Bernas.id – Dalam program pendidikan sangat penting bagi para guru atau pengajaran untuk memilih dan menerapkan model pembelajaran yang tepat bagi peserta didik. Penerapan model pengajaran yang sesuai mampu berpengaruh terhadap penyerapan materi pembelajaran. Untuk itu, seorang praktisi pendidikan harus mengetahui jenis-jenis model pembelajaran.
Apa yang dimaksud dengan model pembelajaran? Definisi model pembelajaran sama halnya dengan pendekatan pembelajaran yang mencakup tujuan berupa pemahaman dasar atau filosofis dalam pembelajaran. Ciri-ciri model pembelajaran mencakup orientasi pemikiran apa dan bagaimana siswa belajar, membawa siswa berpikir rasional dan logis, sikap mengajar dalam mendukung siswa berperilaku, serta memahami kondisi dan lingkungan belajar.
Faktor utama yang dapat mendukung model-model pembelajaran berjalan efektif yaitu kondisi internal siswa. Kondisi internal dipahami mampu menjadi alat dalam meningkatkan ingatan siswa dalam belajar. Dimana keluarga harus mampu menjadi partner sekolah dalam menciptakan suasana belajar yang asik.
Meskipun orang tua sudah menitipkan anak ke sekolah, tapi waktu guru memiliki kesempatan mendidik lebih singkat dibanding waktu anak di rumah. Selain faktor internal, faktor eksternal juga perlu diperhatikan. Banyak aspek yang mendukung faktor eksternal seperti alat peraga pendukung pembelajaran.
Untuk mengetahui jenis dan ciri-ciri model pengajaran, Artikel tentang model pembelajaran berikut ini dapat membantu para pengajar dalam menentukan cara mengajar yang tepat.
Baca juga: Ini 7 Metode Pembelajaran Populer untuk Belajar yang Efektif
Jenis Model Pembelajaran
Guru akan menggabungkan kondisi internal dan eksternal untuk merangsang otak siswa agar aktif menerima materi baru dan tetap mengingat materi yang sudah lewat. Setelah itu, akan menghasilkan ekspektasi hasil belajar. Hasil belajar ini akan dikelompokkan menjadi lima kemampuan yaitu intelektual, motorik, strategi kognitif, informasi verbal, dan perilaku.
Arti model pembelajaran memang sangat berpengaruh bagi perkembangan kemampuan peserta didik. Lantas, apa saja macam – macam model pembelajaran yang sering digunakan untuk mendidik siswa atau mahasiswa? Berikut adalah jenis-jenis model pembelajaran yang bisa diproyeksikan pada siswa sesuai kebutuhan:
1. Model Pembelajaran Langsung
Model pembelajaran ini bisa juga disebut pembelajaran ekspositori, dimana guru menyampaikan materi secara langsung melalui ceramah, demonstrasi, dan tanya jawab.
Ciri-ciri pembelajaran yang satu ini menjadikan pengajar memiliki peran dominan dalam proses belajar mengajar. Karakteristik model pembelajaran langsung dapat dibedakan berikut ini:
- Siswa mendapatkan pengaruh langsung dari materi yang disampaikan guru.
- Pembelajaran dilakukan dengan berorientasi pada tujuan tertentu.
- Materi sudah disusun dalam bentuk modul.
- Lingkungan belajar sudah dikondisikan oleh guru.
Banyak kekurangan dari model pembelajaran langsung karena siswa akan pasif dan cenderung membuat suasana kelas gampang ngantuk. Di samping itu, kekurangan metode belajar ini terdapat unsur keterpaksaan untuk mendengarkan materi sehingga siswa gampang bosan, evaluasi sulit dilakukan karena poin pencapaian tidak jelas, dan ilmu yang disampaikan menjadi sebatas verbalisme tanpa ada sesuatu yang jelas dapat dilihat maupun dirasakan siswa.
Bahkan model pengajaran ini juga bergantung pada masing-masing siswa karena bergantung pada kemampuan dalam mengasimilasi materi melalui apa yang didengarkan, diamati, dan dicatat. Tiga komponen tersebut saling berkaitan dalam menunjang model pembelajaran ini menjadi efektif.
Namun model belajar ini akan memudahkan seorang guru untuk menyampaikan materi yang lebih luas. Selain itu, seorang pengajar dapat diikuti oleh banyak siswa, dan lebih leluasa dalam mengendalikan kelas karena berpusat pada guru.
