Kesan pertama, bertemu laki-laki ini adalah antusiasme yang sangat kuat. Muda, berani dan peduli mungkin kata yang tepat untuk merepresentasikan dirinya. Wiwin Sugandi, adalah founder atau orang dibalik bisnis makanan sehat yaitu Hebit. Laki-laki yang peduli kesehatan anak muda ini, akan berbagi pengalaman dan pemikiran tentang bisnis dan makanan sehat.
Peduli kesehatan sebenarnya mulai muncul pada dirinya ketika pengalaman tak menyenangkan menimpa keluarganya. “Ayah saya dulu sakit diabetes yang cukup parah” tandasnya. Ia baru menyadari bahwa diabetes adalah salah satu penyakit degeneratif. Hal ini membuatnya mulai perhatian dengan pola hidup dan pola makannya.
Sebelum memulai bisnis makanan sehat, Wiwin sempat bekerja 6 tahun di perusahaan fast moving consumer goods. Perusahaan tempatnya bekerja kala itu kebetulan juga fokus pada produk sehat. Wiwin Sugandi, banyak mempelajari hal-hal terkait kesehatan disana. “Saya banyak dapat pengetahuan disana tapi sampai sekarang juga masih terus belajar kok tentang hidup sehat itu seperti apa” cetusnya.
Baca juga:
- Inilah Perbedaan Founder, Co-Founder, Owner, CEO, dan COO dalam Perusahaan.
- Menariknya Investasi Kavling Tanah Jonggol dengan Harga Murah.
Bicara soal bisnisnya Wiwin mencoba menguraikannya dari saat ide, research, branding, dan pemasaran. “Kita mulai dari mana ya hehehe” candanya saat itu. “Sebenarnya berbisnis itu passion saya kalo bisa dibilang, dari dulu sudah berbisnis tetapi karena saya merasa ini gelar sarjana kok belum terpakai ya hahaha” cetusnya lagi. Pada saat itu, ia mengaku memutuskan untuk bekerja di perusahaan untuk menantang diri sebagai seorang sarjana.
Mulai Bisnis Makanan Sehat
Wiwin Sugandi, mulai bisnis makanan sehat berangkat dari pengalaman pribadinya. Sejak ia berkeliling kota karena tuntutan pekerjaan kala itu, Wiwin menemukan masalah yaitu sulitnya menemukan gerai atau gerai online makanan sehat. Ia juga mengaku beberapa makanan sehat yang tersedia di Indonesia berbentuk katering bulanan. “Jujur saja, saya kesulitan menemukan makanan sehat yang sekali makan saja. Selain itu katering makanan sehat ini, terkadang eksklusif dan mahal. Untuk karyawan seperti saya, tentu saja akan berpikir dua kali jika ingin berlangganan” tandasnya.
Menurutnya, kala itu belum anda brand yang dapat mengakomodir makanan sehat yang cepat, mudah, sekaligus murah untuk ditemukan. Laki-laki yang yang peduli akan kesehatan ini, juga mengaku sangat mencintai makanan Indonesia. Ia menjelaskan bahwa di Indonesia sedikit sulit mencari gerai makanan sehat yang mengusung tema makanan Indonesia. “Nah, saya ini kan suka sekali makanan Indonesia. Saya tidak bisa makan makanan hambar, biasanya makanan sehat cenderung hambar. Saya kurang suka, namanya juga orang Indonesia ya hahaha” cetusnya. Keresahan ini, merupakan alasan kuat untuk mantap memulai bisnis makanan sehat.
Baca juga: Anda Lebih Ingin Jadi Seorang CEO atau Owner? Sebelumnya Memilih, Ketahui Dulu Perbedaan Keduanya.
“Saya memulai bisnis penuh dengan research. Semua berawal dari pengalaman dan keresahan saya terhadap makanan yang saya konsumsi sehari-harinya. Mulai ide, branding, dan pemasaran itu saya lakukan secara matang” tandasnya. Mulai dari takaran produk, jumlah kalorinya, dan citra makanan Indonesia dipikirkannya secara matang sebelum dijual ke pasar.
Peduli Akan Kesehatan
Wiwin Sugandi, anak muda yang peduli akan kesehatan baik dirinya sendiri juga lingkungan sekitar. “Tahukah teman-teman, pemerintah itu punya program untuk membatasi konsumsi gula, garam, dan lemak” tandas Wiwin. Tiga hal ini, menurutnya adalah hal yang menyebabkan degeneratif. Penyakit degeneratif adalah penyakit yang menyebabkan penurunan fungsi organ dan jaringan. Penyakit ini termasuk penyakit diabetes, jantung, kolesterol, kanker, parkinson dan lainnya.
Menurutnya kita harus sudah memulai peka dan sadar dengan konsumsi makan sehari-hari. Penyakit degeneratif bisa menyerang kapanpun. “Teman-teman pembaca juga harus tahu, Indonesia ini menduduki peringkat enam, penyakit jantungnya di dunia” tandasnya. Pesan Wiwin untuk teman bernas.id adalah mulai peduli pada kesehatan dengan cara konsumsi makanan sehat, atur pola makan, olahraga minimal 30 menit sehari, dan hitung jumlah kalori atau kandungan makanan yang anda makan. “Makanlah secukupnya, makanan sehat itu harus enjoy dimakan. Perbanyak makan sayuran. Terutama untuk para orang tua, peduli akan kesehatan harus dimulai sejak dini. Kesehatan mahal harganya” pesannya.
Bagi Anda yang ingin mengembangkan bisnis sekaligus mencari hunian yang strategis, rumah desain 2 lantai Jogja layak menjadi prioritas investasi. Dengan menawarkan diskon Rp80 juta, memiliki rumah tipe ini akan lebih menghemat keuangan dan mengungkit bisnis Anda.