SLEMAN, BERNAS.ID – Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa melaporkan angka prevalensi stunting Kabupaten Sleman tahun 2022 berada di angka 15 persen berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI). Turun 1 persen dari tahun 2021.
Baca Juga Lurah Maguwoharjo Menjadi Tersangka Kasus Tanah Kas Desa
Danang pun optimis mampu mencapai 14 persen saat membuka Forum Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting, Senin (13/11). Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Kepala Perwakilan BKKBN DIY, Andi Ritamariani.
Danang menyampaikan pada tahun 2022 sesuai dengan RPJMN Indonesia, Pemkab Sleman akan melakukan berbagai upaya percepatan penurunan stunting. Salah satunya, membentuk tim tenaga ahli dari kalangan akademisi untuk mencapai target 14 persen.
“Percepatan penurunan ini tidak lepas dari proses yang dilakukan oleh TPPS Sleman dalam melakukan upaya penurunan angka stunting. Oleh karenanya, penurunan stunting adalah concern Pemkab Sleman untuk mewujudkan generasi emas dan mewujudkan Indonesia Emas,” tuturnya.
Lanjut tambahnya, TPPS Sleman sudah melakukan monev di Kalurahan-Kalurahan untuk memantau dan mencari permasalahan tim level Kalurahan untuk menjadi masukan dalam mengambil langkah terpadu, masif, dan terintegrasi demi mewujudkan Sleman zero stunting atau tidak ada penamabahan kasus stunting baru
“Harapannya dengan forum koordinasi ini menjadi sarana berdiskusi dan menentukan langkah konkret yang terintegrasi, terpadu dan masif sehingga mewujudkan percepatan penurunan stunting dan Sleman zero stunting,” tukas Danang.
Baca Juga Lurah Aktif Caturtunggal Ditetapkan Sebagai Tersangka Kasus Tanah Kas Desa
Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN DIY, Andi Ritamariani mengatakan pelaksanaan forum koordinasi bertujuan membahas blueprints percepatan penurunan stuntting antara lain data pemantauan status gizi, pemberian makanan tambahan, tim pendamping keluarga, pelaksanaan mini lokakarya bapak asuh anak stunting, dan konvergensi.
“Untuk Sleman luar biasa presentase penurunan stuntingnya yakni dari angka 16 persen menjadi 15 persen. Terbaik dari rata-rata 5 Kab/Kota di DIY. Kedepan BKKBN akan membantu mendampingi dan menganalisis pelaksanaan percepatan penurunan stunting di Sleman,” tukasnya. (jat)