JAKARTA, BERNAS.ID – Presiden RI Joko Widodo akan melakukan kunjungan ke Papua pada tanggal 26-28 Agustus 2021 dengan tujuan melakukan pengecekan terhadap kesiapan penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX yang akan digelar bulan Oktober mendatang. Menyikapi rencana tersebut, Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal, mengatakan pihaknya telah melakukan rapat koordinasi dengan jajaran Forkompinda di Provinsi Papua untuk menyiapkan kunjungan kerja presiden tersebut.
“Dalam rangka cek kesiapan venue untuk PON XX Papua tahun 2021 sekaligus cek kegiatan vaksinasi di Provinsi Papua,” kata Kamal pada hari Rabu (25/8).
Koordinasi dilakukan pada hari Selasa (24/8) tersebut dihadiri Gubernur Papua Lukas Enembe, Irdan XVII/Cenderawasih Brigjen TNI Wachid Aprilyanto, hingga Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri.
Menurut Kamal, Kapolda telah meminta kepada jajarannya untuk menyiapkan rencana pengamanan kedatangan presiden ke Bumi Cenderawasih tersebut. Kamal percaya bahwa segala permasalahan terkait lokasi gelaran PON XX tersebut akan dapat teratasi sebelum kedatangan Jokowi.
Baca juga: Jokowi Resmikan Tol Pertama Kalimantan, Akses Ibu Kota Baru
“Permasalahan pada venue harus sudah bisa kita selesaikan,” jelasnya.
Lebih lanjut, Kamal menjelaskan bahwa Kepala Sekretariat Presiden telah menyampaikan agar rute pengecekan arena PON XX oleh presiden dilakukan melalui satu jalur menuju Bandara Sentani. Dengan demikian, lokasi yang akan dikunjungi adalah Venue Cricket Doyo dan Kawasan Stadion Utama Lukas Enembe di Kampung Harapan, Distrik Sentani Timur, Jayapura.
Kesempatan ini merupakan kunjungan kedua kali Jokowi ke Tanah Papua dalam periode 2019-2024, setelah di periode sebelumnya berkunjung sebanyak 12 kali.
Nantinya, Jokowi juga akan meninjau kegiatan vaksinasi di halaman Kantor Gubernur Papua yang berlanjut dengan rapat Forkopimda di Aula Sasana Krida Provinsi Papua.
Sebelumnya, pada bulan Juli, Jokowi memastikan penyelenggaraan PON Papua 2020 akan digelar sesuai dengan rencana pada tanggal 2-15 Oktober 2021. Menpora Zainudin Amali mengatakan bahwa keputusan untuk tetap menggelar PON tersebut berdasarkan pada perhitungan matang dan objektif di tengah situasi pandemi Covid-19 saat ini.
“Presiden meminta PON tetap lanjut, karena laporan dari Menteri, Gubernur dan Ketua KONI memang kita masih bisa jalan kecuali suatu saat nanti ada situasi yang lebih dari yang kita perkirakan sebelumnya,” kata Zainudin.
Meskipun demikian, persiapan PON masih mengalami banyak permasalahan seperti pembangunan yang masih belum selesai. Setidaknya ada empat lokasi yang masih berproses di bawah 50 persen jelang penyelenggaraan PON Papua pada Oktober nanti.
Beberapa dari permasalahan itu disebabkan oleh pembayaran hak ulayat dan masalah pembangunan jalan alternatif. Imbasnya, masyarakat setempat melakukan blokade akses.
“Saat ini Polda Papua telah membentuk tim penegak hukum untuk menyelesaikan permasalahan pada venue yang belum tuntas dan melakukan asistensi tuntutan oleh masyarakat,” kata Kamal awal bulan ini.