JAKARTA, BERNAS.ID – Rencana penghapusan rute TransJakarta Koridor 1 Blok M-Kota tengah menjadi perbincangan hangat. Mujiyono, anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Demokrat, meminta Pemprov DKI untuk melakukan kajian mendalam agar kebijakan ini tidak menyulitkan mobilitas warga.
“Perlu ada kajian mendalam mengenai perilaku pemilihan moda transportasi di jalur Blok M-Tanah Abang tersebut. Jangan sampai malah menyusahkan warga,” ungkap Mujiyono pada Kamis (26/12/2024).
Sebagai alternatif, Mujiyono mengusulkan agar jalur padat ini hanya diakses oleh transportasi publik. Menurutnya, langkah ini bisa mendorong masyarakat untuk meninggalkan kendaraan pribadi dan beralih ke moda transportasi umum.
“Dengan banyaknya pilihan moda seperti bus atau MRT, publik akan lebih mudah melakukan switching ke transportasi umum. Preferensi orang berbeda-beda, jadi keberagaman moda penting,” tambahnya.
Ia juga menekankan pentingnya upaya pemerintah untuk menarik minat masyarakat dengan meningkatkan keamanan dan kenyamanan transportasi publik. Hal ini sejalan dengan target penggunaan transportasi umum di Jakarta yang mencapai 60%, tetapi hingga kini baru 18,86%.
Sementara itu, Kadishub DKI Jakarta, Syafrin Liputo, menjelaskan bahwa rencana penghapusan rute TransJakarta Koridor 1 akan dilakukan pada 2029 setelah pembangunan MRT Fase 2A rampung. Keputusan ini didasari upaya efisiensi dana subsidi PSO.
“Layanan MRT Lebak Bulus-Kota nantinya akan menjadi jalur utama, sehingga rute TransJakarta yang bersinggungan, seperti Blok M-Kota, akan dihapus,” terang Syafrin di Terminal Kalideres, Jakarta Barat, Sabtu (21/12/2024).
Meski demikian, rute tersebut tidak akan dihapus segera, melainkan menunggu MRT Fase 2A beroperasi penuh. “Rerouting atau perubahan rute TransJakarta akan dilakukan setelah MRT Kota selesai dibangun,” tutup Syafrin. (DID)