BERNAS.ID – Industri dan perusahaan saat ini tidak bisa dipisahkan dengan teknologi digital untuk membantu bisnis mereka bertahan. Tak jarang, hal tersebut sulit dikejar karena tidak adanya sumber daya memadai.
Peluang inilah yang ditangkap oleh perusahaan rintisan atau startup di bidang teknologi, Power Commerce Asia. Meski sudah tiga tahun memulai perintisannya, awal tahun ini menandai pijakan baru dari perusahaan solusi teknologi itu.
Dalam acara Grand Launching Power Commerce Asia yang digelar pada Kamis (6/1/2022) di Jakarta, perusahaan mengumumkan perolehan suntikan dana dari dari PT Interport Mandiri Utama, perusahaan subsidiary dari PT Indika Energy Tbk. serta PT SAP Express Tbk.
Sebagai informasi, Power Commerce Asia merupakan perusahaan solusi teknologi yang berfokus pada Enterprise Resource Planning (ERP) Omni-Channel Platform dan Supply Chain Management untuk mengelola saluran penjualan dan rantai pasok dalam satu platform.
Baca Juga: EWINDO Dukung Sistem Pertanian Berbasis Data dengan Teknologi Microsoft
Founder sekaligus Chief Executive Officer Power Commerce Asia, Hadi Kuncoro mengatakan selama tiga tahun ini, perusahaan tengah membangun fundamental bersama para investor strategis.
“Awal tahun 2022 inilah kami melakukan grand launching, semua fundamental selama tiga tahun ini sudah kita bangun secara sustain, maka tahun ini era untuk scale up mem-booster Power Commerce Asia menjadi sebuah e-commerce omni-channel dan supply chain management service solutions,” jelasnya.
Berdiri pada 2019, Hadi menyebutkan selama ini perusahaan sedang membangun sebuah solusi teknologi digital untuk sebuah ekosistem yang besar. Berbeda dengan startup teknologi lainnya, Power Commerce Asia tidak menghasilkan aplikasi yang langsung dinikmati end user.
“Kami adalah sebuah startup perusahaan teknologi, di mana membangun sebuah ekosistem digital untuk industri,” ujarnya.
Sasaran utama dari Power Commerce Asia adalah perusahaan, brand owner, manufaktur, dan bahkan UMKM. Menggunakan model business-to-business atau b2b, Power Commerce Asia membawa misi membangun e-commerce omni-channel yang bisa membuat kliennya melakukan penjualan di mana saja, kapan saja, dan melalui platform apa pun.
Menurut Hadi, perusahaan atau bisnis yang ingin beradaptasi agar berkesinambungan dan survive di era kini, maka harus membangun sebuah platform teknologi. Power Commerce Asia mampu menyediakan itu semua sehingga ketika ada inovasi teknologi terbaru, klien bisa mengintegrasikannya tanpa perlu repot membuat platform lagi.
“Digitalisasi pasti akan menjadi kewajiban atau keharusan dari sebuah industri. Inovasi yang berbuah ketika perusahaan ingin beradaptasi, maka dia harus membangun digital platform company,” tuturnya.
Baca Juga: Warung Pintar Kejar Digitalisasi Seluruh Pelaku Distribusi Retail
Hadi memaparkan salah satu klien Power Commerce Asia, Kino Group, yang telah memiliki marketplace sendiri, website, dan mekanisme distribusi. Namun ternyata, keseluruhan sistem itu belum diintegrasikan.
“Di situlah fungsi kami membangun sebuah ekosistem omni-channel, terintegrasi, dan kemudian supply chain management. mulai dari salesman datang, distributor ke pabriknya, gudang, website, marketplace,” jelasnya.
Setelah berfokus melayani korporasi, Power Commerce Asia akan mulai melayani UMKM pada semester II/2022. Selain itu, Hadi menargetkan misi membawa Power Commerce Asia menjadi nomor satu di Asia Tenggara.
Para Kolaborator
Power Commerce Asia menawarkan berbagai solusi untuk para pemilik brand, seperti Omni Channel Dashboard, E-commerce Enabler, Technology Development, Digital Marketing & Content Creative, Warehouse & Fulfillment, dan Distribution Management System.
Salah satu kolaborator Power Commerce Asia adalah SAP Express Tbk, yang telah bergabung sejak 2020. Direktur Utama PT Satria Antaran Prima Tbk (PT SAP Express Tbk) mengatakan SAP Express telah memiliki 209 warehouse point yang tersebar di seluruh Indonesia.
“Kami yakin Power Commerce Asia dapat berkolaborasi dan mewujudkan resolusi digital ecosystem logistic yang semakin baik dan terintegrasi,” ucapnya.
Yukki Nugrahawan Hanafi, Vice President Director of Interport Mandiri Utama, yang juga menjadi bagian dari Dewan Komisaris Power Commerce Asia, menyebutkan masyarakat juga semakin merasakan manfaat dan efisiensi dari industri e-commerce.
Baca Juga: UMKM Sleman Wajib Go Digital untuk Menang Persaingan
“Di tengah-tengah persaingan industri e-commerce yang terus bertumbuh, Power Commerce Asia hadir dengan konsep e-commerce omni-channel and supply chain management yang kami percayai akan menjadi jawaban atas permasalahan yang kerap dihadapi pelaku industri e-commerce, khususnya logistik,” jelasnya.
Dalam kurun waktu tiga tahun, Power Commerce Asia mengalami pertumbuhan hingga 132 kali. Perusahaan solusi teknologi ini telah berkolaborasi dengan berbagai brand lokal dan global, seperti Soho Global (Imboost, Curcuma, Diapet, dll), Menarini (Dermatix, Transpulmin, dll), Kino Indonesia, Galeri24 (Member of Pegadaian), Mamasuka, Combiphar, Twinings, Ovaltine, Probalance, Prodiet, Evalube, Dompet Dhuafa dan sebagainya.