Bernas.id – Chemistry kesejiwaan adalah proses menyatunya perbedaan-perbedaan yang ada di dalam jiwa suami istri (terkait hati, pikiran, perasaan, cara pandang, keinginan, visi, misi, cita-cita) yang terjadi dalam satu wadah bernama keluarga.
Ini menjadi hal yang sangat penting karena hal tersebut akan memperkuat ikatan suami istri, menambah kedekatan hati di antara keduanya sehingga masing-masing akan lebih mudah mengerti dan memahami pasangannya.
Cara Membangun Chemistry Kesejiwaan:
1. Menguatkan Pondasi Pernikahan
Ada lima tahap yang dilalui setiap suami istri dalam pernikahan yaitu:
- Romantic love
- Distress or disappointment
- Knowledge and awareness
- Transformation
- Real love
Romantic love biasanya terjadi pada awal pernikahan di mana suami istri masih menjalani masa bulan madu. Dalam tahap ini segalanya sungguh sangat indah, termasuk kekurangan pasangan yang akan begitu mudah ditoleransi.
Distress atau disappointment ketika suami atau istri merasa kecewa dan marah terhadap pasangannya karena dirasa tidak mampu memenuhi harapannya. Konflik biasanya terjadi dalam tahap ini.
Pernikahan adalah peristiwa besar yang tujuannya tidak hanya menghalalkan hubungan suami istri, namun lebih dari itu, pernikahan adalah sebuah ibadah dan pelaksanaannya dipertanggungjawabkan kepada Allah.
Suami istri harus melibatkan Allah, karena bukan cinta yang menyatukan keduanya, melainkan Allah-lah yang berkenan menyatukan suami istri dalam hubungan pernikahan.
2. Mengenali Bahasa Cinta Diri dan Pasangan
Dalam diri suami istri, ada hasrat untuk mencintai dan dicintai pasangannya. Hasrat ini dikenal sebagai tangki cinta, yang wajib diisi oleh pasangannya masing-masing. Bahan untuk mengisi tangki cinta ini dikenal dengan bahasa cinta.
Bahasa cinta pertama kali diperkenalkan oleh Gary Chapman dan secara umum terdiri dari lima hal: kata-kata apresiasi, waktu berkesan, hadiah, pelayanan, sentuhan fisik.
Bila pasangan suami istri ingin bahagia dan merasa dicintai oleh pasangannya, mereka harus saling memahami bahasa cinta.
Ada seorang istri yang merasa tidak bahagia dan dicintai padahal dia memiliki pasangan yang begitu mencintainya.
Mengapa terjadi yang seperti ini, sedangkan suaminya selalu memenuhi semua kebutuhannya dan menghujaninya dengan berbagai hadiah. Ternyata cara suami menunjukkan cinta tidak sesuai dengan bahasa cinta si istri yang merasa dicintai saat sering diberi waktu berkesan oleh suaminya.
3. Menyesuaikan Diri dengan Harapan Pasangan
Setelah menikah, suami istri harus bisa menyesuaikan dirinya dengan harapan pasangan. Kuncinya adalah komunikasi di antara keduanya.
4. Menerima Pengaruh Pasangan
Pasangan suami istri yang sudah lama hidup dalam satu atap bernama rumah tangga, pasti dan tidak bisa tidak, harus saling memengaruhi. Ketidakmauan menerima pengaruh salah satu pihak akan semakin melebarkan jarak di antara keduanya. Seberbeda apapun diri sendiri dengan pasangan, pastikan untuk selalu mencari titik temu yang menjembatani perbedaan tersebut.
5. Menjadi Sahabat Setia
– Rela menceritakan semua permasalahan hanya pada sahabatnya.
– Betah berlama-berlama meski mendengarkan cerita yang sama.
– Betah menghabiskan waktu bersama.
– Selalu ada saat dibutuhkan.
Menjadikan pasangan selayaknya sahabat, rumah tangga akan lebih cepat meraih chemistry kesejiwaan.
Disarikan dari Talkshow Keluarga ?Membangun Kekompakan Suami Istri? oleh Konselor Keluarga Bapak Cahyadi Takariawan