di Kementerian juga sedang melakukan kajian, kami yakin bahwa UMKM menaik kelaskan tidak akan mungkin bisa tanpa transformasi digital. Kami berharap peran platform digital untuk mendigitalkan UMKM bisa digarap bersama-sama.”harapnya. (*Mat)