Bernas.id – Keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak merupakan komponen kecil yang membentuk masyarakat. Peran semua anggota keluarga sangat penting menentukan arah keberhasilan. Kepemimpinan ayah adalah kunci utama keberhasilan.
Ayah zaman now harus kreatif, demi menghadapi era yang banyak perubahan dan paradigma berpikir. Kecepatan dan kemudahan adalah hal yang pasti di zaman now. Kemudahan akses informasi telah merubah banyak pola asuh selama ini. Di setiap rumah sudah mulai banyak fasilitas gawai. Tapi tak jarang, gawai justru menjadi penghalang ketika melakukan arahan untuk keluarga.
Perubahan yang cepat akan memberi dampak pada keluarga. Zaman now yang banyak godaan dan gangguan. Sejatinya setiap zaman akan ada godaannya. Setiap masa ada generasinya. Di sinilah peran ayah harus maksimal. Ayah tak hanya menjadi ayah biologis, tetapi harus jadi ayah ideologis.
Untuk itu sebagai ayah zaman now, pemimpin keluarga harus belajar pada tokoh yang sudah ada. Ada banyak kisah yang bisa kita baca dan ambil hikmahnya. Di dalam Al-Qur?an terdapat beberapa kisah perjuangan dan pendidikan keluarga. Mari kita simak dan perhatikan sosok ayah yang bisa kita pelajari.
Nabi Ibrahim
Beliau adalah ayah para nabi, yang kisahnya tertulis rapi dalam kitab suci. Sehingga teladan yang paripurna bisa kita pelajari. Ibrahim mengajarkan bagaimana menanti datangnya buah hati. Sabar dan taat itu kunci menanti buah hati.
Umurnya yang sudah tua, belum juga dikaruniai buah hati. Tapi dengan kesabaran akhirnya hadirlah Ismail. Ketika Ismail hadir, ternyata ada perintah untuk meninggalkan dia dan ibunya ke Makkah. Tanah yang belum banyak penghuni dan juga susah air. Itulah pelajaran keikhlasan yang diajarkan Ibrahim kepada Hajar dan Ismail.
Ketika Ismail dewasa, ada perintah Allah untuk mengorbankan dirinya. Di sinilah Ibrahim mengajarkan tentang pengorbanan. Ismail yang mengerti perintah ini selalu taat. Tanpa ada penolakan. Sungguh indah keteladanan Nabi Ibrahim.
Secara garis besar, keteladanan Nabi Ibrahim mempengaruhi keluarganya. Bimbingan Allah yang selalu menjadi pegangan Nabi Ibrahim. Beliau terkenal sebagai orang yang selalu berdoa kepada Allah. Juga terkenal sebagai kekasih Allah.
Lukman al Hakim
Tokoh Lukman yang bijak menjadi nama surat dalam Al-Qur?an. Teladan dan petuahnya menjadi model pendidikan keluarga. Ada pesan yang dalam yang jadi pelajaran penting bagi kehidupan. Bagaimana seorang ayah memberi pendidikan lewat dialog yang mudah dipahami.
Pelajaran akidah menjadi pelajaran utama. Bagaimana pesan untuk tidak berbuat syirik dan senantiasa mengesakan Allah. Bekal utama pendidikan keluarga adalah akidah. Dalam kisahnya pula, ada dialog antara ayah dan anak yang melegenda.
Selain akidah, juga ada pesan muamalah. Pergaulan mempengaruhi jiwa dan pola pikir anak. Bersikap yang baik akan melahirkan integritas. Budaya dan akhlak adalah bekal kedua bagi kehidupan. Orang akan melihat bagaimana sikap dan akhlak anak ketika bergaul.
Dua tokoh di atas cukup memberi gambaran, bahwa ayah adalah penentu keberhasilan keluarga. Semakin maksimal peran ayah, tugas melindungi keluarga dari siksa api neraka akan terwujud. Keluarga kuat maka masyarakat kuat. Masyarakat kuat negara kuat. Negara kuat maka akan membawa rahmat bagi dunia. Jadilah ayah zaman now yang kuat dan sebagai teladan yang baik!