Bernas.id — Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Himpunan Ahli Rias Pengantin Indonesia (HARPI ?MELATI?) bekerja sama dengan Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan DITJEN PAUD dan DIKMAS KEMENDIKBUD dan didukung oleh DPD HARPI ?MELATI? DIY, Selasa (24/07/2018), bertempat di Graha Sarinah Vidi Convention Hall & Exhibition, Jalan Magelang, Yogyakarta, menyelenggarakan Lomba Kompetensi Peserta Didik Kursus dan Pelatihan Tata Rias Pengantin (TRP) Tradisional Tingkat Nasional Tahun 2018.
Lomba yang juga disponsori oleh produk Viva Cosmetics ini, dibuka secara resmi dengan pemukulan gong oleh Dr. Yusuf Muhyiddin, M.Pd, selaku pejabat Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan DITJEN PAUD dan DIKMAS KEMENDIKBUD.
Peserta lomba yang terbagi kategori tata rias paes dan non paes diikuti oleh 28 peserta dengan 24 gaya rias. Adapun peserta Lomba TRP diikuti oleh 20 peserta DPD HARPI ?MELATI?, meliputi, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Lampung. Sedangkan dari Jawa, yaitu, Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY dan Jawa Timur. Berikutnya peserta dari Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan dan Aceh.
Ketua DPP HARPI ?MELATI? Dra. Hj. Suyatmi Harun, MM, kepada Bernas.id yang berkesempatan wawancara di tempat acara, menjelaskan, bahwa Lomba Kompetensi Peserta Didik Kursus dan Pelatihan TRP Tradisional Tingkat Nasional merupakan agenda tahunan, diselenggarakan secara bergantian oleh DPD HARPI ?MELATI? di masing-masing daerah.
?Lomba Kompetensi Peserta Didik Kursus dan Pelatihan TRP Tradisional Tingkat Nasional merupakan agenda tahunan, diselenggarakan secara bergantian oleh DPD HARPI ?MELATI? di daerah masing-masing. Tujuan dari kegiatan ini, adalah untuk tetap melestarikan budaya yang merupakan kekayaan bangsa, khususnya TRP Tradisional. Agar semakin berkembang dan dapat mengikuti tren zaman, serta perkembangan produk kosmetik. Terlebih DPP HARPI ?MELATI? kini telah membukukan aturan-aturan baku (pakem) TRP Tradisional sejumlah 112 dari target 400 pakem seluruh Indonesia,?papar Suyatmi Harun.
Sementara Maestro Tatarias dan Pemaes Senior dari Yogyakarta, Tienuk Rifki, menambahkan, sangat mendukung kegiatan tersebut, disamping menambah pengetahuan bagi para peserta, juga sebagai bentuk melestarikan atau nguri-uri budaya tata rias pengantin. Ketika Bernas.id menyinggung soal tren modifikasi tata rias pengantin zaman sekarang, dirinya tidak menampik asalkan masih dalam koridor pakem tata rias pengantin tradisional.
?Adanya tren modifikasi tata rias pengantin zaman sekarang, bagi saya nggak masalah asalkan masih dalam aturan-aturan baku (pakem) tata rias pengantin tradasional. Dan tata rias modifikasi sebaiknya tidak lebih dari 30 persennya,? ujar Tienuk
Sebagai penutup acara Lomba Kompetensi Peserta Didik Kursus dan Pelatihan Tata Rias Pengantin (TRP) Tradisional Tingkat Nasional Tahun 2018, sekaligus sebagai pengisi waktu para juri lomba bersidang untuk penentuan pemenang, digelar seminar Tatarias Pengantin Asean Gede Palembang, dengan menghadirkan nara sumber yang berkompeten RA Kanas Kosasih K, SE, Mht (Kanu). (ted)