Bernas.id –
Kita adalah dai sebelum menjadi apapun.
Hasan Al Banna memberikan kalimat itu bagi para dai. Itulah slogan yang selalu diajarkan bagi para penyeru kebaikan. Setiap manusia akan jatah untuk berbuat baik dan mengajak kebaikan. Teladan ini yang menjadi harmoni agar kehidupan menjadi lebih baik.
Kebaikan adalah bahasa persatuan, bahasa yang menyatukan semua komponen umat. Ukhuwah Islamiyah yang menjadikan dasar untuk memajukan peradaban manusia. Penyampaian kebaikan harus memakai cara yang baik dan waktu yang baik.
Para penyeru kebaikan harus memiliki bekal. Ibarat perjalanan semua butuh modal. Bekal harus dimiliki dai agar kuat dan bertahan dalam menyampaikan kebaikan. Dr. Abdullah Nashih Ulwan dalam buku tarbiyah ruhiyah ada bekal yang harus dimiliki salah satunya iman, ikhlas, sabar dan optimis.
Masih dalam buku tarbiyah ruhiyah ada bekal utama yaitu takwa. Dalam Alquran sebaik-baik bekal adalah takwa. Sering kita dengar takwa itu melaksanakan semua perintah Allah dan menjauhi semua larangan Allah. Berbuat takwa harus ihsan. Berbuat ibadah seakan-akan Allah melihat kita dan apabila kita tak bisa melihat Allah, sesungguhnya Allah melihat kita.
Sayyid Quthb dalam tafsir Fi Zhilalil Qur?an, menyatakan bahwa takwa itu kepekaan batin, kelembutan perasaan, rasa takut terus menerus, selalu waspada dan hat-hati jangan sampai kena duri di jalan. Jalan kehidupan yang selalu ditaburi duri-duri godaan dan syahwat, kerakusan dan angan-angan, kekhawatiran dan keraguan, harapan semu atas segala sesuatu yang tidak bisa diharapkan. Ketakutan palsu dari sesuatu yang tidak pantas untuk ditakuti dan masih banyak duri yang lainya.
Takwa perlu diusahakan. Derajat takwa memang perlu proses yang dilalui. Buku Tarbiyah Ruhiyah memberi arahan atau petunjuk jalan yang harus dilalui untuk menuju derajat takwa. Jalan-jalan tersebut adalah dengan melakukan muahadah (mengingat perjanjian dengan Allah), muraqabah (merasa diawasi Allah), muhasabah (evaluasi diri), mu?aqobah (menghukum diri) dan mujahadah (bersungguh-sungguh).
Kekuatan ruhiyah adalah bentuk dari ketakwaan. Ruhiyah perlu ditumbuhkan dengan tarbiyah. Ada beberapa tahapan atau faktor menumbuhkan ruhiyah. Pertama faktor dengan kepekaan jiwa. Kedua faktor berhubungan dengan amaliyah.
Faktor-faktor yang berhubungan dengan kepekaan jiwa:
- Senantiasa melakukan muraqabah kepada Allah.
- Mengingat kematian dan kehidupan sesudahnya.
- Membayangkan kehidupan akhirat beserta seluruh peristiwanya.
Faktor-faktor amaliyah yang menumbuhkan ruhiyah:
- Memperbanyak tilawah dan tadabur Alquran.
- Meneladani Rasulullah melalui sirahnya.
- Selalu bersama orang-orang saleh, yakni yang berhati bersih dan mengenal Allah.
- Zikir kepada Allah di mana pun dan kapan pun.
- Menangis karena takut kepada Allah saat berkhalwat dengan-Nya.
- Bersungguh-sungguh membekali diri dengan ibadah nafilah (sunah).
Itu bekal yang bisa kita upayakan. Selalu semangat untuk para dai adalah penyeru kebaikan!