JAKARTA, BERNAS.ID – Praktisi kesehatan dr Ngabila Salama mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai penyebaran Human Metapneumovirus (HMPV), virus RNA yang dapat menyebabkan gangguan pernapasan.
Virus ini pertama kali ditemukan pada tahun 2001 di Belanda dan kini menjadi salah satu perhatian global, terutama di negara-negara yang sedang mengalami peningkatan kasus seperti China, Hong Kong, dan Jepang.
Baca Juga : Vaksinasi dan 3M, Langkah Pencegahan Efektif Hadapi Flu Singapura (HMFD)
dr Ngabila menjelaskan bahwa infeksi HMPV dapat menimbulkan gejala seperti batuk, pilek, demam, sakit tenggorokan, hingga kesulitan bernapas pada kasus yang parah. “Virus ini juga dapat menyebabkan bronkiolitis atau pneumonia, khususnya pada anak-anak di bawah 5 tahun, lansia di atas 65 tahun, serta pasien dengan sistem imun lemah atau penyakit pernapasan kronis,” jelasnya.
Cara Penularan
Penularan HMPV dapat terjadi melalui kontak langsung dengan penderita, droplet di udara, atau sentuhan dengan permukaan yang terkontaminasi. Oleh karena itu, pencegahan menjadi kunci utama.
Pencegahan dan Penanganan
Menurut dr Ngabila, masyarakat dapat melindungi diri dengan Mencuci tangan secara teratur, Menggunakan masker, terutama di tempat ramai, Menghindari kerumunan dan Menggunakan disinfektan pada permukaan yang sering disentuh.
Baca Juga : Cuaca Ekstrem dan Musim Hujan, Ini Tips untuk Jaga Kesehatan
“Sayangnya, hingga saat ini belum tersedia vaksin untuk HMPV. Oleh karena itu, langkah pencegahan sangat penting,” tegasnya.
Bagi pasien yang terinfeksi, pengobatan masih bersifat suportif, seperti istirahat, hidrasi, serta penggunaan obat antivirus dan oksigenasi pada kasus berat.
Peningkatan Kasus Global
dr. Ngabila juga mengingatkan bahwa kasus HMPV saat ini sedang meningkat, terutama di China, di mana anak-anak dan lansia menjadi kelompok yang paling terpengaruh. “Kita perlu waspada dan memperketat pengawasan, belajar dari negara-negara lain yang sudah lebih dulu mengambil langkah pencegahan,” tambahnya.
Untuk saat ini, dirinya mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga protokol kesehatan dan segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan jika mengalami gejala yang mengarah pada infeksi pernapasan. Tetap waspada dan lindungi diri dari infeksi pernapasan dengan pola hidup bersih dan sehat. (DID)