SLEMAN, BERNAS.ID- Puluhan orang yang tergabung dalam Paguyuban Wong Cilik Sleman menyampaikan harapan-harapan pada pemimpin baru Sleman yang akan terpilih dalam ajang Pilkada 27 November 2024 nanti. Anggota paguyuban terdiri dari berbagai macam latar belakang pekerjaan seperti kuli bangunan, pedagang, pelaku UMKM, dan sopir jip wisata.
Dalam seruan sikapnya yang dibacakan oleh Ketua Paguyuban Wong Cilik Sleman, Prapti di Wukirsari, Cangkringan, Rabu (30/10), mereka menuntut penyelenggaraan sistem politik yang lebih inklusif dan seolah hanya dikuasai oleh satu kelompok famili tertentu.
Baca Juga Kejari Sleman Dan BPKP DIY Sepakat Ada Pidana Di Kasus Dugaan Korupsi Dana Hibah Pariwisata
“Kami dengan tegas menolak praktik-praktik tersebut. Selama ini kami sudah merasakan langsung dampak negatifnya,” kata Prapti kepada wartawan di kawasan Pakem, Rabu (30/10).
Dia menegaskan, setiap warga negara, termasuk wong cilik, memiliki hak yang sama untuk mendapatkan perlakuan yang adil dan kesempatan yang setara. Dampaknya, menciptakan ketimpangan yang semakin lebar antara yang kaya dan yang miskin.
Menurutnya, masih banyak catatan buruk yang ditinggalkan masih terjadi selama ini seperti angka kemiskinan yang masih tinggi, menjamurnya pengangguran, akses pendidikan yang kurang memadai, dan masih minimnya lapangan pekerjaan untuk warga Sleman.
Subardi, pedagang ikan di Pasar Pakem, mengharapkan adanya penataan pedagang yang dirasa tidak maksimal. Ia menginginkan agar pasar tetap ramai dan semua pedagang merasakan rejeki merata.
“Ini yang harapannya muncul dari pemimpin baru Sleman nanti. Kami pedagang bisa mendapat rejeki merata, berpihak pada wong cilik,” ungkapnya.
Ia juga berharap pemimpin Sleman di masa depan memiliki semangat gotong royong dan mampu membangun kerja sama yang baik dengan seluruh lapisan masyarakat.
“Kami membutuhkan pemimpin yang benar-benar memahami permasalahan yang dihadapi oleh rakyat kecil. Kami menginginkan pemimpin yang dekat dengan rakyat, yang mau mendengarkan aspirasi kami, dan berkomitmen untuk mencari solusi atas atas permasalahan yang kami hadapi,” tuturnya.
Senada, Hesti Wulandari, warga Jabung Pendowoharjo yang sehari-hari memproduksi gorengan untuk angkringan. Ia berharap pemimpin baru Sleman nantinya bisa mewujudkan peluang usaha dan kerja untuk masyarakat Sleman. “Warga harapannya mudah berusaha, punya peluang besar untuk bekerja, dan bagaimana bahan pangan terjangkau,
Sementara Waluyo, driver jip wisata Merapi dari komunitas Vamos, turut berharap agar Jip Merapi diperhatikan seperti fasilitas didukung dengan tetap memperhatikan aturan. “Kami siap menaati aturan namun harapannya tetap diperhatikan agar bisa lebih maksimal mendapat rejeki,” tandasnya. (jat)