MAKASSAR, BERNAS.ID – Dunia pendidikan kembali tercoreng setelah Kepolisian Sulawesi Selatan mengungkap sindikat produksi uang palsu yang beroperasi di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar. Sindikat tersebut memanfaatkan perpustakaan kampus sebagai lokasi produksi dengan barang bukti mencapai Rp446,7 juta uang palsu pecahan Rp100 ribu.
Kapolres Gowa, AKBP Reonald TS Simanjuntak, menyatakan bahwa pengungkapan kasus ini berawal dari laporan transaksi mencurigakan di Kecamatan Pallangga, Gowa, pada awal Desember 2024. “Kami temukan uang palsu Rp500 ribu pada salah satu pelaku. Penyelidikan mengarahkan kami ke perpustakaan kampus,” jelasnya, Rabu (18/12/2024).
Baca Juga : Buka Jasa Penggandaan Uang Palsu, Tiga Orang Diringkus Polisi
Dalam penggerebekan, polisi menyita mesin cetak, alat potong, serta dinding kedap suara yang digunakan sindikat tersebut. Sebanyak 15 tersangka diamankan, termasuk pejabat kampus dan aparatur sipil negara (ASN). Di antara tersangka, Kepala Perpustakaan UIN Alauddin Makassar, Andi Ibrahim, diduga menjadi otak di balik operasi ini.
Hasil investigasi menunjukkan uang palsu senilai Rp2 miliar telah diedarkan ke berbagai wilayah, termasuk Gowa, Mamuju, dan Wajo. Polisi masih mengembangkan kasus ini untuk mengungkap jaringan lebih besar.
Baca Juga : Edarkan Upal, Warga Bantul Ditangkap Pemilik Toko
Wakil Rektor III UIN Alauddin Makassar, Prof. Muhammad Khalifa Mustami, menyatakan pihak kampus akan mengambil langkah tegas terhadap oknum terlibat. “Kepala perpustakaan sudah dinonaktifkan, dan kami akan bekerja sama dengan polisi untuk usut tuntas kasus ini,” tegasnya.
Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, mengapresiasi upaya kepolisian dan meminta kasus ini diselesaikan hingga ke akar-akarnya untuk menjaga citra institusi pendidikan. (DID)