YOGYAKARTA, BERNAS.ID- 10 persen museum yang ada di seluruh Indonesia berada di wilayah Yogyakarta. Sejauh ini sudah ada sekitar 400 museum di Indonesia. Ke depan, museum diproyeksikan menjadi penggerak ekonomi berdasarkan kebudayaan.
Namun, Menteri Kebudayaan, Fadli Zon mengatakan mengatakan sampai saat inu belum ada sesuatu yang unik sampai ke tingkat desa dan adat istiadat. Pernyataan ini disampaikan saat menghadiri acara Sarasehan Budaya ‘Menguatkan Jalinan Museum di Yogyakarta’ yang berlangsung di Taman Pintar Kota Yogyakarta, Jumat (17/1).
“Acara ini kan sebuah silaturahmi budaya, sarasehan budaya tentang museum karena di Yogyakarta ini termasuk yang paling banyak museumnya. Bahkan sekitar 10 persen dari jumlah museum yang ada di seluruh Indonesia ada di sini,” kata Fadli kepada wartawan.
Baca Juga Telusuri Kekayaan Historis Dan Budaya Kepulauan Selayar, Muhibah Budaya Jalur Rempah Digelar
Fadli menyebut keinginan Pemerintah agar Indonesia menjadi negara dengan ribuan museum, bukan hanya 400-an museum. Museum-museum yang diinginkan memiliki keunikan dengan kreasi dan inovasi baru, seperti adanya Public Space atau Art Space yang menghidupkan komunitas-komunitas dan tidak terbatas.
“Kita mendorong masyarakat, seluruh stakeholder mulai dari pemerintah daerah, pemerintah pusat, pemerintah kabupaten/kota, komunitas, juga instansi-instansi hingga perguruan tinggi untuk membuat museum,” ucap Fadli.
Fadli pun berharap di Indonesia termasuk Yogyakarta akan ada museum yang terbuka. Ia menyebut museum terbuka yang berada di situs-situs bersejarah. “Museum yang terbuka itu, misal kalau ada situs-situs. Lalu, ada gua-gua itu juga menjadi bagian dari museum yang terbuka,” jelasnya.
Apabila itu semua dapat direalisasikan, Menbud Fadli ingin Menurutnya ini penting, karena bisa standarisasi museum untuk daya tarik budaya.
“Museum kita jaga dan kita rawat tidak hanya secara ticketing (masuknya) saja. Tetapi juga diharapkan menghidupkan di hilir (museum) itu, seperti UMKM, koperasi, kuliner, pariwisata. Jadi ekonomi budaya atau industri budaya,” tandas Fadli.
Ditempat yang sama Fadli Zon juga menghadiri Sarasehan Budaya bersama Museum Anggota Badan Musyawarah Musea Daerah Istimewa Yogyakarta (Barahmus DIY). “Ini kan serasehan budaya, silaturahmi budaya tentang museum karena di Yogyakarta ini paling banyak museumnya, sekitar 42 museum atau 10 persen jumlah museum di Indonesia,” jelas Fadli Zon.
Kementerian Kebudayaan, kata Fadli Zon juga terus berkomitmen membangun ribuan museum di seluruh Indonesia. Ia mendorong seluruh stakeholder, baik pemrintah daerah, komunitas, perguruan tinggi, untuk membuat museum terutama museum yang hidup yang bisa menjadi public space dan art space.
“Kalo 400 museum belum tergambarkan warisan budaya Indonesia, koleksi, cagar-cagar budaya, dan lainnya. Bahkan ada yang unik-unik sampai ketingkat desa, adat istiadat, juga ada museum museum dengan inovasi dan kreasi baru,. Bahkan harus ada open museum, atau museum di tempat terbuka” jelas Fadli Zon.
Ir. Atus Syahbudin, S.Hut., M.Agr., Ph.D., IPU selaku salah satu inisiator Kampung Iklim Utama Sangurejo Sleman, dosen Fakultas Kehutanan UGM menyampaikan dukungannya atas komitmen menteri kebudayaan membangun museum terbuka.
“Saya sepakat dengan Bapak Menteri Kebudayaan Fadli Zon terkait standardisasi museum guna peningkatan kualitas dan insentif. Namun hal penting yang beliau utarakan tentang open museum di tempat terbuka sangatlah menggembirakan. Kampung iklim, desa wisata, maupun kampus-kampus lapangan sangatlah berpotensi menjadi open museum,” tutur Atus.
Ia mencontihkan Program Kampung Iklim Sangurejo Sleman bersinergi dengan Fakultas Kehutanan UGM bersama Kelompok Sadar Wisata, Sako Sekawan Persada Nusantara (SPN) Sleman, dan LDII DIY menginisiasi Living Museum ProKlim Sangurejo.
“Bagaimana cara memanen air hujan hingga bisa diminum atau ditabung di dalam tanah melalui biopori, praktek memilah sampah, serta membuat ecoprint dari limbah kulit salak menjadi atraksi museumnya,” terangnya.
Ketua Barahmus DIY, Hajar Pamadi menyambut baik komitmen pemerintah untuk membangun 1000 museum di Indonesia. “Ya ada arahan, museum tidak hanya 400 tapi bisa ribuan museum. Apalagi jika di Jogja dikembangkan, yang koleksi-koleksi pribadi bisa diangkat menjadi museum, akan bagus,” jelasnya.
Hajar menyebutkan mendukung upaya pemerintah untuk membangun 1000 museum dengan penataan standar museum termasuk ciri khas masing-masing museum.
“Ya kalo Jogja punya ciri khas tersendiri ya, kita memiliki museum terkait pendidikan, banyak. Lalu museum tentang perjuangan, museum budaya, bahkan museum teknologi, dan sekarang muncul museum koleksi pribadi, ada juga misalnya mengenai kampung iklim misalnya, yang kita sebut Museum Serat Holistik Kehidupan,” tutup Hajar Padmadi. (jat)