SLEMAN, BERNAS.ID – Kapanewon Seyegan mampu menurunkan angka stunting di wilayahnya dalam paparan data Panewu di kegiatan evaluasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Tahap III di kantor setempat, Senin (7/8/2023). Kapanewon Seyegan menjadi salah satu wilayah yang memiliki angka stunting tinggi di Kabupaten Sleman.
Baca Juga: Lurah Aktif Caturtunggal Ditetapkan Sebagai Tersangka Kasus Tanah Kas Desa
Panewu Kapanewon Seyegan, Samino, menyampaikan laporan terkait data anak stunting di wilayahnya. Ia menyebut berdasarkan data terakhir, terdapat 155 anak stunting di kawasan Seyegan.
Dalam paparan Panewu, Kapanewon Seyegan mengalami penurunan angka Stunting dalam tiga tahun terakhir. Tercatat pada tahun 2021 data stunting di Seyegan berada pada angka 8,1%, pada tahun 2022 sebesar 7,5% dan pada tahun 2023 kembali mengalami penurunan hingga tercatat diangka 6,9%.
Lanjut tambahnya, sebagai upaya lain dalam penurunan stunting, Kapanewon Seyegan juga mencoba memetakan data stunting berdasarkan kondisi ekonomi keluraga. Hal ini dilakukan untuk menentukan pendekatan yang tepat dalam mengentaskan stunting.
Selain itu Samino menuturkan, pamong Kapanewon Seyegan juga merintis Gerakan Jumat Berkah Bantu Stunting.
“Gerakan ini diwujudkan dalam bentuk infaq. Berdasarkan laporan pada hari Jumat lalu, upaya ini menghasilkan dana Rp1.700.000. Nantinya, hasil gerakan ini akan dimanfaatkan untuk membantu anak stunting khususnya dari keluarga kurang mampu,” papar Samino.
Baca Juga: Satpol PP DIY Segel Perumahan Tak Berizin Di Maguwoharjo
Ketua TPPS Kabupaten Sleman, Danang Maharsa, mengapresiasi keberhasilan Kapanewon Seyegan dalam menurunkan angka stunting dalam tiga tahun terakhir. Ia pun tetap mendorong Kapanewon Seyegan untuk terus berinovasi dalam mencegah stunting.
Menurut Danang, stunting tak selalu berkaitan dengan kemiskinan, sebab masih ada keluarga dengan ekonomi baik yang masuk dalam kategori keluarga stunting. Ia pun mengajak peserta evaluasi untuk juga memberikan perhatian terhadap kesehatan keluarga.
Danang menyebut akan lahir pula anak yang sehat dan sejahtera dengan pola asuh keluarga yang sehat, pemenuhan gizi yang cukup, dan pemahaman dalam mendidik anak.
“Mari kita tingkatkan kesadaran dan pemahaman orangtua terhadap kesehatan anak. Silakan memanfaatkan fasilitas kesehatan di puskesmas terdekat, dengan begitu stunting dapat dicegah sedini mungkin,” tukasnya. (jat)