JAKARTA, Bernas.id ? Listrik masih menjadi salah kebutuhan yang dinantikan warga di Kabupaten Asmat, Papua. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) mengaku kesulitan dalam pembangunan jaringan listrik di kabupaten yang berada di wilayah selatan Papua itu.
Bahkan ada beberapa perkantoran pemerintah yang belum teraliri listrik, seperti gedung DPRD Kabupaten Asmat, RSUD Kabupaten Asmat, hingga beberapa kantor Dinas Otonom Kabupaten Asmat.
“Ketidaktersediaan listrik ini menjadi penghambat bagi pelayanan pemerintah kepada masyarakat,” kata Wakil Bupati Kabupaten Asmat, Thomas E. Safanpo, Rabu (7/2/18).
PLN terus berupaya memenuhi kebutuhan listrik di Asmat, namun ada beberapa kendala yang dihadapi. General Manager PT. PLN (Persero) Wilayah Papua dan Papua Barat, Yohanes Sukrislismono menjelaskan ada tiga kesulitan yang dihadapi, yakni transportasi, konstruksi, dan ketersediaan daya.
“Transportasi BBM dan pengangkatan tiang-tiang listrik, karena di Asmat itu tidak tersedia angkutan mobil, sehingga harus dipikul manusia dan ini membutuhkan biaya besar,” ujarnya.
Sementara, masalah konstruksi itu mengingat kondisi geografis Asmat yang merupakan rawa-rawa tidak bisa dilakukan dengan cara yang biasa. Yohanes menyebutkan perlu model konstruksi khusus di Asmat. Meski banyak kendala, Yohanes optimistis tahun 2018 semua perkantoran dan perumahan masyarakat akan teraliri listrik.
Pihak PLN juga akan menambah tenaga pembangkit listrik sebesar 1 MegaWatt untuk memenuhi kebutuhan listrik di Kabupaten Asmat. “Saat ini PLN yang ada di Asmat saat ini sebanyak 1, 4 MegaWatt dan beban puncak saat ini 1,1 MegaWatt sehingga masih ada sisa 300 kilowatt,” imbuhnya.
Di samping itu, listrik desa di Kabupaten Asmat tahun lalu yang direncanakan 10 desa ternyata baru selesai dikerjakan 1 desa. 9 desa masih dalam tahap pekerjaan. Tahun 2018, PLN merencanakan pembangunan listrik di 57 desa.