Bernas.id – Mempersiapkan masa depan anak memang tidak mudah. Masa depan di mana anak-anak kita hidup, penuh dengan tantangan yang tidak pernah kita hadapi sebelumnya. Karena itu mempersiapkan anak untuk berprestasi di bidang akademik sudah tidak lagi relevan.
Dunia internet membuat bumi menjadi datar. Apa yang terjadi di negara Turki dengan cepat akan ditangkap kabarnya di Indonesia. Generasi masa kini adalah generasi yang identik dengan informasi. Karena itu kemampuan untuk memilah informasi yang tepat menjadi sangat penting.
Information Searching
Dalam kurikulum Digital Citizenship disebutkan bahwa ketika kita menerima berita, cari tahu dulu apakah berita itu berasal dari gawai yang terpercaya. Keahlian ini dinamakan Information Searching. Jika beritanya tentang pendidikan, sumber dari .edu atau .org dapat menjadi sumber yang lebih bisa dipercaya daripada .com. Cari tahu juga tentang si penulis.
3C (Communication, Collaboration, Creativity)
Kemampuan yang juga penting adalah kemampuan berkomunikasi, berkolaborasi, dan kreativitas. Kemampuan komunikasi untuk menjalin hubungan yang baik, akan memperluas networking anak di kemudian hari. Ajari anak cara berkomunikasi dengan bahasa positif dan berempati dengan orang lain.
Ajari anak untuk menyatukan potensinya dalam membuat karya baru. Dalam sebuah Pentas Akhir Tahun, sang anak dapat mengontribusikan keahliannya membuat naskah drama. Teman lainnya yang ahli mendekor akan bertanggung jawab tentang dekorasi ruangan, dan teman yang ahli bermain seni peran akan melakukan dramanya. Ini yang kita namakan belajar berkolaborasi.
Kemampuan berpikir kreatif akan terkait dengan kemampuan berpikir positif. Dengan berpikir positif maka anak akan menerima kemungkinan dan melihat dari berbagai sisi. Ketika ide mengalir, ajari anak untuk dapat memecah idenya menjadi langkah-langkah nyata sampai terciptanya sebuah karya.
Kita tidak dapat meramalkan masa depan. Tapi kita dapat mempersiapkan anak-anak kita menghadapinya.