SLEMAN, BERNAS.ID – Seni mural sering dikaitkan dengan dua hal, yaitu pelecehan simbol negara dan perusakan fasilitas umum. Belum lama ini, viral mural bergambar mirip Presiden Joko Widodo dengan tulisan “404: Not Found” viral dan aparat langsung menghapus dan mencari seniman pembuatnya.
Pakar Mural sekaligus Pemerhati Seni Visual, Irham Nur Anshari mengatakan, kalau terkait problem perusakan fasilitas umum, mengapa pada kasus tersebut yang dihapus hanya mural yang dianggap sebagai gambar Presiden Jokowi. “Sementara mural di sebelahnya tidak dihapus dan desainer kaos yang menggunakan imaji mural juga ikut didatangi aparat untuk minta maaf,” jelasnya, Sabtu (28/8/2021).
Baca Juga: Tiga Seniman Jalanan Terduga Pembuat Mural Ditangkap Satpol PP Kota Jogja
Lanjut tambahnya, beberapa ahli gambar yang menafsirkan mural tidak sampai 50% memiliki kemiripan dengan Presiden Jokowi. Meski secara sederhana dari gaya rambut dan dagu mirip, itu tidak cukup menjadi alasan. “Itu bukan foto asli, tapi hanya gambar,” tuturnya.
Menurut Irham, seniman dapat menyampaikan kritik secara kreatif dan tersampaikan tanpa bisa diadili karena bukan foto dan tidak ada nama yang menyebut presiden. Melalui mural, sebagian masyarakat pun mencari media lain untuk menyuarakan pendapatnya ke publik karena tidak berjalannya sistem penyampaian aspirasi formal. “Yang menjadi menarik saat mural difoto sebelum dihapus, justru lebih viral, mati 1 tumbuh 1000,” tuturnya. (jat)