Baca juga: Terapkan Model-model Pengajaran Berikut Demi Efektivitas Pembelajaran Daring
2. Model Pembelajaran Berbasis Masalah
Konsep pembelajaran ini menyelipkan masalah yang terjadi di kehidupan nyata guna mendukung siswa menggunakan kemampuan nalar untuk menganalisis dan menyelesaikan permasalahan. Namun pembelajaran bisa menjadi kurang maksimal karena guru kesulitan mencari permasalah yang relevan untuk siswa.
Fungsi model pembelajaran yang satu ini juga biasanya hanya akan membuat siswa yang notabennya suka bicara di tempat umum lebih berkembang, sedangkan siswa yang tidak aktif justru tambah tidak berkontribusi, serta membutuhkan waktu yang panjang untuk pembelajaran.
Baca juga: Tips dan Trik Pembuatan Media Pembelajaran Interaktif Audio Visual
3. Model Pembelajaran Kontekstual
Model ini menekankan pada konsep berpikir konstruktivisme atau berdasarkan pengetahuan terdahulu. Pembelajaran yang diterapkan menggunakan kerja kelompok yang direfleksikan melalui pertanyaan langsung, jurnal, pesan dan kesan dari siswa, diskusi secara langsung, atau hasil karya. Namun pembelajaran model ini akan membuat siswa hanya menguasai materi secara kontekstual saja.
Baca juga: Sejauh Mana Persiapan Pembelajaran Jarak Jauh? Simak 5 Petunjuk Ini
4. Model Pembelajaran Kooperatif
Hampir sama dengan model pembelajaran kontekstual karena melibatkan kelompok yang menekankan esensi kerjasama dalam mencapai tujuan. Tiga karakteristik model ini yaitu memiliki tujuan yang sama sehingga masing-masing anggota akan saling mendukung dan membantu untuk mewujudkan tujuan, masing-masing individu memiliki peran dalam kelompok, nilai siswa disamaratakan.
Model pembelajaran kooperatif terbagi menjadi beberapa tipe pengajaran. Di antara model pembelajaran ini adalah sebagai berikut:
a. Pembelajaran Jigsaw
Tipe pembelajaran ini cocok untuk mata pelajaran ilmu sosial yaitu dengan konsep setiap kelompok diberi topic diskusi yang berbeda. Kemudian hasil diskusi kelompok akan disampaikan di depan sambil memberi kesempatan kelompok lain untuk bertanya.
b. Pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC)
Metode pembelajaran tipe ini masing-masing kelompok akan berdiskusi dengan topic yang sama kemudian memberikan tanggapan dan berdiskusi di forum kelas.
c. Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT)
Tipe pembelajaran ini menggunakan metode pertanyaan untuk didiskusikan dengan kelompok. Setelah itu guru akan memberikan penilaian benar salahnya.
d. Pembelajaran Kooperatif Tipe Tim Menggunakan Kartu
Kartu ini berisi pertanyaan dan jawaban. Satu pasang kelompok akan menjawab pertanyaan dan sepasang lagi akan mengoreksi berdasarkan kartu jawaban yang sudah disediakan dan sebaliknya.
e. Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Divisions (STAD)
Pembelajaran STAD ini menggunakan pengaturan tempat duduk, dimana siswa yang kurang menguasai materi akan dipasangkan dengan siswa yang sudah paham. Sehingga diharapkan saling memotivasi untuk menguasai materi yang disampaikan guru di kelas.
f. Pembelajaran Kooperatif Team Game Tournament (TGT)
Pengertian model pembelajaran adalah suatu model pengajaran yang menggunakan sistem presentasi di depan kelas dan harus memperhatikan. Tentu tidak hanya sekedar presentasi, melainkan ada penilaian tim, guru akan memberikan kuis, memberikan game untuk menguji ingatan siswa.
Baca juga: 5 Cara Atasi Masalah Pembelajaran Jarak Jauh
Berdasarkan penjelasan di atas kamu bisa mengadopsi model pembelajaran sesuai kebutuhan kelas. Pentingnya kompetensi guru dalam menguasai berbagai model pembelajaran di sekolah sangat mempengaruhi hasil pembelajaran. Meskipun kamu bisa membaca banyak referensi, tapi kamu tetap perlu observasi kecil-kecilan apakah jenis pembelajaran yang kamu pilih mampu dilaksanakan secara efektif dan efisien.