JAKARTA, BERNAS.ID – Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Rita Pranawati, mengomentari bantuan sosial (bansos) untuk anak yatim piatu yang terkena dampak Covid-19 dari Menteri Sosial Tri Rismahrini yang baru akan didistribusikan tahun 2022 nanti. Rita mengkritik penyaluran bantuan untuk anak yatim piatu seharusnya dilaksanakan secepatnya mengingat kehilangan orang tua sangat berpengaruh pada kehidupan anak dan masa depannya.
“Ngeri sekali kalau 2022 baru disalurkan, bantuan untuk anak yatim piatu butuh percepatan. Jangan sampai kerentanan anak berdampak pada masa depannya, misal anak jadi pemulung atau mengalami kekerasan,” jelas Rita sebagaimana dilansir oleh CNN Indonesia pada Rabu (18/8).
Rita berpendapat seharusnya Kemensos segera memberikan bantuan dengan data yang sementara ini sudah ada. Selain itu menurut Rita, bantuan yang diberikan tak serta merta hanya uang tunai atau kebutuhan pokok melainkan juga jaminan pendidikan, kesehatan, dan rencana pengasuhan.
“Selain bansos itu juga ada jaminan kesehatan, kepastian pendidikan anak, beriringan dengan perencanaan pengasuhan sehingga kelanjutan nasib anak ini ada kepastiannya,” papar Rita.
Diketahui sebelumnya, Kemensos hingga bulan Agustus ini telah mencatat sekitar 4 juta anak yang orang tuanya meninggal karena Covid-19. Data ini terus bertambah dengan adanya lonjakan kasus dan angka kematian sepanjang bulan ini.
Baca juga: Uji Klinik Vaksin Merah Putih Sebentar Lagi
Mensos Risma mengaku masih mengkaji skema pendistribusian bantuan yang akan diberikan kepada anak yatim piatu terdampak pandemi Covid di Tanah Air. Pihaknya juga masih mempertimbangkan bantuan apa saja yang akan diterimakan.
“Ini yang sedang kita pikirkan supaya anak ini kelangsungan hidupnya terjamin, bisa bersekolah, jenis bantuan ini yang sedang kita pikirkan bersama,” ujarnya, Rabu (18/8).
Risma mengatakan bantuan ini rencananya baru bisa disalurkan mulai tahun depan kepada anak usia balita hingga siswa SMA. Dirinya beralasan, cakupan wilayah yang luas dan beragam membuat program bansos untuk anak yatim piatu ini tak mudah untuk dieksekusi.
“Tidak mudah memang, karena Indonesia ini luas dan daerahnya macam-macam. Kalau aku kemarin di Surabaya enggak begitu luas, jadi mudah,” jelas Risma.