JAKARTA, BERNAS.ID – Menapaki peran sebagai pengusaha dan aktivis, perjalanan politik dan kepedulian sosial Kevin Wu ternyata tak terpisahkan dari masa mudanya sebagai mahasiswa di era Reformasi 1998. Sejak muda, semangat pergerakan mahasiswa membentuk pribadinya sebagai sosok yang tidak hanya fokus dalam bidang bisnis tetapi juga peduli pada isu-isu sosial.
Ditempa di tengah semangat pergerakan mahasiswa, ia berkeinginan memperjuangkan aspirasi masyarakat lebih luas. Modal inilah yang menginisiasi Kevin untuk duduk sebagai Anggota DPRD DKI Jakarta, melalui Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
“Kegiatan mahasiswa kala itu mematangkan saya menjadi seorang aktivis yang memperjuangkan hak-hak orang lain,” kenang pria lulusan Kwik Kian Gie Business School tahun 1999 itu.
Baca Juga : Gelar Paripurna Hari Ini, DPRD DKI Kebut Komposisi AKD
Pada 2002, Kevin dipercaya menjadi ketua senat mahasiswa, menandai titik awal keseriusannya dalam memadukan dunia aktivisme dengan dunia usaha.
Sebagai seorang pengusaha, ia tetap aktif dalam berbagai organisasi bisnis, seperti HIPMI dan Kadin Indonesia. Namun, kepeduliannya terhadap isu-isu sosial tak pernah pudar. Menurutnya, menyuarakan aspirasi masyarakat lebih efektif dilakukan jika berada dalam lingkaran kekuasaan. Kesadaran inilah yang mendorongnya untuk mulai terjun ke dunia politik pada 2004.
Keputusannya untuk terjun ke politik tidak mudah. Dengan pertimbangan matang bersama keluarga, ia memutuskan bergabung dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), terinspirasi oleh nilai-nilai toleransi dan kemanusiaan yang diwariskan oleh Gus Dur. “Saya ingin memperjuangkan nilai-nilai yang diwarisi Gus Dur, yang sangat menginspirasi saya,” ujar Ketua Umum DPP Dharmapala Nusantara itu.
Namun, pada pemilu lalu, ia memilih untuk berpindah ke Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Bukan tanpa asalan, Kevin mengaku kepindahannya ke PSI mengutamakan aspirasi pendukungnya, yang memiliki perbedaan pandangan politik di Pilpres 2024 silam.
Baca Juga : Diambil Sumpah Sebagai Wakil Ketua DPRD DKI, Baco Siap Kawal Program Kesejahteraan Warga
“Waktu itu, masyarakat sekitar saya memiliki aspirasi yang berbeda dengan arah politik PKB, dan sebagai wakil mereka, saya merasa harus mengutamakan aspirasi itu,” jelasnya.
Bahkan, PSI yang mengusung nilai-nilai nasionalis dianggapnya lebih sesuai dengan visi perjuangannya untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat.
Di luar kegiatan politik, Kevin Wu juga dikenal sebagai tokoh yang terlibat dalam organisasi Forum Betawi Rempug (FBR) sejak 2009.
Menurutnya, meskipun FBR kerap dicitrakan negatif sebagai organisasi dengan konflik, ia melihat jiwa patriotisme, nasionalisme, dan toleransi yang kuat di dalamnya. “FBR tidak hanya berjuang untuk kepentingan anggota, tapi juga bagi kelompok minoritas,” jelasnya.
Dengan posisinya sebagai Wakil Ketua Garda di FBR, Kevin berharap dapat terus berkontribusi pada berbagai isu sosial di Jakarta. “FBR adalah bagian dari wajah Jakarta dan bisa memberi kontribusi besar bagi kota ini,” pungkas pria kelahiran Pontianak 44 tahun lalu ini.
Komitmen Kuat Mendorong Pelaksanaan e-Government
Kini, lelaki nyentrik dengan ciri khas lilitan syal di leher itu aktif di Komisi A DPRD DKI yang mengawasi pemerintahan daerah. Ia berharap bisa mendorong transparansi, efektivitas, dan kualitas layanan publik di DKI Jakarta.
Mengemban tugas sebagai anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta, Kevin menekankan pentingnya partisipasi aktif dalam mengatasi berbagai bottleneck di pemerintahan. Baginya, peran gubernur, wali kota, camat, hingga lurah sangat strategis dalam mendorong Jakarta menjadi kota yang lebih maju dan inklusif.
“Ketika kita bisa menjadi mitra untuk para pemimpin daerah ini, banyak idealisme yang bisa kita suarakan dan perjuangkan,” ujar Kevin.
Bersama partai yang dinahkodai Kaesang Pangarep, Kevin menekankan komitmennya untuk mengawasi kinerja gubernur terlepas dari latar belakang politiknya. “Peran kami tetap kritis tapi konstruktif. Kami tidak hanya mendukung tanpa kritik, tapi juga tidak destruktif,” tambahnya, sembari menekankan bahwa kesejahteraan dan kebahagiaan warga Jakarta menjadi tujuan utamanya.
Saat ini, salah satu fokus utama Komisi A adalah peninjauan anggaran untuk menambah jumlah tenaga pemadam kebakaran, yang masih jauh dari kebutuhan kota.
“Rasio jumlah petugas pemadam kebakaran belum ideal, akibatnya penanganan kebakaran bisa memakan waktu hingga 8-12 jam,” ungkapnya.
Selain itu, dalam rangka menjadikan Jakarta kota global, ia juga menyoroti perlunya infrastruktur digital, seperti akses internet di ruang publik serta keberadaan CCTV untuk mengurangi kriminalitas.
Ditegaskannya, berkomitmen menjalankan tugas sebagai anggota DPRD DKI Jakarta dengan menjunjung tinggi integritas, transparansi, dan keberanian berinovasi selama lima tahun ke depan.
“Saya akan terus bekerja keras untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat dan memastikan bahwa suara mereka didengar dan diperjuangkan di DPRD DKI Jakarta,” tegasnya.
Sebagai pendatang baru di DPRD DKI Jakarta periode 2024-2029 ada beberapa program priorias Pemprov yang akan ia dorong. Diantaranya meningkatkan akses dan kualitas pelayanan publik, terutama di bidang kesehatan, pendidikan, dan transportasi.
Pria yang paling banyak mendapatkan karangan bunga saat pelantikan itu memastikan, penggunaan APBD transparan kepada masyarakat. Sehingga manfaatnya dapat benar-benar dirasakan oleh warga Jakarta. “Fokus pada program-program yang benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat,” kata Kevin.
Selain itu, ia juga akan fokus pada peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) melalui pelatihan dan pengembangan yang berkelanjutan.
Termasuk mendukung kebijakan pembangunan ekonomi kreatif dan digital, sesuai kebutuhan Jakarta saat menjadi kota global.
“Memperjuangkan peningkatan ekonomi dan kualitas SDM,” ungkap Kevin, seraya bertekad mendorong reformasi birokrasi yang lebih efisien, akuntabel, dan transparan.
Bahkan mendorong pengawasan yang lebih ketat terhadap pelaksanaan program pemerintah agar tepat sasaran dan tepat waktu.
“Salah satu fokus utama saya adalah memastikan pelaksanaan e-government berjalan optimal, agar pelayanan publik bisa lebih cepat, mudah, dan efisien,” pungkas Kevin. (DID)