BANDUNG, BERNAS.ID – Bojongsoang Dayeuhkolot masih banjir padahal pemerintah sudah menguncurkan anggaran senilai Rp1 triliun untuk mengatasinya. Apa yang Salah!
Sebagaimana diketahui, pemerintah telah membangun dua danau retensi di Cieunteung dan Andir, serta empat folder dan rumah pompa untuk mengatasi banjir di Bojongsoang Dayeuhkolot.
Proyek tersebut menelan anggaran hampir Rp 1 triliun. Namun, banjir tetap menjadi momok di wilayah tersebut setiap musim hujan.
Anggota Komisi IV DPRD Jabar, Daddy Rohanady, mengatakan Dayeuhkolot dan Bojongsoang masih menjadi langganan banjir karena penanganannya masih sporadis belum terpadu.
“Saya kira butuh penanganan serius mengenai kondisi memprihatinkan itu,” kata politisi Gerindra dari Dapil Cirebon Indramayu.
BACA JUGA
Puluhan Pemancing Ikuti Lomba Mancing Bandeng di Kertayasa, Cirebon
Penanganan serius yang dimaksud Daddy Rohanady adalah sinergitas antara Pusat, Provinsi dan Kabupaten.
Warga yang ditinggal di kawasan banjir, jelas Daddy tidak boleh terus dibiarkan kebanjiran terus. Mereka juga anak bangsa yang berhak mendapat perhatian negara ( di semua tingkatan
“Ini juga PR serius untuk Presiden, Gubernur, dan Bupati serta anggota DPD, DPR/DPRD terpilih,” ungkapnya.
Selain itu, Daddy Rohanady juga mengkritik kurangnya pelibatan DPRD Jabar dalam perencanaan solusi penanganan banjir di wilayah tersebut.
“Dinas PUPR Jabar harusnya melibatkan DPRD Jabar untuk duduk bersama merencanakan solusi strategis,” katanya.
BACA JUGA
Program Rutilahu Pemprov Jabar Memble, DPRD: Dulu 31 Ribu, Sekarang 2.600 Nggak Selesai
Oeh karena itulah, Daddy Rohanady mempertanyakan langkah konkret Dinas PUPR Jabar terkait penanganan banjir yang terus terjadi selama puluhan tahun.
“Apakah Dinas PUPR Jabar sudah punya solusi? Kalau ada, mari duduk bersama membahasnya,” tambahnya.
Soal apakah DPRD Jabar pernah diajak diskusi, Daddy Rohanady mengaku tidak mengetahui secara pasti.
“Saya kurang tahu apakah sudah ada surat resmi ke pimpinan. Silakan konfirmasi ke pimpinan DPRD,” jelasnya.(Aris)