BERNAS.ID – Ada berbagai cara menjadi pengusaha sukses di usia muda. Yang terpenting adalah kerja keras, tekun, dan melakukan bisnis karena passion. Jangan lupa untuk berani mengambil risiko.
Ada sejumlah nama pengusaha sukses di Indonesia yang berhasil dan menjadi inspirasi, termasuk entrepreneur muda yang merintis bisnis mulai dari skala kecil.
Untuk mendorong anak muda terus bergerak menghasilkan gagasan dan inovasi dalam berusaha, Universitas Mahakarya Asia (UNMAHA) menggelar webinar Open House Mahakarya Asia x Mata Garuda, yang menghadirkan pengusaha muda Indonesia, dosen, dan praktisi.
Baca Juga: Perjalanan Kaprodi Arsitektur UNMAHA Raih Beasiswa di Inggris
Acara ini merupakan kerja sama dengan Mata Garuda, sebuah organisasi yang menaungi lebih dari 25.000 generasi muda unggul penerima beasiswa LPDP Kementerian Keuangan yang tersebar di 36 negara.
Wakil Rektor III dan Dosen Universitas Mahakarya Asia Bunda Sisca mengatakan acara ini bertujuan untuk menggerakan anak muda untuk terus berkarya dalam kompetensi, memiliki role model untuk melihat potensi dalam diri, dan mempelajari kiat bisnis untuk menumbuhkan ide-ide.
Sebagai informasi, Open House Mahakarya Asia x Mata Garuda ini telah digelar sebanyak 7 episode hingga 24 Juli 2021. Open House ini tayang secara live streaming di channel YouTube Universitas Mahakarya Asia, dua pekan sekali setiap Jumat.
“Sebetulnya message dalam Open House adalah supaya generasi muda ini jangan jadi generasi mager, malas gerak. Jangan jadi generasi rebahan, jangan jadi generasi galau,” katanya kepada bernas, Sabtu, 24 Juli 2021.
“Kampus ini punya tanggung jawab moral untuk bagaimana bisa mendampingi, mendidik, dan membimbing generasi muda dengan konten-konten yang positif,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Bunda Sisca mengatakan acara tersebut sejalan dengan mimpi UNMAHA untuk mencetak 1 juta pengusaha muda yang berkarakter unggul, positif, semangat, dan pantang menyerah.
Baca Juga: Jurusan Sistem Informasi UNMAHA, Mata Kuliah, dan Prospek Kerja
Menurutnya, anak muda sekarang perlu memahami bisnis, terlebih di masa pandemi yang memaksa berbagai pihak untuk bertransformasi. Banyak bisnis baru yang tumbang kurang dari lima tahun sehingga diperlukan bekal ilmu menjadi entrepreneur yang tepat.
“Generasi muda kenapa harus paham bisnis, supaya bisa mandiri, menciptakan kreativitas, inovasi, dan tidak tergantung orang lain,” ucap Bunda Sisca.
“Anak muda tidak tergantung pada pemberi kerja, tapi dia harus mampu memberi lowongan kerja baru, mampu membuat 'kerajaan' bisnis sendiri bahkan dari skala kecil, kemudian bisa dikembangkan jadi besar dengan cara bisnis yang benar,” jelasnya.
Passion dan Bisnis
Open House Mahakarya x Mata Garuda menghadirkan berbagai narasumber, terutama para praktisi di bidang bisnis. Tak hanya bagaimana cara merintis bisnis, tapi juga membahas softskill yang mendukung generasi milenial menjadi pengusaha sukses.
Tema-tema yang telah dibahas seperti Menjadi Petani Kaya, Etika Komunikasi di Sosial Media, Rahasia Sukses Bisnis Gen Z, Bisnis Kreatif Pasca Lebaran, dan sebagainya.
UNMAHA juga terus mengasah kemampuan mahasiswa dalam bidang bisnis dengan menghadirkan dosen-dosen praktisi yang mengisi berbagai mata kuliah.
Selain itu, terdapat mata kuliah entrepreneurship 1 hingga 3 dan business 1 hingga 3. Tujuannya untuk menguatkan dan memperkaya pengalaman mahasiswa sehingga punya pondasi sebagai pebisnis.
“Tugas praktik itu juga sangat bisa (memperkuat pondasi). Itu adalah upaya-upaya kita untuk menumbuhkan minat berbisnis di kalangan muda,” ucap Bunda Sisca.
Baca Juga: Jurusan Sarjana Kewirausahaan UNMAHA, Mata Kuliah dan Prospek Kerja
Awal perkuliahan menjadi momen bagi mahasiswa untuk mengembangkan kepercayaan diri sehingga tidak timbul keraguan dan kecemasan. Dia meyakini setiap individu memiliki talenta dan passion, yang seharusnya tidak dipendam terus.
Yang tidak kalah penting adalah menjalankan bisnis sesuai dengan passion. UNMAHA mengajak mahasiswa baru untuk memahami dan menganalisis kemampuan diri.
“Kalau bikin bisnis harus yg kita senangi, kita kuasai, kita cintai, dan kita mampu lakukan. Jangan kalau tidak suka masak, terus bisnis kuliner. Jangan lupa juga untuk cari mentor yang pas,” jelas Bunda Sisca.