JAKARTA, BERNAS.ID – Direktur Eksekutif Lingkar Madani (Lima) Indonesia, Ray Rangkuti, kurang sepakat dengan wacana Pilkada dipilih melalui DPR.
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) harus tetap dipilih langsung oleh rakyat, bukan dikembalikan ke DPRD sebagaimana era Orde Baru.
Baca Juga : Bamsoet Sebut Usulan Pilkada Dipilih DPRD Sudah Dipikirkan Golkar
Menurut Ray, sikap apatis masyarakat terhadap pesta demokrasi bukan karena alasan pemilihan langsung, melainkan karena kekecewaan publik terhadap penyelenggara Pemilu seperti KPU dan Bawaslu.
“Masyarakat melapor ke Bawaslu pun tidak ada tindak lanjut. Laporan ditumpuk dan baru disampaikan nanti catatan akhir tahun,” ujar Ray dalam diskusi Jaga Pemilu di Matraman, Jakarta Timur, Jumat (13/12/2024).
Faktanya ada banyak persoalan di lapangan, mulai dari keterlibatan Aparatur Sipil Negara (ASN), politik uang, hingga munculnya isu partai cokelat.
Baca Juga : Sepakat dengan Presiden Pilkada Dipilih Lewat DPRD, Ini Alasan DPD
“Politikus bilang Pilkada ini mahal (menjadi alasan untuk mengubah sistem Pilkada). Berdasarkan laporan dana kampanye, murah cuma Rp2-5 miliar, enggak sampai triliunan,” jelas Ray.
Lanjut Ray, usulan mengembalikan Pilkada ke DPRD tertolak dengan logika mereka sendiri (pemberi usul). Kata Ray, Mereka bilang demokrasi makin matang, artinya harus maju terus.
“Bukan malah mundur ke belakang, “ pungkasnya.
Sebelumnya, Presiden Prabowo sebelumnya membandingkan Pilkada langsung di Indonesia dengan Pilkada di beberapa negara lain yang dilakukan melalui DPRD. (FIE)