JAKARTA, BERNAS.ID – PT Bank Jasa Jakarta yang telah diakuisisi Grup Astra meluncurkan aplikasi layanan perbankan digital bernama Bank Saqu, Senin 20 November 2023. Aplikasi Bank Saqu sendiri sudah bisa diakses sekitar tiga pekan yang lalu.
President Director PT Bank Jasa Jakarta Leo Koesmanto menjelaskan, Bank Saqu adalah perbankan dengan layanan digital yang didesain untuk generasi muda yang produktif.
“Bank Saqu dirancang bagi nasabah muda Indonesia dalam mengelola keuangan,” ujar President Director PT Bank Jasa Jakarta Leo Koesmanto dalam peluncuran secara daring, Senin (20/11/2023).
Bank Saqu menawarkan berbagai produk layanan perbankan yang disebut dapat membantu nasabah “makin pandai atur keuangan” dan “tetap fokus lakukan hal-hal produktif” dalam pekerjaan nasabah. Selain itu, layanan perbankan tersebut menawarkan keuntungan lebih bagi nasabah yang bisa menarik orang lain menjadi nasabah.
Baca juga: SAP Fioneer Meluncurkan Penawaran Perbankan Bagi Pelaku UKM Untuk Memenuhi Kebutuhan Mereka
Pembukaan rekening Bank Saqu sendiri tidak perlu waktu lama, tidak perlu ke bank, dan tanpa saldo minimal. Cukup mengunduh aplikasi di PlayStore.
Adapun, produk dan fitur yang ditawarkan Bank Saqu adalah Ragam Saku, yakni fitur untuk memudahkan nasabah mengatur berbagai pemasukan dan alokasi pengeluaran. Kemudian, Busposito yang merupakan deposito dengan bunga tinggi jika makin banyak yang bergabung.
Selanjutnya ada Saku Booster yang khusus untuk menabung cashback nasabah, Tabungmatic yang menawarkan bunga hingga 10%, dan Mission yaitu fitur untuk mendapatkan rewards.
Baca juga: BUSINESSNEXT Memperkenalkan Edisi DATANEXT Banking Untuk Perbankan Lebih Cerdas
Seperti diketahui, PT Astra International Tbk. (ASII) melalui unit usahanya PT Sedaya Multi Investasi (SMI) pada September tahun lalu menyelesaikan pengambilan bagian saham baru PT Bank Jasa Jakarta (PT BJJ). SMI menggenggam 49,56% dari seluruh modal yang yang ditempatkan dan disetor di PT BJJ.
Direktur Astra International Suparno Djasmin menyebut, lewat Bank Saqu, Astra ingin menghadirkan platform digital yang akan berfokus pada ritel dan sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
“Kami meyakini prospek bisnis perbankan di Indonesia masih sangat besar dan akan terus berkembang,” ujar dia. (den)