BERNAS.ID – Gerhana matahari cincin (GMC) akan berlangsung pada Minggu, 21 Juni 2020 mendatang. Gerhana matahari cincin terjadi karena Matahari, Bulan dan Bumi tepat segaris dan pada saat itu piringan bulan yang teramati dari bumi lebih kecil daripada piringan bumi. Saat gerhana Matahari, cahaya matahari menjadi terhalang oleh bulan sehingga cahayanya tidak semuanya sampai ke bumi.
Saat puncak gerhana, Matahari akan tampak seperti cincin, yakni gelap pada bagian tengahnya dan terang pada bagian pinggirnya. Dilansir dari Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) di situs resminya, Indonesia akan mengalami gerhana Matahari bersama negara lainnya. Beberapa daerah Indonesia dapat menyaksikan fenomena gerhana matahari cincin ini.
“Gerhana Matahari Cincin (GMC) 21 Juni 2020 yang dapat diamati di Indonesia berupa Gerhana Matahari Sebagian, kecuali di sebagian besar Jawa dan sebagian kecil Sumatera bagian Selatan,” demikian keterangan resmi BMKG yang dikutip Bernas.Id, Kamis (18/6/2020).
Gerhana Matahari tidak berlangsung lama tergantung daerahnya. Perhitungan durasi ini dengan cara membandingkan selisih antara waktu kontak akhir dan waktu kontak awal di setiap kota.
“Durasi gerhana paling sebentar akan terjadi di Kepanjen, Jawa Timur, yaitu hanya selama 3 menit 17,1 detik. Sementara durasi gerhana paling lama akan terjadi di Sabang, Aceh, yaitu selama 2 jam 27 menit 11,1 detik,” terang BMKG.
Lebih lanjut, 83 pusat kota lainnya, yakni dua kota di Bengkulu, tujuh kota di Lampung, sepuluh kota Jawa Tengah, dan tujuh kota di Jawa Timur, serta semua kota di Jawa Barat (terkecuali Indramayu), Banten, DKI Jakarta, dan Daerah Istimewa Yogyakarta tidak akan dilalui gerhana Matahari ini. (mta)