BERNAS – Membuat personal branding yang kuat dalam CV adalah langkah awal yang penting jika kamu ingin menonjol di tengah persaingan kerja yang ketat. CV bukan hanya sekadar daftar riwayat hidup, tetapi juga wadah yang menunjukkan siapa kamu, apa keahlianmu, dan apa yang membuatmu unik. Personal branding adalah cara terbaik untuk memperkenalkan diri dengan cara yang profesional namun tetap autentik.
Saat membuat CV, kamu tentu ingin memastikan bahwa setiap kata yang tertulis menggambarkan siapa dirimu dengan tepat. Sebuah CV yang memiliki personal branding yang baik akan memberikan kesan pertama yang kuat dan meninggalkan jejak positif di mata rekruter. Namun, bagaimana cara membangun personal branding tersebut? Dalam artikel ini, kita akan membahas langkah-langkah yang perlu kamu lakukan untuk menciptakan CV dengan personal branding yang memikat.
Apa Itu Personal Branding
Sebelum masuk ke cara membuat personal branding yang tepat, kamu perlu memahami terlebih dahulu apa itu personal branding dan mengapa hal ini sangat penting. Personal branding adalah cara kamu memasarkan diri sendiri, menonjolkan kelebihan, serta menunjukkan nilai yang kamu miliki kepada calon pemberi kerja. Hal ini mencakup semua elemen yang ada dalam CV, mulai dari deskripsi diri, pengalaman kerja, hingga keterampilan yang dimiliki.
Cara Membuat Personal Branding di CV
Setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Maka dari itu, penting untuk menonjolkan aspek terbaik dari dirimu dalam CV. Berikut adalah beberapa contoh dan cara membuat personal branding yang efektif di CV yang bisa kamu coba.
1. Mulailah dengan Deskripsi Diri yang Memikat
Deskripsi diri atau personal statement adalah bagian pertama yang dilihat oleh pembaca CV. Di bagian ini, kamu harus bisa menjelaskan siapa kamu dalam satu atau dua kalimat yang ringkas namun padat. Fokuskan pada kekuatan utama yang kamu miliki dan hal apa yang bisa kamu tawarkan kepada perusahaan. Hindari kalimat yang terlalu umum seperti saya seorang pekerja keras atau saya memiliki kemampuan komunikasi yang baik.
Contoh Deskripsi Diri yang Memikat:
- Seorang ahli pemasaran digital dengan pengalaman lebih dari 5 tahun dalam merancang strategi yang meningkatkan engagement online lebih dari 200%.
- “Desainer grafis kreatif yang berpengalaman dalam mengembangkan branding perusahaan dari konsep hingga eksekusi visual.
Dengan menampilkan hasil atau pencapaian spesifik seperti ini, kamu dapat memberikan gambaran yang jelas tentang keahlian. Gunakan kata-kata yang tepat dan menarik, serta sesuaikan dengan posisi yang kamu lamar.
2. Tampilkan Keahlian yang Relevan
Setelah deskripsi diri, langkah berikutnya adalah menonjolkan keahlian yang kamu miliki. Keahlian ini bisa berupa keterampilan teknis ataupun soft skills yang relevan dengan pekerjaan yang kamu tuju. Misalnya, jika kamu melamar pekerjaan sebagai programmer, tentu saja keterampilan dalam berbagai bahasa pemrograman akan sangat penting untuk ditonjolkan.
Penting untuk memilih keahlian yang tepat dan relevan, serta menunjukkan bagaimana kamu dapat mengaplikasikannya dalam dunia kerja. Pastikan juga untuk menulis keahlian dalam urutan yang menunjukkan keunggulan utama kamu.
Contoh Keahlian dalam CV:
- SEO Optimization
- Manajemen Proyek
- Bahasa Pemrograman Python, JavaScript
- Komunikasi Interpersonal
Dengan cara ini, kamu bisa memperlihatkan bahwa kamu tidak hanya sekadar memenuhi syarat untuk pekerjaan tersebut, tetapi juga memiliki nilai lebih yang bisa meningkatkan kinerja perusahaan.
Baca Juga : 7 Contoh Personal Branding Diri Sendiri yang Menarik
3. Ceritakan Pengalaman Kerja yang Bernilai
Sekarang mari kita bahas tentang pengalaman kerja. Pengalaman ini adalah bagian yang paling penting dalam CV dan sangat berpengaruh dalam membangun personal branding yang kuat. Ketika menulis pengalaman kerja, tidak hanya mencantumkan tugas dan tanggung jawab, tetapi juga pencapaian yang telah kamu raih. Ini akan memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang kontribusimu di tempat kerja sebelumnya.
Poin-poin yang bisa kamu sertakan:
- Pencapaian yang Terukur: Misalnya, jika kamu berhasil meningkatkan penjualan, sebutkan persentase atau angka yang jelas.
- Proyek-Proyek Besar: Jika kamu pernah terlibat dalam proyek besar atau signifikan, ceritakan bagaimana kontribusimu dalam proyek tersebut.
- Keterampilan yang Dikembangkan: Selain tugas harian, keterampilan baru apa yang kamu pelajari dan terapkan di tempat kerja?
Dengan menunjukkan pencapaian yang konkret dan terukur, kamu dapat membuat personal brandingmu semakin kuat dan menggugah minat perekrut.
4. Pilih Format yang Tepat untuk Menonjolkan Diri
Format CV juga memiliki peran penting dalam personal branding. Pilihlah format yang tidak hanya enak dibaca, tetapi juga mencerminkan siapa kamu. Jika kamu seorang desainer grafis atau pekerja kreatif, jangan ragu untuk membuat desain CV yang sedikit lebih artistik. Sedangkan jika kamu bekerja di bidang yang lebih formal, pastikan format CV tetap bersih, profesional, dan mudah dipahami.
Membangun personal branding melalui CV bukanlah hal yang sulit jika kamu tahu cara melakukannya. Dengan menonjolkan kekuatan utama, keterampilan, dan pengalaman yang relevan, kamu bisa menarik perhatian perekrut dengan lebih mudah. Ingatlah untuk selalu menyesuaikan CV dengan posisi yang kamu lamar agar personal branding yang kamu buat lebih tepat sasaran.
Jika kamu sedang mencari peluang baru dan tertarik menjadi reseller elektronik, saya rekomendasikan kamu untuk bergabung dengan platform Adolo Join In Here. Di sini, kamu bisa menjadi reseller produk elektronik seperti laptop dengan berbagai keunggulan yang ditawarkan, seperti margin keuntungan yang menarik, dukungan pemasaran, serta kualitas produk yang sudah terpercaya. Bergabunglah dengan Adolo dan mulailah membangun karier bisnis kamu dengan lebih mudah!***
Editor: Mahfida Ustadhatul Umma